Budi Gunadi Sadikin Resmikan Pencanangan Imunisasi Hepatitis B Serentak untuk Nakes di Indonesia

Laporan Wartawan,
TRIBUNTANGERANG.COM, Gilbert Sem Sandro

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memulai program pencanangan imunisasi hepatitis B untuk tenaga medis dan tenaga kesehatan.

Pembukaan program tersebut dilakukan oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Tangerang.

Berdasarkan pantauan Tribuntangerang.com pada Rabu (8/11/2023), peluncuran program tersebut juga dihadiri Pj Gubernur Banten Al Muktabar, Pj Bupati Tangerang Andi Ony Prihartoni, hingga Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin.

Program imunisasi untuk tenaga medis tersebut diikuti secara hybrid oleh selurih dinas kesehatan provinsi di Indonesia.

Dimulainya program imunisasi hepatitis B tersebut ditandai oleh Budi Gunadi Sadikin dengan menjadi orang pertama yang disuntik di RSUD Kabupaten Tangerang.

Baca juga: Vaksin HPV Beredar di Medsos Bikin Mandul, Kemenkes Pastikan Itu Tidak Benar

Budi mengatakan, imunisasi tersebut dilakukan guna, mengantisipasi tenaga kesehatan yang bertugas agar tidak terpapar penyakir kanker hati.

Pasalnya, penyakit kanker hari dinilai berbahaya bagi manusia lantaran dapat menyebabkan penderita meninggal dunia. 

Hal tersebut ditandai dengan status kanker hati yang menjadi penyakit mematikan tertinggi nomor dua di Indonesia.

"Imunisasi hepatitis B ini lakukan secara nasional dengan ditandai pertama kali dari RSUD Kabupaten Tangerang untuk tenaga kesehatan kita," ujar Menkes saat diwawancarai awak media.

Baca juga: Kemendagri Dukung Kebijakan Kemenkes dalam Bangun Ekosistem Kesehatan di Seluruh Daerah Indonesia

Ia pun menargetkan, sebanyak 300 ribu tenaga kesehatan dan tenaga medis se-Indonesia dapat dilakukan imunisasi hepatitis B tersebut hingga awal tahun 2024.

"Itukan sudah berapa ratus ribu, mungkin di atas 300 tenaga kesehatan, karena kita sudah terbiasa dengan Covid-19, jadi vaksin imunisasi di Banten karena gubernurnya semangat," kata dia.

"Maka dari itu kita jaga, jangan sampai ada tenaga kesehatan dan tenaga medis kita terkena sakit yang ada hubungannya sama hati," terang Budi Gunadi Sadikin. (m28)