Peringati Hari AIDS Sedunia, VSE Foundation Ajak Masyarakat Entaskan Diskriminasi Terhadap Anak

Memperingati hari AIDS sedunia, Vina Smart Era (VSE) Foundation menggelar talkshow Sang Bintang yang dihadiri ratusan peserta.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Joko Supriyanto
tribuntangerang.com/Gilbert
Vina Smart Era (VSE) Foundation menggelar talkshow Sang Bintang yang dihadiri ratusan peserta. 

Laporan Wartawan,
TRIBUNTANGERANG.COM, Gilbert Sem Sandro

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Memperingati hari AIDS sedunia, Vina Smart Era (VSE) Foundation menggelar talkshow Sang Bintang yang dihadiri ratusan peserta.

Ketua Panitia VSE, Vina Tarigan mengatakan, digelarnya Sang Bintang untuk memberikan perhatian khusus anak-anak yang terpapar atau mengidap penyakit AIDS.

"Acara Sang Bintang ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari HIV/AIDS sedunia dengan cara yang bermakna untuk mendukung anak-anak yang hidup dengan hal itu," ujar Vina Tarigan saat diwawancarai Wartakotalive.com, Selasa (12/12/2023).

Kemudian ia menerangkan, acara tersebut dilakukan untuk menekankan akan pentingnya memenuhi hak-hak anak yang mengidap AIDS.

Pasalnya ia menilai, terpaparnya penyakit tersebut bukanlah kesalahan dari anak-anak itu sendiri. Oleh karena itu, diskriminasi terhadap anak-anak pengidap AIDS harus dihilangkan secara keseluruhan.

"Kami percaya bahwa setiap anak berhak atas pendidikan, kebahagiaan dan kesejahteraan, terlepas dari status kesehatan mereka," kata dia.

"Karena biasanya anak-anak ini suka dikucilkan, dijauhi dan lainnya di lingkungan sekitar ataupun sekolah, tapi disini semua peduli dengan mereka semua," imbuhnya.

Baca juga: Dinkes Tangsel Targetkan Three Zero HIV AIDS di Tahun 2030

Lebih lanjut dokter kebidanan dan kandungan, dr Ekarini Aryasatiani menambahkan, agar masyarakat dapat semakin memperhatikan bahaya pencegahan AIDS terhadap anak-anak.

Sebab ia menilai, anak-anak dapat terhindar dari orangtua yang terpapar penyakit AIDS. Kendati demikian hal itu dapat dilakukan apabila sang ibu konsisten menjalani perawatan.

"Sebetulnya bayi yang baru lahir dapat terhindar dar HIV/AIDS dari ibu yang mengandung dan melahirkan," lanjutnya.

"Hal itu dilakukan dengan menemukan ibunya terlebih dahulu agar langsung diobati, sehingga dengan demikian ibu yang hamil bisa melahirkan bayi tanpa HIV/AIDS," tuturnya.

Menurutnya, dengan menghindari bayi yang lahir tanpa terpapar HIV/AIDS dapat mewujudkan target zero kasus di Tahun 2030 mendatang.

Baca juga: Kasus HIV AIDS di Tangsel Didominasi Usia Produktif 81 Persen Diantaranya Laki-laki

Dengan demikian, ia pun meminta kepada seluruh bidan di penjuru Tanah Air dapat menemukan dan menangani ibu hamil yang terpapar HIV/AIDS agar dapat melahirkan anak yang sehat. 

"Maka dari itu, saya meminta kepada teman-teman bidan agar melakukan itu, karena kami menargetkan pada Tahun 2030 mendatang adalah zero infection HIV/AIDS," ucapnya.

"Target itu tinggal 6 tahun lagi, makanya kita harus bisa memfokuskan itu agar benar-benar mewujudkannya di Tahun 2030 mendatang," jelas dr Ekarini Aryasatiani. (M28)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved