Anak Tewas di Jagakarsa

Ayah Pembunuh 4 Anak Jalani Rekonstruksi, Amarah Berawal dari Sisir yang Tersangkut di Rambut Istri

Polres Jaksel menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan empat bocah yang dilakukan ayah kandungnya di Jagakarsa awal Desember 2023.

|
Penulis: Nurmahadi | Editor: Ign Prayoga
TribunTangerang.com/Nurmahadi
Polres Metro Jakarta Selatan menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan empat anak yang dilakukan Panca Darmansyah di kediamannya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (29/12/2023). 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAGAKARSA - Kasus pembunuhan empat bocah yang dilakukan ayah kandungnya, menggegerkan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Rangkaian peristiwa mengerikan ini berawal dari sisir yang tersangkut di rambut sang istri.

Seperti diberitakan sebelumnya, pembunuhan terhadap empat anak tersebut dilakukan Panca Darmansyah saat sang istri, DM, berada di rumah sakit karena jadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Kedua peristiwa ini terjadi secara berurutan, beberapa saat setelah menganiaya SM, Panca menghabisi keempat anaknya, Minggu (3/12/2023).

Kasus ini terbongkar ketika warga melacak aroma menyengat dari rumah Panca. Kasus  yang menggegerkan Jagakarsa ini kemudian ditangani Polres Metro Jakarta Selatan.

Setelah memeriksa Panca dan para saksi, polisi menggelar rekonstruksi di lokasi kejadian yakni sebuah rumah kontrakan di Jagakarsa yang dihuni Panca dan keluarganya.

Rekonstruksi digelar Jumat (29/12/2023) siang.

Sejumlah adegan diperagakan Panca Darmansyah, mulai dari KDRT hingga pembunuhan terhadap keempat anaknya.

Pada tahap awal, Panca memeragakan adegan KDRT terhadap istrinya. 

Pada rekonstruksi ini, sosok istri Panca diperankan oleh seorang polwan.

Terungkap, awalnya Panca melakukan hal yang cukup romantis. Dia menyisir rambut sang istri, DM, di depan televisi.

Kemesraan tersebut seketika buyar ketika sisir tersangkut di rambut DM. Keduanya kemudian cekcok.

Pada puncak pertengkaran, Panca membenturkan kepala DM ke tembok.

Besarnya tenaga Panca membuat DM terpental hingga jatuh ke kasur.

"Tersangka menyisir di depan TV, sisirnya tersangkut. Tersangka emosi dan menarik rambut korban," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, saat membacakan adegan.

"Korban dimarahi dan langsung masuk ke dalam kamar diikuti oleh tersangka," ujar Bintoro.

"Kepala korban dibenturkan ke tembok, mental, dan jatuh ke kasur," ucap Bintoro.

Pesan Mesra

Sebelum memeriksa Panca, polisi mengirim pria tersebut ke rumah sakit. Dokter menyatakan Panca tidak mengalami gangguan kejiwaan sehingga dia bisa dimintai pertanggungjawaban secara hukum.

Pada pemeriksaan di hadapan penyidik, Panca mengaku marah kepada sang istri. Panca menduga sang istri berselingkuh.

Prasangka ini muncul setelah Panca mengintip beberapa pesan di handphone DM.

Di hadapan awak media di Mapolres Metro Jakarta Selatan, pada Kamis (21/12/2023), Panca mengaku memergoki istrinya berselingkuh dengan pria lain lewat sosial media.

Rasa cemburu itulah yang membuat Panca Darmansyah tega membunuh empat anak kandungnya, hingga melakukan percobaan bunuh diri.

Panca Darmansyah (41), tersangka pembunuhan empat anak kandungnya, di Jagakarsa, Jakarta Selatan
Panca Darmansyah (41), tersangka pembunuhan empat anak kandungnya, di Jagakarsa, Jakarta Selatan (wartakotalive.com/m41)

"Lihat dari chat Whatsapp lalu saya sempet telepon itu laki, tak lama diblokir," katanya.

Isi chat itu, kata Panca, layaknya pesan-pesan antara pasangan suami istri.ang

Namun Panca tak menjelaskan secara detail isi pesan tersebut.

Belum ada bukti yang lebih kuat atas tuduhan perselingkuhan yang dilontarkan Panca.

Panca juga mengaku sempat menerobos akun Instagram sang istri.

Dari akun itu, dia melihat sang istri berselingkuh dengan tiga pria sekaligus, dengan isi chat yang sama, yakni layaknya pasangan suami istri.

"Di hari Minggu, saya hack IG istri saya, baru saya lihat secara detail tak cuma satu orang saja, ada tiga orang yang seperti suami istri," kata Panca.

Namun, lagi-lagi Panca tak menunjukan bukti yang lebih kuat atas tuduhan sang istri telah mengkhianatinya.

Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi menuturkan, rekaman pembunuhan itu dibuat Panca sebagai pesan terakhir bagi keluarganya.

"Dalam rekamannya, tersangka PD (Panca) menyampaikan bahwa ini adalah rekaman terakhir, yang ditujukan kepada sanak saudaranya," ucap Yossi, beberapa waktu lalu.

Dijelaskan Yossi, rekaman video pembunuhan itu terbagi dalam beberapa bagian.

Dimulai sebelum aksi pembunuhan, hingga setelah pembunuhan.

Dalam rekaman setelah pembunuhan, Yossi mengatakan Panca merekam kondisi empat anaknya yang telah tak bernyawa.

Setelahnya, Panca juga menyampaikan permintaan maafnya karena telah membunuh keempat anaknya.

"Yang bersangkutan menyampaikan permintaan maafnya, terutama kepada anak-anaknya, dalam video itu," ujar Yossi.

Rekaman video pembunuhan yang dibuat Panca lanjut Yossi, justru dapat dijadikan bukti kuat, dan dapat menjadi pelengkap sebelum dikirimkan ke kejaksaan.

"Jadi rekaman-rekaman ini bakal menjadi bukti konkret untuk pelimpahan berkas ke kejaksaan," ucapnya.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved