Perang Iran Vs Israel

Konflik Iran-Israel Berlanjut, Ini Dampak Terhadap APBN Indonesia

Konflik antara Iran dan Israel akan berdampak terhadap situasi perekonomian global. Indonesia termasuk negara yang bakal kecipratan efek negatif.

|
Editor: Eko Priyono
Istimewa
Lokasi nuklir Iran. Israel dilaporkan menyerang Iran, Jumat (19/4/2024). Bila kedua negara ini terus saling menyerang, dikhawatirkan menciptakan efek negatif buat negara lain termasuk Indonesia. 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Kondisi geopolitik di Timur Tengah makin memanas buntut Israel dan Iran saling melancarkan serangan.

Direktur Esekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Esther Sri Astuti menyebut "perang" kedua negara diyakini berdampak terhadap situasi ekonomi global.

Sentimen perang ini memberikan efek terhadap menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) serta harga minyak mentah dunia mengalami peningkatan.

Esther Sri Astuti menjelaskan situasi dunia tersebut akan berdampak kepada Indonesia. Diketahui Indonesia merupakan negara importir minyak mentah.

"Ketika ada konflik atau perang antara Iran dengan Israel yang dikhawatirkan adalah akan ada keterbatasan supply yang terbatas. Karena apa? Karena adanya perang, orang mau ngirim atau mau ekspor itu kan juga lebih sulit," ucap Esther dalam acara diskusi secara daring dikutip, Minggu (21/4/2024).

Pertama, melonjaknya minyak dunia berdampak kepada harga BBM. Tentu ini memiliki efek merambat kepada biaya logistik dan berbagai jenis produk.

Kedua, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berpotensi terjadi pembengkakan. Yakni direntang 2-3 persen.

"Yang namanya harga minyak itu kan merupakan komponen dari biaya transportasi dan tentunya kalau biaya transportasi itu naik karena harga minyak naik maka hal ini akan berdampak pada kenaikan harga-harga barang. Itu yang pertama," papar Esther.

"Dampaknya yang kedua kalau menurut saya karena kenaikan harga minyak ini tinggi maka yang terjadi ini kalau kita bicara APBN kan ada yang namanya asumsi makro, ya indikator makro ekonomi harga minyak. Nah ini pasti akan berdampak pada pembengkakan biaya-biaya atau anggaran besarnya anggaran yang ada di APBN," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved