Pilkada 2024

PDIP Target Kuasai 50 Persen Provinsi di Pilkada, Adian Napitupulu: Kejadian Pilpres Jangan Terulang

Ketua Tim Pemenangan Pilkada Nasional PDIP, Adian Napitupulu ingin agar Pilkada serentak 2024 menjadi pertarungan yang sehat dan tidak menakutkan

Editor: Joko Supriyanto
KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA
Politikus PDIP Adian Napitupulu 

TRIBUNTANGERANG.COM - Ketua Tim Pemenangan Pilkada Nasional PDIP, Adian Napitupulu ingin agar Pilkada serentak 2024 menjadi pertarungan yang sehat dan tidak menakutkan.

Dia menegaskan rakyat harus bisa datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) secara riang dan gembira.

"Dan memilih dengan bebas tanpa diintimidasi, distop fasilitasnya, dikurangi bantuan sosial dan sebagainya. Itu harapan kita sama-sama yang dapat saya simpulkan," kata Adian Napitupulu dikutip Tribunnews.com

Adian mengatakan pihaknya bersama struktur Tim Pemenangan Nasional Pilkada PDIP langsung melakukan koordinasi.

Bahkan, dia mengungkapkan bahwa partainya menargetkan meraih kemenangan setidaknya di 50 persen Provinsi dalam Pilkada 2024. 

Diketahui, terdapat 38 provinsi dan 514 Kabupaten/Kota. 

"Perintahnya sederhana, peluangnya untuk memenangkan 50 persen, apakah kepala daerah maupun wakil dan memang harus sebanyak-banyaknya," kata Adian Napitupulu.

Baca juga: Megawati ke Puan Maharani Saat Rakernas PDIP: Gantian Saya Jadi Ketua DPR, Kamu Jadi Ketum PDIP

Untuk mencapai target tersebut, Adian menyatakan, PDIP membuka pintu kerja sama dengan partai lainnya. 

PDIP diketahui bisa mengusung pasangan calon kepala daerah di 142 Kabupaten/Kota di 11 provinsi. 

"Kita buka peluang untuk duduk sama-sama. Tergetnya sebanyak-banyaknya. Lebih dari Pilkada kemarin," terang Adian. 

Menurut Adian, dalam Pilkada serentak 2024 nanti, terdapat 142 Kabupaten/Kota di 11 Provinsi, PDIP bisa mencalonkan sendiri pasangan calon kepala daerah dan calon wakil Kepala daerah.

"Di luar daripada itu, kita membangun kerja sama dengan partai-partai yang lain," ujarnya.

Dia mengaku menangkap pesan penting yang disampaikan oleh pengurus daerah PDIP di seluruh Indonesia.

Menurutnya, mereka bersepakat, tak ingin apa yang terjadi pada Pilpres kemarin.

"Jangan ada lagi aparatur negara yang bekerja secara politik untuk kepentingan satu dua calon yang lain. Biarlah kemudian Pilkada ini memang yang diadu adalah Tim Pemenangan masing-masing, kemampuan partai politiknya. Jangan kita diadu dengan aparatur negara yang sama-sama kita biayai bersama-sama, itu tidak fair," ucap Adian.

Baca juga: Megawati Ungkap Kondisi PDI Perjuangan Pasca Pilpres 2024: Bagai Banteng Tubuhnya Penuh Luka

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved