Pembunuhan Bocah di Ciketing Bekasi
Fakta Pembunuhan GH di Ciketing: Tersangka Kerap Memberi Uang ke Anak-anak, Ayah Korban Alami Trauma
Ayah GH (9), bocah perempuan yang dibunuh di Kelurahan Ciketingudik, Bantargebang, Kota Bekasi, mengalami trauma. Hal-hal ini yang ia alami.
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Eko Priyono
TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Ayah GH (9), bocah perempuan yang menjadi korban pencabulan hingga pembunuhan di Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, mengalami trauma.
Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Novrian mengatakan hal itu usai melakukan melakukan assessment atau penilaian terhadap ayah korban.
GH merupakan bocah perempuan yang dibunuh setelah dicabuli oleh tersangka Didik Setiawan (61).
"Kemarin (Kamis, 6/6/2024) kami sempat ke lokasi. Ayah korban sangat emosi dan marah saat membayangkan tempat kejadian," ujar Novrian ditemui di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jumat (7/6/2024).
Menurut Novrian, tidak cuma ayah GH, sang ibu korban pun mengalami kondisi serupa. Apalagi jarak rumah mereka dengan lokasi kejadian tidak jauh.
"Memang ada kondisi traumatis terhadap keluarga korban terutama ibunya," kata Novrian.
Atas penilaian itu, Novrian menyebut akan ada petugas yang melakukan pendampingan psikososial kepada keluarga korban.
Berdasarkan informasi yang diperoleh TribunBekasi.com (Warta Kota Network termasuk TribunTangerang.com), Didik memang kerap memberi uang kepada para anak-anak di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Korban sendiri sempat empat kali dikasih uang. Yang pertama Rp2000, yang terakhir Rp10.000. Namun pemberian uang tersebut belum berujung petaka.
Baca juga: Kronologi Bocah di Ciketing Udik Kota Bekasi Dibunuh Tetangga Diduga untuk Praktik Perdukunan
Baca juga: Warga Ciketing Udik Kota Bekasi Dibuat Geger Penemuan Mayat Bocah Terbungkus Karung dalam Lubang
Kronologis kejadian
Diberitakan sebelumnya, GH sempat diberitakan hilang dan kemudian ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
GH hilang sejak Jumat (31/5/2024) siang dan baru ditemukan, Minggu (2/6/2024) dengan kondisi meninggal dunia terbungkus karung berukuran 50 kilogram (kg).
Karung tersebut berada di dalam di lubang mesin pompa air dengan kedalaman lebih kurang dua meter. Korban ditemukan masih mengenakan pakaian.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus membenarkan korban sempat dikabarkan hilang beberapa hari sebelum ditemukan tewas.
Orangtua korban disebut Firdaus sempat datang ke Polsek Bantar Gebang melaporkan kejadian tersebut.
Berdasarkan saksi di sekitar lokasi, pada Jumat (31/5/2024) pagi, korban terakhir terlihat bermain di tanah lapang dekat kediamannya.
Pada saat sedang bermain, saksi warga sekitar juga mengetahui keberadaan pelaku yang memantau korban sedang bermain.
Setelah korban hilang, warga pun curiga terhadap seorang warga berinsial DS (61). Kemudian, Minggu
(2/6/2024), warga melakukan pengerebekan.
"Jasad korban ditemukan persis di belakang rumah, di dalam galian tanah sedalam lebih kurang 2,5 meter tepatnya di lubang tempat mesin pompa air. Korban dibekap dengan menggunakan bantal dan menggunakan tangan kanannya pelaku mencekik korban, sehingga korban meninggal dunia," kata Firdaus, Minggu (2/6/2024).
Terkait motif pelaku pembunuh korban, lanjut Firdaus, polisi mendapati mendapati benda-benda yang diduga untuk praktik perdukunan di kediaman tersangka.
Barang bukti itu berupa benda-benda yang mirip dengan sarana untuk praktik perdukunan seperti kendi dan sesajen.
Kendati demikian, pihak kepolisian menyelidiki barang bukti yang ditemukan apakah ada kaitannya dengan atas kasus pembunuhan ini.
Kesaksian warga
Sementara itu salah satu warga, Umah mengatakan sempat ikut menggeledah rumah terduga pelaku.
Sebelumnya, ayah korban sempat mendatangi rumah Didik, Jumat (31/5/2024) malam. Tapi ia kembali pulang karena tak ada jawaban dari dalam rumah saat pintu diketuk.
Umah melanjutkan, warga dan Ketua RT kembali mendatangi rumah Didik, Sabtu (1/6/2024) sore. Namun mereka tak berani mendobrak.
Barulah, Minggu (2/6/2024) dini hari, warga bersama polisi menggeledah rumah tersangka. Warga terkejut mendapati jasad korban yang sempat dikabarkan hilang.
"Ditemuinnya di sumur, dibungkus karung, masih segar (jasadnya) kayaknya belum lama meninggalnya," ujar Umah.
Posisi lubang berada di bagian belakang rumah, memiliki diameter 60 x 60 sentimeter (cm) dengan kedalaman sekitar dua meter.
Umah menambahkan, pelaku saat digerebek seolah tak memiliki rasa bersalah dan hanya diam saat berusaha diinterogasi.
Polisi membawa terduga pelaku ke Polres Metro Bekasi Kota sementara jasad korban dievakuasi lalu dilarikan ke RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur.
Dapatkan Informasi lain dari TribunTangerang.com via saluran WhatsApp
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News ya
BREAKING NEWS: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Diberi Amnesti, Istri: Saya Mau Jemput Bapak |
![]() |
---|
Hasto Kristiyanto Dapat Amnesti dari Prabowo, PDIP: Ini Bukti Kasusnya Dipolitisasi |
![]() |
---|
Dasco Unggah Foto Pertemuan Megawati dan Puan Usai Hasto Kristiyanto Dapat Amnesti Presiden |
![]() |
---|
Daftar 3 Pihak yang Pernah Mendapat Abolisi dari Presiden Sejak Era Soekarno, SBY hingga Prabowo |
![]() |
---|
Alasan Prabowo Berikan Pengampunan Hukum untuk Tom Lembong dan Hasto Berupa Abolisi dan Amnesti |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.