Pesan Presiden Joko Widodo Usai Gaduh Paskibraka Lepas Hijab Saat Pengukuhan

Setelah gaduh soal 18 Paskibraka lepas hijab saat pengukuhan  di Ibu Kota Nusantara pada Selasa (13/8/2024), Presiden Joko Widodo menitipkan pesan.

Editor: Joko Supriyanto
Tribunnews
Kepala Staf Presiden Moeldoko 

TRIBUNTANGERANG.COM - Setelah gaduh soal 18 Paskibraka lepas hijab saat pengukuhan  di Ibu Kota Nusantara pada Selasa (13/8/2024), Presiden Joko Widodo menitipkan pesan.

Pesan yang disampaikan oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sekaligus menanggapi adanya aturan tidak tertulis terkait pelesapan hijap para peserta Paskibraka.

"Kalau dari Pak Presiden adalah bagaimana upaya kita untuk menghormati keyakinan dari para peserta, saya pikir itu yang perlu dipikirkan," kata Moeldoko di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (15/8/2024).

Kendati begitu, Moeldoko tidak ingin terlibat lebih jauh terkait penggunaan jilbab saat Paskibraka bertugas dalam upacara HUT RI.

Dia menyerahkan urusan itu kepada Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengingat Paskibraka berada di bawah naungan BPIP. 

"Saya tidak terlibat di situ, nanti kita mesti tergantung bagaimana ada pembinanya di situ, nanti pasti akan mencari solusi yang terbaik," kata Moeldoko.

Baca juga: Kepala BPIP Yudian Wahyudi Buka Suara Soal Paskibraka Lepas Hijab Saat Pengukuhan: Tak Ada Paksaan

Sebelumnya diberitakan, pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia (PPI) menyayangkan adanya 18 calon paskibraka putri tingkat nasional yang lepas jilbab saat pengukuhan di IKN pada Selasa kemarin.

Ketua Umum (Ketum) PPI Gousta Feriza meminta BPIP selaku pengelola dan penanggung jawab program Paskibraka memberikan klarifikasi.

"Tentunya BPIP selaku Pengelola dan Penanggung Jawab Program Paskibraka bersedia mengevaluasi semua kebijakan dan keputusan-keputusannya yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur Pancasila," kata Gousta dalam konferensi pers di Kantor PPI, Jakarta.

Baca juga: MUI Respon Soal Paskibraka Wajib Lepas Hijab: Jika Dipaksa Buka Pulang Saja

Menurut Gousta, kejadian ini sudah menimbulkan gejolak di berbagai daerah. Oleh karenanya, PPI Pusat memberikan sikap menolak tegas kebijakan yang melarang Paskibraka putri mengenakan jilbab.

Terbaru, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi meminta maaf soal peristiwa tersebut. Yudian juga mengapresiasi seluruh atensi masyarakat soal pemberitaan tentang jilbab tersebut.

"BPIP menyampaikan terima kasih atas peran media memberitakan Paskibraka selama ini. BPIP juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas pemberitaan yang berkembang. BPIP mengapresiasi seluruh aspirasi masyarakat yang berkembang tersebut," ujar Yudian dilansir siaran pers BPIP pada Selasa.

Yudian menyebut, 18 paskibraka itu secara sukarela melepas jilbab karena mengikuti aturan terbaru BPIP. Ia mengeklaim tidak ada paksaan.

(Kompas.com/Fika Nurul Ulya)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved