Kunjungan Paus Fransiskus

Momen Hangat Nasaruddin Umar dan Paus Fransiskus Saling Cium Tangan dan Kening

Momen itu terjadi saat Paus Fransiskus hendak meninggalkan Masjid Istiqlal setelah bertemu.

Editor: Joseph Wesly
(Tangkapan layar YouTube Kompas.com)
Pimpinan Tertinggi Gereja Katolik Sedunia, Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta, Nasaruddin Umar, Kamis (5/9/2024). 

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Pemimpin umat Katolik Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta, Nasaruddin Umar menunjukkan sikap hangat antar pemimpin umat beragama.

Keduanya saling berbalas cium tangan dan kening saat akan berpisah.

Momen itu terjadi saat Paus Fransiskus hendak meninggalkan Masjid Istiqlal setelah bertemu.

Nasaruddin Umar, tiba-tiba mencium kening pemimpin Gereja Katolik dunia, Paus Fransiskus

Dilansir dari siaran langsung Kompas TV, Kamis, pada awalnya Paus, Nasaruddin, para pemuka agama, dan tamu undangan tengah berpose di pelataran Masjid Istiqlal

Paus yang duduk di kursi roda kemudian diantar menuju mobil Toyota Kijang Innova Zenix yang siap mengantarkannya ke Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).

Tiba-tiba, Nasaruddin yang berjalan di belakang kursi roda meminta ajudan yang mendorong Paus agar berhenti sejenak karena awak media meminta waktu untuk sesi foto tambahan.

Ajudan segera mengarahkan Paus ke arah sorot kamera wartawan dan di situlah Nasaruddin memeluk lalu mencium kening Paus sebanyak dua kali.

Paus tersenyum ketika keningnya dicium oleh Nasaruddin. Ia membalas aksi ini dengan mencium tangan Nasaruddin sebanyak dua kali.

Baca juga: Ada Misa Agung, Berikut Rekayasa Lalu Lintas di Sekitar SUGBK pada Kamis 5 September 2024

Mantan Uskup Agung Buenos Aires, Argentina tersebut juga menempelkan tangan Nasaruddin ke pipinya sambil tersenyum. 

Paus Fransiskus kagumi Masjid Istiqlal

Dalam kunjungannya ke Masjid Istiqlal, Paus mengaku kagum dengan Masjid Istiqlal yang dibangun oleh arsitek beragama Kristen, Friedrich Silaban.

Selain mengagumi, Paus juga menyebut Masjid Istiqlal sebagai bukti sejarah bangsa Indonesia.

Ia menilai, masjid dapat menjadi ruang dialog dan saling menghormati serta hidup damai di antara umat beragama.

“Ini membuktikan bahwa dalam sejarah bangsa ini dan dalam budaya yang berkembang di sini, masjid, seperti tempat ibadah lainnya, adalah ruang dialog, ruang untuk saling menghormati dan hidup bersama dengan damai,” kata Paus dikutip dari Kompas.com, Kamis.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved