'Kado untuk Almarhum Bapak' Joni Bocah NTT Pemanjat Tiang Bendera Akhirnya Lolos Jadi Bintara TNI AD

Setelah cita-citanya sempat terkubur jadi prajurit TNI AD karena kurang tinggi, kini kabar baik menghampirinya.

Editor: Joseph Wesly
Kolase Tribun Tangerang/istimewa
Yohanes Ande Kalla akhirnya diterima menjadi Bintara TNI AD setelah menjalani terapo khusus. 

TRIBUN TANGERANG.COM, KUPANG- Yohanes Ande Kalla atau Yohanes Gama Marchal Lau alias Joni akhirnya bisa bernafas lega.

Setelah cita-citanya sempat terkubur jadi prajurit TNI AD karena kurang tinggi, kini kabar baik menghampirinya.

Joni akhirnya berhasil menjadi Bintara TNI AD setelah mendapatkan terapi khusus untuk menambah tinggi badannya.

Hasilnya Joni dianggap masuk kualifikasi dan resmi diterima menjadi Bintara TNI AD. Kabar ini sekaligus menjadi jawaban atas janji presiden Jokowi.

Jokowi pernah menjanjikan Joni masuk menjadi tentara sesuai dengan cita-citanya.

Kabar diterimanya Joni disampikan oleh Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IX/Udayana Kolonel Inf Agung Udayana.

Kolonel Agung mengatakan, Joni telah mengikuti seluruh rangkaian seleksi Bintara TNI AD dan dimasukkan dalam kategori seleksi keahlian khusus.

"Karena kesungguhan dan semangatnya mengikuti serangkaian tes, didukung bimbingan para pelatih dengan memanfaatkan waktu yang ada, akhirnya dia sampai di tingkat pusat dan dinyatakan lulus dalam penerimaan bintara PK TNI AD reguler kategori keahlian tahun 2024 di Bandung," ungkap Agung Udayana dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (25/9/2024) malam.

Agung menjelaskan, keberhasilan Joni merupakan hasil kerja keras dan kesungguhannya dalam meraih cita-cita. Joni akan melaksanakan pendidikan di Rindam IX/Udayana sesuai dengan asal daerah pendaftarannya dan bergabung dengan calon Bintara PK Reguler lainnya yang telah dinyatakan lulus seleksi.

"Nanti sesuai dengan jadwal pelaksanaan penerimaan calon Bintara TNI AD, Joni bersama 218 orang rekan lainnya akan melaksanakan upacara pembukaan pendidikan Bintara PK TNI AD tahun 2024 yang akan dilaksanakan pada 27 September 2024 di Rindam IX/Udayana selama lima bulan, dilanjutkan pendidikan kejuruan selama tiga bulan," ujar dia.

Kisah Joni diketahui publik setelah video aksi keberaniannya viral di media sosial. Pada saat itu, Joni merupakan pelajar kelas 1 SMP Negeri Silawan, Kabupaten Belu, NTT.

Joni memberanikan diri memanjat tiang bendera setelah tali yang akan digunakan untuk mengikat bendera Merah Putih terlepas dan tersangkut di ujung tiang bendera. 

Saat upacara itu, Wakil Bupati Belu JT Ose Luan meminta Joni untuk naik ke atas podium.

"Saya bangga dengan perjuangan dia (Joni) memanjat tiang bendera. Saya katakan ke dia bahwa perjuangan para pahlawan dulu untuk memperjuangan negara ini begitu besar," tutur Ose.

Dapat Terapi Khusus

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved