Oarfish Sudah Muncul Tiga Kali di Tahun 2024, Benarkah Peringatan Bahaya? Ini Penjelasan Ahli

Oarfish sendiri sering dikaitkan sebagai  “ikan kiamat” karena kemunculan sebagai tanda akan datangnya bencana alam, seperti gempa bumi dan tsunami.

Editor: Joko Supriyanto
@scripps_ocean
Ikan oar atau oarfish 

TRIBUNTANGERANG.COM - Ikan oar atau oarfish sudah tiga kali muncul ke permukaan selama di tahun 2024.

Oarfish sendiri sering dikaitkan sebagai  “ikan kiamat” karena kemunculan sebagai tanda akan datangnya bencana alam, seperti gempa bumi dan tsunami.

Ketika Oarfish muncul di permukaan dan ditemukan warga selalu dikaitkan sebagai tanda peringatan bahaya seperti Tsunawi hingga gempa bumi.

Hal ini, karena Oarfish hidup di kedalaman lautan dunia, yang jarang muncul ke permukaan, sehingga jadi pemandangan langka bagi manusia.

Maka jika Oarfish muncul ke permukaan banyak yang mengkaitkan ada sesuatu yang terjadi di kedalaman laut misalnya gempa bumi.

Oarfish sudah tiga kali muncul selama tahun 2024, pertama ditemukan pada Agustus 2024 oleh sekelompok penyelam di La Jolla Cove, San Diego, Amerika Serikat, dikutip dari USA Today, Rabu (13/11/2024).

Selanjutnya, oarfish ditemukan kembali pada bulan September 2024 di Huntington Beach. Namun, menurut Manajer Scripps Oceanography Marine Vertebrate Collection Ben Frable kondisi ikan itu telah rusak.

Terbaru, ikan langka itu kembali ditemukan sekitar seminggu lalu dan dibagikan ke Instagram pada Rabu (13/11/2024) oleh Scripps Institution of Oceanography.

Ikan itu ditemukan oleh kandidat PhD Alison Laferriere di Pantai Grandview di Encinitas, California.

Dalam unggahannya disebutkan jika ikan langka ini ditemukan beberapa bulan lalu di bulan November 2024.

"Minggu lalu, ikan oarfish lain terdampar di Pantai Grandview di Encinitas dan ditemukan oleh kandidat PhD Scripps Oceanography Alison Laferriere. Makhluk keren ini sedikit lebih kecil dari yang ditemukan di La Jolla bulan Agustus ini, berukuran sekitar 9 hingga 10 kaki panjangnya," tulis dalam unggahan tersebut.

Kemunculan oarfish sering dikaitkan dengan pertanda bencana alam, seperti akan adanya gempa.

Dikutip dari Atlas Obscura, dilansir Kompas.com, kepercayaan tersebut sudah ada sejak abad ke-17 di Jepang. Menurut cerita rakyat Jepang, ikan tersebut dikenal sebagai "ryugu no tsukai" dan diyakini sebagai pelayan dewa laut Ryujin.

"Ryugu no tsukai" yang memiliki arti "utusan dari istana dewa laut" akan dikirim ke permukaan untuk memperingatkan orang-orang tentang adanya gempa.

Hal tersebut diperkuat ketika adanya penampakan oarfish sebelum gempa Tohoku pada 2011 dan sebelum bencana nuklir Fukushima. 

Walaupun demikian, belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa oarfish akan muncul sebelum terjadinya bencana.

Penjelasan Ahli

Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono membantah anggapan bahwa penampakan oarfish merupakan tanda akan ada bencana alam seperti gempa atau tsunami.  

Menurutnya, hingga saat ini, belum ada bukti empiris yang menunjukkan bahwa kemunculan oarfish ke permukaan laut pertanda akan ada gempa bumi maupun tsunami.

"Kemunculan (oarfish) bisa jadi karena dinamika oseanografi, sakit, atau tua," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/7/2023). 

Terpisah, Peneliti Pusat Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Selvia Oktaviyani mengatakan, salah satu dugaan penyebab ikan ini muncul lantaran terdorong badai atau terbawa arus yang kuat.

"Belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa keberadaannya memang berkaitan dengan bencana alam," terang dia.

Sementara itu, anggapan bahwa kemunculan oarfish karena keinginan untuk membunuh dirinya sendiri, juga belum dapat dipastikan.

Kemungkinan, menurut Selvia, anggapan tersebut timbul karena sejauh ini oarfish yang muncul ke permukaan selalu dalam keadaan mati.

"Yang pasti sejauh ini belum ada kepastian kenapa bisa muncul oarfish," ungkapnya.

Tak hanya itu seorang profesor biologi di Universitas Chulalongkorn, menyatakan kemunculan mereka kemungkinan besar terkait dengan penyakit atau perubahan arus, bukan aktivitas seismik.

"Penemuan Oarfish ini tidak meramalkan gempa bumi atau tsunami, itu hanya sebuah keyakinan.

Pada kenyataannya, mereka kebanyakan muncul karena sakit atau hampir meninggal." ujar profesor tersebut.

Oarfish ini bukan satu-satunya binatang aneh yang bersembunyi di lautan.

(Tribuntangerang.com/Kompas.com)

 

Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved