Gus Miftah Mundur

Mundur dari Utusan Khusus, Kata Tak Pantas Gus Miftah kepada Yati Pesek Kembali Diungkit Netizen

Netizen yang kadung marah kembali mengorek-ngorek borok Gus Miftah sebelum menjadi utusan khusus dan didesak mundur sebagai pejabat negara Kabinet Pra

Editor: Joseph Wesly
Kolase Tribun Tangerang/istimewa
Gus Miftah dan Yati Pesek. 

TRIBUN TANGERANG.COM, SLEMAN- Meski sudah mundur sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, kritik terhadap Gus Miftah belum berakhir.

Netizen yang kadung marah kembali mengorek-ngorek borok Gus Miftah sebelum menjadi utusan khusus dan didesak mundur sebagai pejabat negara Kabinet Prabowo-Gibran.

Kini ucapan kasar Gus Miftah kepada Yati Pesek kembali diungkit warganet.

Ternyata Gus Mitah tidak hanya sekali mengucap kata yang dianggap kurang pantas kepada orang lain.

Kata tak pantas terjadi pernah dilontarkan pria pemilik nama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman ini kepada Yati Pesek.

Yati Pesek adalah artis serba bisa. Selain pesinden, Yati Pesek juga dkenal sebagai seorang pelawak.

Yati Pesek juga kerap diundang untuk tampil bernanyi.

Ternyata Yati pernah menjadi korban ucapan kasar pemilik Pesantren Ora Aji ini.

Lewat rekaman video yang beredar dan kini viral, terlihat Gus Miftah dan Yati Pesek sedang berada di sebuah acara.

Keduanya terlihat kompak mengenakan pakaian hitam-hitam.

Gus Miftah terlihat melengkapi penampilannya dengan kaca mata hitam dan rambut hitam digerai.

Baca juga: Respon Istana Soal Keputusan Gus Miftah Mundur Setelah 43 Hari Menjabat Sebagai Utusan Presiden

Mereka terlihat berdiri di tengah panggung di samping seorang dalang dalam acara wayang.

Berbicang dalam suasana yang cair, Gus Miftah kemudian melontarkan 'guyonan' yang dianggap tidak pantas.

Apalagi 'guyonan' tersebut berkonotasi negatif bagi seorang wanita.

Namun meski mendapatkan kata kasar, Yati Pesek masih terlihat bersikap profesional.

Menanggapi video viral tersebut, Gus Miftah mengaku akan bersilaturahmi dengan Yati Pesek . 

"Saya sudah berkomunikasi (dengan Yati Pesek) melalui Abah saya di Sragen. Dan saya setelah ini insyaallah akan bersilaturahmi dengan beliau," kata Miftah saat konferensi pers di Ponpes Ora Aji, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Jumat (6/12/2024). 

Gus Miftah mengatakan video yang memperlihatkan dirinya bersama Yati Pesek itu sudah terjadi sekian tahun dan kembali diungkit.

Dia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa setelah video itu kembali viral.

Namun pria berambut gondrong ini  memastikan hubungan dirinya dengan pesinden Yati Pesek tetap baik. 

Baca juga: Link Video Pernyataan Mundurnya Gus Miftah sebagai Utusan Presiden karena Hina Kang Es Teh Sunhaji

"Kalau toh kemudian diambil, diviralkan kembali, ya saya bisa berbuat apa. Artinya saya selalu mengatakan orang baik pasti punya masa lalu dan orang jelek, saya meyakini pasti akan ada masa depan," ujar dia. 

Gus Miftah Mundur

Gus Miftah menjadi satu-satunya pejabat negara di Kabinet Prabowo-Gibran yang cuma menjabat selama 43 hari.

Gus Miftah mundur setelah dilantik oleh Prabowo Subianto sebagai utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan pada selasa 22 Oktober 2024.

Bila dihitung sejak dilantik, Gus Miftah bahkan tidak sempat menjabat dalam waktu dua bulan.

Gus Miftah sebelumnya dilantik bersama penasihat khusus presiden di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, 22 Oktober 2024.

Presiden Prabowo melantik sejumlah Utusan Khusus berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 76/M Tahun 2024 tentang Pengangkatan Utusan Khusus Presiden Periode Tahun 2024-2029.

Adapun para Utusan Khusus yang dilantik oleh Presiden Prabowo antara lain:

1.⁠ ⁠Muhamad Mardiono, sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan;

2.⁠ ⁠Setiawan Ichlas, sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Perbankan;

3.⁠ ⁠Miftah Maulana Habiburrahman, sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan;

4.⁠ ⁠Raffi Farid Ahmad, sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni;

5.⁠ ⁠Ahmad Ridha Sabana, sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Ekonomi Kreatif dan Digital;

6.⁠ ⁠Mari Elka Pangestu, sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Perdagangan Internasional dan Kerja Sama Multilateral; dan

7.⁠ ⁠Zita Anjani, Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata.

Selanjutnya, Presiden Prabowo juga melantik Yovie Widianto sebagai Staf Khusus Presiden berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 75/M Tahun 2024 tentang Pengangkatan Staf Khusus Presiden.

Prabowo juga melantik Penasihat Khusus Presiden berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 140/P Tahun 2024 tentang Pengangkatan Penasihat Khusus Presiden.

Adapun para Penasihat Khusus yang dilantik oleh Presiden Prabowo antara lain:

1.⁠ ⁠Wiranto, sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan;
2.⁠ ⁠Luhut Binsar Pandjaitan, sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan;
3.⁠ ⁠Dudung Abdurachman, sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional, Ketua Komite Kebijakan Industri Pertahanan;
4.⁠ ⁠Purnomo Yusgiantoro, sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Energi;
5.⁠ ⁠Muhadjir Effendy, sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji; dan
7.⁠ ⁠Terawan Agus Putranto, sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Kesehatan.

Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah akhirnya mundur dari jabatannya di Kabinet Merah Putih sebagai Utusan Khusus Presiden.

Hal itu dikatakannya lewat pernyataannya, Jumat (6/12/2024).

Dalam pernyataan itu, Miftah tampak beberapa kali menahan tangis.

Baca juga: Pernyataan Gus Miftah Mundur dari Utusan Presiden: Kutip Ayat Al Quran, Minta Maaf ke Prabowo

Dirinya mengakui tak ada tekanan dari siapapun soal keputusannya tersebut.

"Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapapun, bukan karena permintaan siapapun," ujar Miftah sembari menahan tangisnya.

"Tapi semata-mata keputusan ini saya ambil karena rasa cinta hormat dan tanggung jawab saya yang sangat mendalam pada bapak Presiden Prabowo Subianto, serta seluruh rakyat Indonesia," lanjutnya, terlihat dari tayangan YouTube Kompas TV.

Miftah menyebut keputusan soal mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, bukanlah sebuah akhir maupun langkah mundur.

Melainkan langkah awal untuk terus berkontribusi terhadap bangsa dan negara dengan cara yang lebih luas dan beragam dikutip dari Tribunnews

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com 

Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved