Bukan Diskon, Negara Ini Berikan Listrik, Air hingga Gas Gratis kepada Warganya Selama 25 Tahun

Namun berbeda dengan Indonesia dan penduduk dunia lainnya yang  membayar untuk mendapat pasokan listrik, gas, dan air, negara ini justru menggratiskan

Editor: Joseph Wesly
Istimewa
Petugas sedang mengecek kondisi meteran listrik. 

TRIBUN TANGERANG.COM, ASHGABAT- Pelanggan PLN kini mendapat diskon Listrik 50 persen untuk periode Januari-Febaruari 2025. 

Diskon diberikan pemerintah sebagai stimulus untuk masyarakat pasca menaikan PPN 12 Persen.

Meski PPN 12 persen dimaksudkan hanya untuk barang-barang mewah, namuan stimulus tetap diberikan karena kenaikan itu dapat mengerak harga bahan pokok.

Namun berbeda dengan Indonesia dan penduduk dunia lainnya yang  membayar untuk mendapat pasokan listrik, gas, dan air, negara ini justru menggratiskannya.

Bukan setahun atau 10 tahun. Negara ini menggratis listrik, air hingga gas selama 25 tahun.

Kok bisa?. Negara yang dimaksud adalah Turkmenistan atau yang akrab disebut negara marmer putih.

Turkmenistan menang yang dikenal sebagai negara kaya gas alam dari Timur Tengah, sempat menggratiskan listrik, gas, dan air untuk rakyat selama lebih dari seperempat abad. 

Menurut Bank Dunia, Turkmenistan memiliki cadangan gas alam terbesar keempat di dunia.

Negara ini kaya akan minyak bumi, sulfur, yodium, garam, tanah liat bentonit, batu kapur, gipsum, dan semen.

Turkmenistan pernah memberikan listrik, gas, dan air secara cuma-cuma untuk rakyatnya selama lebih dari 25 tahun, sejak 1993 hingga berakhir sebelum 2019.

Dikutip dari situs Refworld dari Komisariat Tinggi Urusan Pengungsi PBB (UNHCR), masyarakat Turkmenistan menikmati akses gratis ke gas alam, air, dan listrik sejak 1993.

Kebijakan itu diberikan Presiden pertama Turkmenistan, Saparmurat Niyazov beberapa tahun setelah negaranya merdeka dari Uni Soviet pada 27 Oktober 1991.

Saparmurat Atayevich Niyazov menjadi presiden Turkmenistan sejak 19 Februari 1991 hingga meninggal pada 21 Desember 2006.

Pria yang juga mendapat sebutan Turkmenbashi itu memimpin Turkmenistan dengan tangan besi.

Pada 28 Desember 1999, parlemen justru menetapkan Niyazov sebagai presiden seumur hidup. Meski begitu, dia menggratiskan listrik, gas, dan air untuk rakyatnya sejak 1993.

Niyazov beralasan, harga gas alam sedang naik walau Turkmenistan kaya gas alam.

Dilansir dari DW (7/6/2017), Niyazov menyediakan pasokan listrik sebesar 35 kWh dan 50 meter kubik gas alam per bulan untuk setiap warga negara.

 Sementara 250 liter air disediakan setiap hari. Pemerintahannya juga memberikan subsidi barang-barang pokok seperti tepung, gula, dan minyak goreng untuk rakyat Turkmenistan.

Diberitakan RFERL (25/10/2006), Niyazov bahkan berjanji rakyatnya akan terus menerima gas, listrik, air, serta ditambah garam gratis hingga 2030.

Sayangnya, Niyazov tidak mampu menepati janji tersebut.

Dia meninggal pada 21 Desember 2006. Sebulan sebelum meninggal, dia mengaku mengonsumsi obat sakit jantung. Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved