Korupsi Minyak Mentah
Pertamina Dilanda Korupsi, Pengamat Minta Prabowo Turut Evaluasi Erick Thohir
Kasus korupsi tata kelola minya mentah di Pertamina tengah menjadi sorotan publik lantaran kerugiannya capai ratusan miliar.
Editor:
Joko Supriyanto
Kompas TV
BANTAHAN KEJAGUNG -- Kejaksaan Agung (Kejagung) dengan tegas membantah pernyataan PT Pertamina Patra Niaga yang mengklaim bahwa tak ada pengoplosan atau blending Pertamax dengan Pertalite. Untuk itu Direktur Penyidikan Jampidsus Kejaksaan Agung, Abdul Qohar menyampaikan pihaknya bekerja dengan banyak alat bukti.
"Jadi kalau apa yang kita hitung dan kita sampaikan kemarin (Senin) itu sebesar Rp193,7 triliun, perhitungan sementara ya, tapi itu juga sudah komunikasi dengan ahli. Terhadap lima komponen itu baru di tahun 2023,” katanya dalam program Sapa Indonesia Malam di YouTube Kompas TV, Rabu (26/2/2025).
Jika pola kerugian ini terjadi sejak 2018, maka total kerugian negara dalam lima tahun bisa mencapai Rp 968,5 triliun.
"Jadi, coba dibayangkan, ini kan tempus-nya 2018-2023. Kalau sekiranya dirata-rata di angka itu (Rp 193,7 triliun) setiap tahun, bisa kita bayangkan sebesar kerugian negara," ujar Harli.
Namun, ia menegaskan bahwa perhitungan pasti masih membutuhkan analisis lebih lanjut karena bisa saja komponen kerugian berbeda di setiap tahun.
Halaman 2 dari 2
Berita Terkait: #Korupsi Minyak Mentah
Respons Dasco Soal Pemeriksaan Ahok oleh Kejagung Terkait Kasus Korupsi Pertamina |
![]() |
---|
Respons Jokowi Soal Korupsi Pertamina, Ngaku Tak Curiga: Jika Ada Kecurigaan Sudah Digebuk Dulu |
![]() |
---|
Bos Pertamina Minta Maaf Soal Kasus Korupsi Minyak Mentah, Hotman Paris Justru Sindir Ahok: Dengerin |
![]() |
---|
Ahok Bongkar Akar Korupsi Pertamina, Hotman Paris Kepanasan: Seharusnya Kamu Minta Maaf |
![]() |
---|
Respons Prabowo Subianto Soal Skandal Pertalite Dioplos Jadi Pertamax: Kami akan Bersihkan! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.