Lebaran 2022

Malu Tak Bawa Uang Mudik ke Jombang, Dwi Nur Iman Mengaku Jadi Korban Begal, Uang Rp 8 Juta Dirampok

Dwi mengaku jadi korban begal. Uang Rp 8 juta miliknya raib. Ponsel seharga Rp 2 juta juga dibawa komplotan begal

Editor: Joseph Wesly
(SURYA.co.id/Anggit Puji Widodo)
MENGAKU KORBAN BEGAL- Dwi Nur Iman saat memberikan pernyataan di Mapolsek Mojoagung, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur bahwa ia membuat laporan palsu telah dibegal pada Sabtu (31/3/2025). Dia nekat mengaku dibegal karena malu tidak membawa uang saat lebaran ke kampung halaman. (SURYA.co.id/Anggit Puji Widodo) 

TRIBUN TANGERANG.CO, JOMBANG- Aksi yang dilakukan Dwi Nur Iman (24) pemudik asal Jombang, Jawa Timur tidak patut ditiru.

Dwi Nur Iman nekat mengaku jadi korban begal saat dalam perjalanan mudik ke kampung halamannya Jombang dari Malang.

Dwi mengaku jadi korban begal. Uang Rp 8 juta miliknya raib. Ponsel seharga Rp 2 juta juga dibawa komplotan begal.

Dwi pun mengaku mendapatkan sejumlah luka di tubuhnya akibat dibegal. kepada polisi Dwi mengaku dibegal di Bypass di Desa Betek, Kecamatan Mojoagung, Jombang pada Sabtu (29/3/2025).

Dwi pura-pura pasrah dan melapor ke polisi. Dia pun pulang ke kampung tanpa membawa sepersepun uang di koceknya.

Pasca peristiwa pembegal, Polsek Mojoagung pun melakukan olah TKP guna mengungkap kasus pembegalan tersebut.

Buruh pabrik itu pun diperiksa polisi. Dalam pengakuannya, Dwi menyatakan jika pembegalan tersebut adalah kebohongan yang ia karang sendiri untuk menutupi rasa malunya karena tidak membawa uang saat mudik lebaran.

"Laporan saya dibegal di Bypass Mojoagung tidak benar. Saya tidak mengalami kerugian apapun. Semua itu saya lakukan karena untuk menutupi rasa malu dan kesalahan saya kepada keluarga," ucapnya dalam keterangan yang diterima pada Senin (31/3/2025). 

Sementara itu, menurut Kapolsek Mojoagung, Kompol Yogas menjabarkan jika setelah tahapan penyelidikan mendalam yang dilakukan Polsek Mojoagung dan tim Resmob Polres Jombang, ada kejanggalan yang tercium dari laporan Dwi. 

"Setelah pemeriksaan mendalam, diketahui yang bersangkutan ini dipastikan membuat berita bohong. Dia membuat alasan itu karena tidak membawa uang saat lebaran. Uang tersebut dihabiskan oleh yang bersangkutan," katanya. 

Karena uangnya sudah habis duluan, yang bersangkutan ini malu kepada orangtuanya dan membuat laporan palsu ke pihak kepolisian bahwa ia telah menjadi korban begal. 

Kompol Yogas melanjutkan, luka-luka yang ada di tubuh Dwi ternyata bukan diakibatkan pembacokan, melainkan luka yang ia buat sendiri dengan kawat. 

"Luka yang disayat pakai kawat. Di bagian kaos juga ada sobekan sedikit dan tidak ada bekas darah. Termasuk luka di bagian kaki itu dibuat sendiri oleh yang bersangkutan seolah-olah dia dibacok," ungkapnya. 

Mengaku kehilangan uang Rp 8 juta

Dalam awal pengakuannya, Dwi mengaku dibegal enam orang yang identitasnya belum diketahui.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved