6 Potret Alam dari Berbagai Benua Tampil di Google Doodle Hari Bumi 2025

Google Doodle hari ini turut memperingat hari bumi 2025 dengan menampilkan keindahan alam dari 6 penjuru dunia.

Editor: Joko Supriyanto
tangkapan layar
GOOGLE DOODLE - Dalam tampilan Google Doodle pada 22 April 2025, Google menampilkan foto udara yang bertemakan lingkungan dengan memperlihatkan 6 lanskap alam menakjubkan dari seluruh dunia. 

TRIBUNTANGERANG.COM - Google Doodle hari ini turut memperingat hari bumi 2025 dengan menampilkan keindahan alam dari 6 penjuru dunia.

Dalam tampilan Google Doodle pada 22 April 2025, Google menampilkan foto udara yang bertemakan lingkungan dengan memperlihatkan 6 lanskap alam menakjubkan dari seluruh dunia.

Enam potret alam itu mempresentasikan tulisan dalam kata 'Google'.

Pada huruf G yang ditampilkan oleh Google Doodle merupakan potret salah saru pulau unik yang berlokasi di kepulauan tropis Maladewa. Pulau tersebut berbentuk cincin mirip seperti huruf G.

Sedangkan pada huruf O menampilkan potret foto udara lanskap pegunungan Hautes-Alpes di Pegunungan Alpen Prancis.

Untuk huruf O kedua dalam Google, menampilkan pemadangan Côte-Nord yang berbatu di Quebec, Kanada.

Lalu huruf G kedua merupakan potret dari Mendoza di Argentina barat, lokasinya berada di  timur Pegunungan Andes.

Sementara untuk huruf L, potret wilayah tenggara Utah, Amerika Serikat, lokasinya berada dibagian dari Dataran Tinggi Colorado ini dibentuk oleh aktivitas tektonik.

Huruf terakhir, E, digambarkan oleh wilayah pedalaman terpencil di bagian barat New South Wales, Australia.

Sejarah Hari Bumi

Hari Bumi adalah momentum di mana manusia harus senantiasa menjaga bumi agar bumi tetap terlindungi hingga dapat dinikmati oleh generasi-generasi penerus.

Baca juga: Rayakan Hari Bumi 2024, PLN dan WRI Indonesia Lanjutkan Kolaborasi Strategis Hadirkan Produk Hijau

Hari bumi diperingati sebagai dukungan seluruh masyarakat bumi untuk lebih peduli terhadap kesehatan bumi kita.

Dikutip dari history.com, awal mulanya pada 1960-an, orang Amerika mulai sadar akan efek polusi terhadap lingkungan.

Kemudian, masyarakat mulai sadar tentang bahaya dari efek-efek kimia di sekitar lingkungan.

 Di tahun 1962, seorang senator bernama Gaylord Nelson yang berasal dari Wisconsin, berhasil meyakinkan pemerintah, bumi sedang dalam keadaan bahaya.

Setelah itu, pada 1969, Nelson, yang dianggap sebagai salah satu pemimpin gerakan lingkungan modern, berupaya mengembangkan ide untuk Hari Bumi.

Lalu, Nelson mencoba mengumumkan konsep Hari Bumi pada sebuah konferensi di Seattle pada musim gugur di tahun 1969, dan mengundang seluruh bangsa untuk terlibat.

Berdasarkan laman resmi epa.gov, pada 22 April 1970, undang-undang lingkungan disahkan, di antaranya Undang-Undang Udara Bersih, Undang-Undang Peningkatan Kualitas Air, Undang-Undang Spesies Terancam Punah, Undang-Undang Pengendalian Zat Beracun, dan Undang-Undang Kontrol dan Reklamasi Penambangan Permukaan.

(Tribuntangerang.com/TribunKaltim.co)

 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved