Pemakaman Paus Fransiskus

Bertuliskan 'Fransiskus' tanpa Hiasan, Tengok Makam Paus Fransiskus yang Dibuat Sesuai Wasiat

Lokasi pemakaman itu sesuai dengan surat wasiat Paus Fransiskus semasa hidupnya. Keinginannya dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore Surat wasit

Editor: Joseph Wesly
@vatikannews)
MAKAM PAUS FRANSISKUS- Penampakan makam Paus Fransiskus di di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma, Senin (28//2025). Penampakan makam persis wasiat Paus Fransiskus. (@vatikannews) 

Saat aku merasakan senja menjelang akhir hidupku di dunia, dan dengan harapan kuat akan kehidupan kekal, aku ingin menyampaikan keinginan terakhirku hanya mengenai tempat pemakamanku. 

Sepanjang hidupku, dan selama pelayananku sebagai seorang imam dan uskup, aku selalu mempercayakan diriku kepada Bunda Tuhan kita, Perawan Maria yang Terberkati. 

Karena alasan ini, aku meminta agar jenazahku beristirahat sambil menunggu hari Kebangkitan di Basilika Kepausan Santa Maria Maggiore. 

Saya berharap perjalanan duniawi terakhir saya berakhir tepat di tempat suci Maria kuno ini, tempat saya selalu berhenti untuk berdoa di awal dan akhir setiap Perjalanan Apostolik, dengan penuh keyakinan mempercayakan niat saya kepada Bunda Maria yang Tak Bernoda, dan bersyukur atas pemeliharaannya yang lembut dan keibuan. 

Saya meminta agar makam saya dipersiapkan di ceruk pemakaman di lorong samping antara Kapel Pauline (Kapel Salus Populi Romani) dan Kapel Sforza di Basilika, seperti yang ditunjukkan dalam rencana terlampir. 

Makam itu harus berada di dalam tanah; sederhana, tanpa ornamen khusus, dan hanya bertuliskan: Franciscus.

Biaya persiapan pemakaman akan ditanggung oleh sejumlah dana yang disediakan oleh seorang dermawan, yang telah saya atur untuk ditransfer ke Basilika Kepausan Santa Maria Maggiore. 

Saya telah memberikan instruksi yang diperlukan mengenai hal ini kepada Kardinal Rolandas Makrickas, Komisaris Luar Biasa Basilika Liberia. 

Semoga Tuhan memberikan balasan yang setimpal kepada semua orang yang telah mengasihiku dan yang terus mendoakanku. 

Penderitaan yang telah menandai bagian akhir hidupku, aku persembahkan kepada Tuhan, demi perdamaian di dunia dan demi persaudaraan di antara manusia.

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: KOMPAS
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved