Liga 1

Beda Perlakuan PSSI terhadap Kritik, Yuran Fernandes Sanksi 12 Bulan, Andre Rosiade Tak 'Disentuh'

Artinya Yuran tidak bisa bermain di musim berikutnya. Berdasarkan informasi berkembang pemain Tanjung Verde ini memilih hijrah ke Liga Malaysia

Editor: Joseph Wesly
(MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM/PSM Makassar)
BEDA SANKSI PSSI- Pemain PSMS Makassar Yuran Fernandes dan Andre Rosiade. Meski keduanya sama-sama mengkritik sepak bola Indonesia, PSSI hanya memberikan sanksi kepada Yuran Fernandes. (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM/PSM Makassar) 

TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan hukuman berat kepada Kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes.

Yuran Fernandes mendapat sanksi larangan bermain selama 12 bulan atau setahun penuh.

Artinya Yuran tidak bisa bermain di musim berikutnya. Berdasarkan informasi berkembang pemain Tanjung Verde ini memilih hijrah ke Liga Malaysia.

Pemain dengan posisi bek ini mendapatkan sanksi karena mengkritik wasit yang dinilai berat sebelah.

Kritknya berawal dari laga PSM Makassar melawan PSS Sleman. 

Kritik keras pria yang bertubuh tinggi menjulang itu rupanya membuat kuping PSSI panas.

Komdis PSS langsung memberikan sanksi berat dengan melarang pria dengan tinggi hampir 2 meter ini bermain setahun.

Dia juga dikenai denda sebesar Rp 25 juta. Mendapat pemainnya disanksi berat, PSM Makassar mengajutkan banding.

Namun PSSI dianggap berat sebelah dalam memberikan sanksi.

Pasalnya kritik tajam juga datang dari klub Semen Padang untuk persepakbolaan Indonesia.

Baca juga: Respons Keras Erick Thohir Yuran Fernandes Kritik Sepak Bola Indonesia: Jangan Cari Makan di Sini

Adalah penasihat Semen Padang, Andre Rosiade yang mengatakan sepak bola Indonesia masih ada mafianya.

Tidak hanya memberikan pernyataan yang menohok, Andre Rosiade juga tidak ragu menyebut orang-orang yang menjadi mafia di sepak bola Indonesia.

Bahkan, Andre Rosiade menyebut inisial JN dan P di balik dugaan mafia di sepak bola Indonesia.

Namun bedanya, Andre Rosiade tidak mendapatkan hukuman dari Komdis PSSI.

Siap Terima Kritik

Sanksi yang diberikan PSSI seperti tidak sejalan dengan pernyataan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir beberapa waktu lalu.

Erick Thohir menegaskan bahwa pihaknya selalu siap menerima kritikan.

Kata Erick Thohir, kritikan yang dimaksud itu demi perbaikan sepak bola Indonesia.

Entah apa alasan PSSI memberikan hukuman kepada Yuran Fernandes tapi tidak untuk Andre Rosiade.

Dalam hal ini konteks kedua orang tersebut sama-sama baik demi sepak bola Indonesia. 

"Hal-hal seperti ini saya rasa ini kan era demokrasi ya."

"Kami terbuka kritik dan saran."

"Saya rasa PT LIB juga menerima kritikan itu," kata Erick Thohir beberapa waktu lalu.

"Yang terpenting tadi, kita harus terus mendorong sepak bola ini biar lebih sehat," tambahnya.

Erick Thohir juga menegaskan bahwa dalam sepak bola itu tidak boleh saling menuduh.

Seharusnya setiap yang memberikan kritikan harus mempunyai data untuk diselidiki lebih lanjut oleh PSSI.

"Kalau emang ada bukti, ya tunjukan, jangan saling menuduh."

"Saya lihat Semen Padang sudah menang tiga kali ya artinya mereka mainnya bagus."

"Saya juga yakin Pak Andre Rosiade tidak nyogok karena memang menang timnya," tutup Erick Thohir.

Sebelumnya Kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes, dijatuhkan hukuman berat oleh Komdis PSSI.

Pemain asal Tanjung Verde itu dilarang beraktifitas selama 12 bulan di sepak bola Indonesia.

Hukuman itu diberikan kepada Yuran Fernandes usai memberikan kritikan tajam kepada sepak bola Indonesia.

Pemain bernomer punggung 4 itu kesal dengan wasit yang memimpin pertandingan PSS Sleman melawan PSM pada pekan ke-31 Liga 1 2024/2025 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (3/5/2025).

Saat sesi jumpa pers, Yuran Fernandes kecewa dengan wasit yang dinilai tidak adil.

Tidak berselang lama, Yuran Fernandes membagikan kekecewaannya itu di media sosial.

Pemain berusia 30 tahun itu menilai sepak bola Indonesia dan korupsinya sama.

Tidak ada prestasi yang dibanggakan apabila berkarier di sepak bola Indonesia.

Pernyataan Yuran Fernandes viral di media sosial.

Yuran Fernandes akhirnya meminta maaf dan sedikit memberikan klarifikasinya.

Seperti tersambar petir, PSM tiba-tiba mendapatkan surat dari Komdis PSSI pada Jumat (9/5/2025).

Dalam surat dari Komdis PSSI itu menjelaskan hukuman kepada Yuran Fernandes.

Selain larangan bermain selama 12 bulan, Yuran Fernandes juga dijatuhkan hukuman uang denda Rp25 juta.

PSM kecewa dengan putusan Komdis PSSI.

Tim berjulukkan Juku Eja akan melakukan banding kepada PSSI.

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

 

Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved