Ijazah Palsu

Respons Rismon Sianipar, Roy Suryo, dan Dokter Tifa Usai Bareskrim Polri Sebut Ijazah Jokowi Asli

Roy Suryo, Dokter Tifa dan Rismon Sianipar memberikan respons atas pernyataan Bareskrim Polri terkait hasil uji forensik ijazah Joko Widodo.

Editor: Joko Supriyanto
tangkapan layar youtube Abraham Samad
Roy Suryo, Dokter Tifa dan Rismon Sinaipar dalam tayangan youtube Abraham Samad SPEAK UP yang diunggah pada Kamuis (23/5) kemarin. 

"Seharusnya ditunjukan ijazah asli, karena yang dijelaskan hanya sistem analog, yang digiring hanya narasi agar masyarakat percaya, padahal yang dibutuhkan ijazah asli yang 10 tahun ditunggu-tunggu tapi tidak muncul juga," katanya.

Sedangkan Ahli digital forensik, Rismon Sianipar menyebut Dirtipidum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro, ketakutan menunjukkan ijazah asli sarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) milik Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di hadapan publik.

Bareskrim Polri diketahui tidak menampilkan ijazah asli milik Jokowi dalam konferensi pers penyelidikan dugaan pemalsuan ijazah pada Kamis (22/5/2025).

Bareskrim hanya menunjukkan salinan ijazah tersebut melalui foto yang diperlihatkan dalam layar konferensi pers.

Rismon Sianipar beranggapan ada semacam ketakutan bagi Bareskrim untuk menunjukkan ijazah asli tersebut.

"Ada semacam ketakutan bagi Dirtipidum (Bareskrim) atau lab forensik Mabes Polri ini untuk menunjukkan wujud dari objek yang diteliti, objek yang diuji forensik, ada ketakutan," kata Rismon.

Baca juga: Jokowi Lapor Polisi Soal Tuduhan Ijazah Palsu, Roy Suryo Cs Mengadu Minta Perlindungan ke Komnas HAM

Tidak hanya Bareskrim, menurut Rismon Sianipar, Jokowi juga terlihat merasa ketakutan untuk menunjukkan ijazahnya di hadapan publik.

Ketakutan itu, kata dia, terlihat saat Jokowi mengambil kembali ijazahnya dari Bareskrim Polri.

"Pak Jokowi juga di Bareskrim menjemput ijazah aslinya, juga ada ketakutan menunjukkan ke publik, karena publik ini kan dengan segala macam kecerdasannya bisa menguji dari segala aspek," ujarnya.

 Rismon menyimpulkan ketakutan-ketakutan yang terlihat dari Bareskrim dan Jokowi dikarenakan perkara ini mendapat sorotan dari banyak publik.

"Dirtipidum maupun lab forensik Bareskrim Polri ketakutan. Ada semacam ketakutan mendapat pengujian atau sorotan publik ketika mereka menunjukkan objek ijazah yang diteliti itu," ujarnya.

 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved