5 Fakta Mahasiswi UNS Devita Sari Anugraeni, Akhiri Hidup dengan Melompat ke Sungai Bengawan Solo

Sebelum meloncat, DSA sudah menuliskan wasiatnya. Wasiat itu ditujukan kepada sang dosen hingga sang ibu

Editor: Joseph Wesly
(istimewa/Instagram)
PESAN TERAKHIR DEVITA -Terungkap isi pesan terakhir mahasiswi UNS, Devita Sari Anggraeni sebelum loncat ke Sungai Bengawan Solo dari jembatan Jurug, Selasa (1/7/2025) siang. Dia meminta maaf kepada sang dosen karena memilih mengakhiri hidup dan kepada sang ibu karena tidak memiliki mental kuat. (istimewa/Instagram) 

Meski demikian, Kompol Murtiyoko menjelaskan bahwa terduga korban tidak meninggalkan identitas lokasi.

Namun ada beberapa benda milik korban yang telah disita pihak kepolisian untuk pendalaman.

"Namun ada permasalahan apa, kami belum tahu dan sedang mencari informasi lengkapnya."

"Perempuan itu tidak meninggalkan identitas, hanya sepeda motor dan tas," kata Kompol Murtiyoko.

Saat ini, tim gabungan disebutnya sedang melakukan pencarian mengikuti aliran air Sungai Bengawan Solo dan kemungkinan akan melebar hingga Kabupaten Sragen.

Pernyataan serupa juga disampaikan Koordinator Lapangan BPBD Kota Surakarta, Haryana.

“Identitas perempuan itu sudah kami ketahui."

"Dia warga Kabupaten Temanggung."

"Kami sudah berkoordinasi dengan Tim BPBD Kabupaten Temanggung."

"Tim BPBD sedang dalam perjalanan ke sini, bersama dengan pihak keluarga."

"Perempuan yang meloncat ke sungai memang mahasiswi UNS," jelasnya.

Dari data awal, perempuan itu terjun ke sungai sebagai upaya untuk mengakhiri hidup.

Perempuan itu meninggalkan motor dan tas yang di dalamnya ada ponsel dan catatan harian.

Dalam upaya pencarian, pihaknya menerjunkan beberapa personil menggunakan perahu karet.

Terdapat 3 penyelam yang diterjunkan untuk mencari korban.

“Setelah dibuka operasi pencarian, ada tim SAR UNS dengan 1 LCR dan 4 penyelam."

"BPBD Kabupaten Karanganyar dan Kota Surakarta standby  gunakan 1 perahu,” tuturnya.

Disebutkan, pihaknya akan melakukan pencarian hingga pukul 17.00.

“Titik awal dari Jembatan Jurug dan finish di Jembatan Ring Road,” ungkapnya. 

3. Minta Maaf ke Dosen dan Ibu

Inilah pengakuan dosen yang namanya disebut dalam surat wasiat Devita Sari.

Ia mengaku melihat banyak sayatan saat Devita Sari bimbingan.

Terkuak Devita Sari sudah beberapa kali melakukan percobaan mengakhiri hidupnya.

Karena itu, ia pun memberikan kemudahan bagi mahasiswi D4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Sekolah Vokasi, semester 8 angkatan 2021 untuk menyelesaikan skripsinya.

Aksi nekat Devita Sari melakukan percobaan diri diketahui oleh Dosen Sumardiyono, S.KM., M.Kes yang merupakan Dosen Pembimbing dari Devita Sari Anugraeni.

Hal itu disampaikan Agus Riwanto, Sekretaris Universitas yang juga juru bicara UNS, Rabu (2/7/2025).

Agus Riwanto mendapat laporan dari Dosen Sumardiyono, S.KM., M.Kes yang mengaku melihat sayatan di tangan Devita Sari.

“Jadi saat bimbingan skripsi, Devita Sari memperlihatkan sayatan di tangan dan mengaku ingin akhiri hidup,” ujar Agus.

Agus mengatakan Dosen Sumardiyono dan Kaprodi mengetahui kondisi kejiwaan mahasiswi yang bersangkutan dan telah memberikan rekomendasi kemudahan dalam proses penyusunan skripsi. 

Agus menyampaikan surat resmi kepada pihak keluarga supaya mahasiswi tersebut istirahat selama 3 bulan.

Namun mahasiswi tersebut memberikan respon penolakan dengan alasan tidak ingin dikasihani," ungkapnya.

4. Punya Masalah Kejiwaan dan Riwayat Percobaan Bunuh Diri

Agus Riwanto mengatakan bahwa korban juga kerap curhat kepada sang dosen, Sumardiyono.

Dia kerap curhat kepada Sumardiyono kerap mendapat curhatan dari Devita Sari yang berkeinginan untuk mengakhiri hidup.

“Sumardiyono selaku dosen pembimbing  juga mendapatkan informasi kembali, pengakuan dari mahasiswi yang bersangkutan. Bahwa ada keinginan untuk melakukan percobaan bunuh diri saat meminta tanda tangan pengesahan skripsi pasca ujian skripsi,” ujar Agus.

“Mahasiswi tersebut memberikan informasi kepada Subdirektorat Layanan Konseling Mahasiswa dan Kepala Program Studi D4 K3, bahwa mempunyai masalah kejiwaan dan riwayat percobaan bunuh diri sejak tahun 2023 sampai 2025. Dengan berbagai cara, antara lain overdosis obat dan peralatan tajam, dan pernah menjadi pasien Rumah Sakit Jiwa," terang Agus. 

Menurut Agus, saat itu Sumardiyono berusaha menguatkan Devita bahwa apa yang sudah dicapai hingga saat ini adalah sebuah prestasi yang membanggakan. 

Devita berjanji untuk berusaha membahagiakan keluarga, pembimbing, dan institusi UNS dengan melanjutkan hidup dan menghindari keinginan bunuh diri. 

Agus mengatakan Devita kerap melakukan aksi percobaan bunuh diri sejak tahun 2023 dengan berbagai tindakan.

5. Mahasiswi Pintar

Kepada Agus Riwanto mengatakan bahwa Sumardiyono kerap mendapat curhatan dari Devita Sari yang berkeinginan untuk mengakhiri hidup.

“Mahasiswi tersebut memberikan informasi kepada Subdirektorat Layanan Konseling Mahasiswa dan Kepala Program Studi D4 K3, bahwa mempunyai masalah kejiwaan dan riwayat percobaan bunuh diri sejak tahun 2023 sampai 2025. Dengan berbagai cara, antara lain overdosis obat dan peralatan tajam, dan pernah menjadi pasien Rumah Sakit Jiwa," terang Agus. 

Agus mengatakan Devita Sari Anugraeni hanya tinggal menunggu jadwal wisuda.

Devita Sari sudah menyelesaikan sidang skripsi dan hanya tinggal mengurus administrasi wisuda.

Bahkan Devita Sari memiliki IPK 3.8 dan merupakan penerima beasiswa KIP K (Kartu Indonesia Pintar – Kuliah). 

"Mahasiswi yang bersangkutan telah menyelesaikan ujian Skripsi dan menyelesaikan proses revisi, sehingga hanya tinggal mengurus administrasi wisuda. Mahasiswi yang bersangkutan memiliki IPK 3.8 dan merupakan mahasiswa penerima beasiswa KIP K (Kartu Indonesia Pintar – Kuliah).

Dengan demikian peristiwa dugaan percobaan bunuh diri mahasiswi UNS tersebut tidak terkait dengan proses belajar mengajar di Program Studi D4 K3 Sekolah Vokasi UNS melainkan terkait dengan kondisi gangguan kejiwaan yang dialami mahasiswi yang bersangkutan," kata Agus.

Devita Sari menulis surat sebelum nekat loncat dari Jembatan Jurug, Selasa, (01/07).

Pihak UNS membenarkan bahwa Devita Sari merupakan mahasiswi dari program studi D4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), Sekolah Vokasi, semester 8 angkatan 2021. 

"Bahwa UNS melakukan cek dan ricek atas informasi tersebut dan ditemukan bahwa benar. Pelaku percobaan bunuh diri tersebut adalah mahasiswi UNS bernama Devitasari Anugraeni. Dengan alamat Bangsri, Purwodadi, Temanggung, Jawa Tengah," ungkap Agus Riwanto.

UNS juga telah melakukan klarifikasi kepada pihak terkait di lingkungan UNS didapatkan informasi bahwa Devita menjadi klien Subdirektorat Layanan Konseling Mahasiswa UNS sejak Januari 2025. 

Kemudian juga sudah direkomendasikan untuk ke psikiater dan terus mendapatkan pendampingan sampai dengan sebelum peristiwa dugaan percobaan bunuh diri terjadi.

Terkait dengan adanya temuan surat yang diduga ditulis tangan oleh Devita, Agus menjelaskan bahwa pada pokoknya surat tersebut menceritakan mengenai masalah yang menyebabkan dugaan bunuh diri. Artikel ini telah tayang di Tribun Jateng dan Tribun-Medan.com

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved