11 Siswa Dirawat Usai Tertimpa Atap Kelas SDN Kedung Dalam II Tangerang, 2 di Antaranya Luka Berat

11 korban,  9 luka ringan. Dua korban luka di kepala, sedang ditangani. Yang satu orang ada kaget kelihatan tadi

Penulis: Nurmahadi | Editor: Joseph Wesly
TribunTangerang/Nurmahadi
JENGUK SISWA- Bupati Kabuoaten Tangerang, Maesyal Rasyid menjenguk dua siswa yang menjadi korban jatuhnya atap sekolah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kedung Dalam II. Insiden itu menyebabkan 11 siswa-siswi kelas 6 Sekolah Dasar Neger tertimpa reruntuhan atap ruang kelas, Rabu (13/8/2025). (Tribuntangerang.com/Nurmahadi) 

Laporan Reporter Tribuntangerang.com, Nurmahadi

TRIBUNTANGERANG.COM, MAUK- Nasib nahas dialami 11 siswa-siswi kelas 6 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kedung Dalam II, Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten, usai tertimpa reruntuhan atap ruang kelas, Rabu (13/8/2025).

Dari 11 siswa tersebut, dua di antaranya mengalami luka berat pada bagian kepalanya.

Keduanya pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Sari Asih Sangiang, untuk menjalani perawatan.

Sementara 9 lainnya menjalani perawatan di puskesmas terdekat usai mengalami luka ringan.

Dua siswi yang mengalami luka berat itu pun tampak terbaring lemas di ruang rawat RS Sari Asih Sangiang.

Terlihat Bupati Tangerang, Moch. Maesyal Rasyid menjenguk keduanya serta memenangkan orangtua korban.

Dua siswi tersebut juga akan menjalani ct scan untuk mendiagnosis berbagai gejala, salah satunya cedera kepala.

Baca juga: Atap Kelas SDN Kedung Dalam II Kabupaten Tangerang Ambruk, 11 Siswa Tertimpa Reruntuhan

Sebagai informasi peristiwa ini bermula sekira pukul 09.30 WIB, saat sejumlah siswa-siswi mengikuti perlombaan melukis dan mewarnai dalam rangka menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia (RI).

Kepala Sekolah SDN Kedung Dalam II, Rusdi mengatakan kegiatan perlombaan itu dikuti seluruh siswa di halaman sekolah.

Rusdi menjelaskan 11 siswa SD kelas 6 kemudian masuk ke dalam kelas untuk mengambil pensil warna.

Secara tiba-tiba atap kelas 6 itu pun ambruk dan menimpa 11 siswa tersebut.

"Pada jam 09.30 WIB kebetulan anak-anak sedang ada kegiatan, menyambut HUT ke-80 RI itu lomba mewarnai dan melukis untuk kelas tinggi, mewarnai untuk kelas rendah. Jadi kegiatannya ada di luar kelas, semuanya di teras kelas," ujarnya saat diwawancarai di lokasi.

Rusdi menuturkan dari 11 siswa yang jadi korban, 9 di antaranya mengalami luka ringan dan langsung di larikan ke puskesmas terdekat.

Sementara dua siswa lainnya mengalami luka berat pada bagian kepala, kemudian dirawat di Rumah Sakit Sari Asih Sangiang, Kota Tangerang.

"11 korban,  9 luka ringan. Dua korban luka di kepala, sedang ditangani. Yang satu orang ada kaget kelihatan tadi. Sekarang sudah observasi di RS Sari Asih Sangiang," ucapnya.

Menurut Rusdi, ambruknya atap ruang kelas tersebut lantaran diterpa hujan deras dan angin kencang selama tiga hari ke belakang.

Alhasil atap dari baja ringan itu pun bergeser dan tak kuat menahan beban genteng hingga akhirnya ambruk.

"Karena faktor cuaca, karena hujan yang lebat tiga hari berturut-turut.  Jadi memang mengakibatkan ambruknya ruang kelas. Mungkin faktor baja ringan, gentengnya bukan genteng metal," katanya.

Di samping itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Dadan Gandana mengatakan pihaknya akan segera melakukan renovasi dua kelas tersebut.

"Arahan pak Bupati untuk segera melakukan perbaikan, rencananya Besok akan kami mulai lakukan perbaikan oleh CSR," paparnya.

Dia menjelaskan untuk kegiatan belajar mengajar sementara akan memanfaatkan ruang kelas lain selagi dua kelas tersebut direnovasi.

"Kegiatan belajar mengajar akan memanfatkan ruang kelas yang ada, sementara dua ruang kelas ini tidak bisa dipergunakan dulu sampai perbaikan selesai," kata Dadan. (m41) 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved