Kabupaten Tangerang

Fariz Dijemput Ahmed Zaki dari Rumah Sakit Ciputra Setelah Dirawat, Begini Hasilnya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fariz, Mahasiswa yang dibanting polisi saat unjuk rasa, kini diijinkan pulang dari rumah sakit, Sabtu (16/10/2021). Fariz dijemput oleh Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar dan Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro

TRIBUNTANGERANG.COM, TIGARAKSA - Perkembangan kondisi mahasiswa dibanting polisi, saat melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Bupati Tangerang, Rabu (13/10/2021) lalu,  sudah semakin membaik.

Fariz sebelumnya menjalani dan memeriksa perawatan medis di rumah sakit setelah sehari usai melakukan aksi demonstrasinya tersebut.

Kini, Fariz telah diizinkan pihak rumah sakit untuk pulang dari Rumah Sakit Ciputra, Kabupaten Tangerang sekitar pukul 10.00 WIB.

Melalui pantauan TribunTangerang.com, selain didampingi ke dua orang tuanya, Fariz juga dijemput oleh Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar dan Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro.

Bupati Tangerang, Zaki Iskandar mengatakan, kondisi korban tindak kekerasan seperti peragaan smackdown yang dilakukan oleh oknum kepolisian itu, dipastikan sehat setelah dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh pada tubuhnya.

Baca juga: Fariz Pindah Rumah Sakit Lain untuk Medical Check Up, Diantar Bupati dan Kapolresta Tangerang

Menurutnya, jika pihak rumah sakit dan dokter yang merawat telah mengizinkan pulang.

Dengan demikian, secara medis kondisi Fariz telah sehat tanpa keluhan apapun.

"Alhamdulillah hasil pemeriksaan secara menyeluruh saudara Faris dari hari Kamis kemarin, yang kami bawa ke RS Ciputra Hospital ini sudah keluar semua hasilnya, dan dinyatakan oleh dokter yang menangani, sudah boleh pulang," ujar Zaki Iskandar kepada awak media, di halaman RS Ciputra Kabupaten Tangerang, Sabtu(16/10/2021).

"Artinya, kalau secara medis dari rumah sakit sudah boleh dinyatakan pulang itu secara medis sudah aman tidak ada sesuatu hal apapun," imbuhnya.

Kemudian Zaki juga berterimakasih, kepada pihak rumah sakit yang sudah membantu memberikan pemeriksaan dan perawatan terhadap kondisi Fariz tersebut. 

"Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu perawatan dan juga pemeriksaan saudara Fariz, baik dari RS Harapan Mulia maupun RS Ciputra," ucapnya.

Lebih lanjut Koordinator Tim Dokter Ciputra Hospital, dr. Andre Satria Gunawan menjelaskan, sehatnya kondisi Fariz tersebut, dipastikan setelah mendapatkan perawatan dari tim medis.

Andre menyebutkan, tim medis yang menangani Fariz terdiri dokter spesialis saraf dan dokter ortopedi, dengan melakukan pemeriksaan medis dengan menyeluruh.
 
"Saya perwakilan dari Ciputra Hospital menyatakan, saudara Fariz sudah kita rawat bersama tim medis kita dengan dokter spesialis saraf dan dokter spesialis ortopedi dengan dilakukan segala pemeriksaan," jelas dr. Andre.

Tim Dokter Ciputra Hospital, dr. Andre Satria Gunawan menjelaskan, sehatnya kondisi Fariz yang dibanting polisi, Sabtu (16/10/2021) (TribunTangerang.com/Gilbert Sem Sandro)

"Dari hasil pemeriksaan medis dari dokter spesialis saraf dan dokter ortopedi, Fariz sudah bisa dinyatakan pulang untuk dilanjutkan kegiatan seharinya Fariz kembali," lanjutnya.

Meski demikian, Fariz disarankan masih harus melakukan istirahat yang cukup, guna memulihkan kondisi stamina tubuhnya.

"Hanya memang saudara Fariz, perlu istirahat yang cukup, karena sebelumnya menjalani aktivitasnya cukup padat," terangnya.

"Oleh karena itu, lebih baik kita sarankan memang melakukan istirahat di rumah dahulu," tutup dr. Andre Satria Gunawan.

Dokter Tirta Singgung Bahayanya 

Dokter sekaligus influencer, Tirta Mandira Hudhi alias dr Tirta, angkat bicara soal video demo mahasiswa berujung ricuh di Kantor Bupati Tangerang.

Ditegaskan, adegan membanting dalam video viral tersebut sangat berbahaya.

"Tindakan membanting gini, jangan ditiru. Karena pada tulang belakang, ada sistem saraf pusat," tulis dr Tirta lewat akun Twitter miliknya @tirta_cipeng, dikutip TribunTangerang.com dari akun instagramnya

Mengingat dalam video viral tersebut, tampak seorang mahasiswa bernama Faris dibanting polisi dengan posisi punggung terbentur lantai.

Terlihat, mahasiswa tersebut sempat kejang-kejang.

"Yang membanting sudah meminta maaf. Tapi for your information saja, tindakan ini sangat berbahaya," imbuh dr Tirta.

"Mungkin sekarang selamat, itu alhamdulillah. Tapi saya pernah melihat yang jatuh dan cidera pada tulang belakang," sambungnya.

Ia menambahkan, keluhan pasca benturan tulang belakang memerlukan pengawasan 24 jam. Terlebih, jika benturan juga pada bagian kepala.

"Tindakan yang bersangkutan harus menjadi pelajaran, jangan terulang," tegas dr Tirta. (*)