TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - RSUD Kota Tangerang sedang menyiapkan diri untuk menghadapi gelombang tiga Covid-19 yang diperkirakan muncul usai libur Natal Tahun Baru 2022.
Sebagaimana diketahui, RSUD Kota Tangerang merupakan salah satu RS rujukan Covid-19 di kota tersebut.
Direktur RSUD Kota Tangerang, Taty Damayanty mengatakan, setidaknya ada 218 kasur yang disiapkan untuk pasien Covid-19.
Sebanyak 218 kasur itu tersebar hingga lantai 8 RSUD Kota Tangerang
"Jadi ICU kita menjadi 14 (ruangan), terus NICU kita menjadi tiga (ruangan)," ungkap Taty, dalam rekaman suara, Kamis (2/12/2021).
Baca juga: Stimulus Percepatan Pemulihan Ekonomi Percepatan Ekonomi Banten Akibat Covid-19
Baca juga: Dinas Kesehatan dan RSUD Kota Tangerang Targetkan 2030 Bebas Kasus TBC
Pihak RS, lanjut dia, juga menambah jumlah tabung oksigen jika ada lonjakan pasien Covid-19.
Penambahan tersebut dilakukan sebab banyak pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Kota Tangerang dan menggunakan tabung oksigen.
"Fasilitas kita siapkan semua, dari cadangan oksigen juga kita mulai perkuat. Karena kemarin pemakaiannya luar biasa," sebutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Taty berharap bahwa gelombang tiga Covid-19 tidak terjadi di Indonesia.
"Mudah-mudahanan sih engga (ada) ya (gelombang 3), ini antisipasi kita siapkan itu," sebut dia.
IDI Minta Pemerintah Jaga Ketersediaan Obat dan Tabung Oksigen
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) terpilih Adib Khumaidi menyatakan, tenaga kesehatan lebih siap dalam menghadapi kemungkinan gelombang ketiga Covid-19.
Untuk itu, Adib pun meminta pemerintah menjaga ketersedian obat dan alat kesehatan seperti tabung oksigen dalam mendukung kesiapsiagaan tenaga kesehatan.
"Bagaimana ketersediaan obat dan alkes harus tetap dijaga. Sekarang kita menyiapkan segala kemungkinan yang terjadi. Saya yakin teman-teman di lapangan, di daerah banyak melakukan upaya, belajar dari kejadian bulan Januari, bulan Juli kemarin (lonjakan kasus kemarin)," ungkap dia dalam Dialog Semangat Selasa KCPEN, Selasa (23/11/2021).
Ia berharap ada koordinasi yang baik antara pusat dan daerah untuk mengatur strategi, dimana obat dan tabung oksigen sangat diperlukan.
Baca juga: Cegah Varian Covid-19 Omicron, Jakarta Bakal Terapkan PPKM Level 3 Saat Natal dan Tahun Baru
Selain itu, persiapan di rumah sakit juga terus dilakukan, termasuk menyiapkan kembali ruangan atau tempat tidur untuk pasien Covid-19.
"Ini harus dilakukan sehingga kita akan siap kalau ada lonjakan, tapi mudah-mudahan tidak terjadi," imbuhnya.
Diketahui, selain penerapan PPKM Level 3 pada saat libur Natal dan Tahun Baru, pemerintah bersama Satgas Covid-19 juga mengantisipasi potensi kenaikan kasus melalui berbagai strategi kebijakan.
Beberapa strategi tersebut di antaranya:
Pertama, larangan cuti atau libur bagi ASN, TNI, Polri, karyawan BUMN maupun swasta selama libur akhir tahun.
Kedua, pembatasan pergerakan masyarakat dari satu tempat ke tempat lain.
Nantinya penyesuaian syarat bepergian akan diatur dalam Surat Edaran Satgas maupun Kementerian Perhubungan.
Ketiga, pengetatan penerapan protokol kesehatan pada kegiatan masyarakat di seluruh fasilitas publik.
Keempat, pengawasan penerapan kebijakan pengendalian sampai ke tingkat komunitas beserta pendisiplinan di lapangan secara langsung.
Baca juga: Varian Omicron Menghantui, Pemkot Depok Akui Tetap Mengacu Standar Protokol Kesehatan Covid-19
Dukung PPKM Level 3
Adib Khumaidi juga mendukung langkah pemerintah yang akan menerapkan PPKM Level 3 di seluruh Indonesia pada 24 Desember 2021 -2 Januari 2022 atau pada periode libur Natal dan Tahun Baru.
Ia menyatakan, dalam perumusan kebijakan tersebut sejumlah anggota IDI daerah turut dilibatkan.
"Yang dilakukan mulai dari tingkat pusat sampai tingkat daerah adalah melakukan satu upaya menjaga lonjakan kasus. Walaupun kita sebenarnya tidak berharap ada lonjakan kasus itu," ujar Adib.
Dia mengatakan, dalam situasi pelandaian kasus, kewaspadaan adalah kunci menekan kasus penularan.
Diperlukan kerjasama masyarakat, regulator, dan tenaga kesehatan untuk terus mempertahankan kondisi ini.
"Tiga peran utama dari masyarakat, kemudian dari regulasi pemerintah, juga dari kami tenaga kesehatan. Kalau kita tetap bisa menjaga dengan baik maka potensial dengan kasus yang kita sebut dengan gelombang ketiga, jangan sampai terjadi di Indonesia," imbuhnya.
Dari sisi tenaga kesehatan, ia menyatakan, para nakes telah lebih siap diterjunkan dalam menghadapi kemungkinan gelombang ketiga ini.
Adib pun meminta pemerintah mendukung kesiapsiagaan tenaga kesehatan dengan menjaga ketersedian obat dan alat kesehatan seperti tabung oksigen.
"Bagaimana ketersediaan obat alkes harus tetap dijaga. Ini sekarang sudah kita menyiapkan segala kemungkinan yang terjadi saya yakin teman-teman di lapangan di daerah melakukan upaya, belajar banyak dari kejadian bulan Januari, bulan Juli kemarin," ungkap dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul IDI Ingatkan Ketersediaan Obat dan Tabung Oksigen untuk Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19. dan IDI Dukung Pemerintah Terapkan PPKM Level 3 di Seluruh Indonesia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Langkah RSUD Kota Tangerang Hadapi Ancaman Gelombang 3 Covid-19",