Formula E

PSI Tuding Perencanaan Formula E Tak Matang jadi Penyebab Biaya Bengkak Rp 10 miliar

Penulis: Fitriyandi Al Fajri
Editor: Lilis Setyaningsih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana pengerjaan pembangunan proyek sirkuit Formula E di Kawasan Ancol, Jakarta Utara, Rabu (23/2/2022).

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta menuding perencanaan turnamen Formula E tidak dilakukan dengan matang. Karena itu, biaya pembangunan lintasan Formula E di Kawasan Ancol, Jakarta Utara membengkak Rp 10 miliar, sehingga totalnya menjadi Rp 60 miliar.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo.

Jika perseroan daerah PT Jakarta Propertindo (Jakpro) melakukan perencanaan dengan baik, tentu biaya pembangunan tidak akan semakin tinggi.

“Dari awal sudah kami katakan. Formula E ini janggal. Anggaran naik hingga Rp 10 miliar, hanya untuk biaya sirkuit. Buat apa apalagi ini di tengah pandemi Covid-19,” kata Anggara berdasarkan keterangannya pada Selasa (8/3/2022).

Baca juga: Politisi PDIP Geram Ada Tambahan Rp 10 Miliar pada Pembangunan Lintasan Formula E

“Ini tidak main-main ini dan sepertinya Pemprov DKI tidak tahu prioritas. Mudah sekali untuk menaikkan anggaran. Begini lah kalau perencanaannya tidak matang. Kami tidak kaget,” lanjutnya.

Selain itu, Anggara mengatakan proyek Formula E sudah memiliki banyak persoalan dari awal. Anggara juga menyinggung proses tender yang tidak transparan.

“Kami saja tidak diberi tahu, feasibility study (studi kelayakan) sudah direvisi sesuai LHP BPK atau belum. Sudah buru-buru, tiba-tiba anggaran naik. Kami hanya minta transparansi. Ini kan tidak masuk di logika,” katanya.

Anggara lalu mempertanyakan adanya lelang tender jika nilai proyek cenderung naik di tengah jalan. Dia khawatir, persoalan ini menjadi preseden buruk di kemudian hari dalam setiap proyek di Jakarta.

Baca juga: Ahmad Riza Patria : Anggaran Sirkuit Formula E Bertambah Rp10 Miliar untuk Biaya Lintasan Permanen

“Besok-besok kontraktor ikut tender tawar harga murah dan dinaikan di tengah jalan,” ucapnya.

Dia mengatakan kenaikan biaya sirkuit Formula E tidak memperhatikan situasi masyarakat. Permasalahan kenaikan harga kebutuhan pokok perlu lebih mendapat prioritas.

Selain itu Anggara mendorong Pemprov terbuka terkait proses persiapan lainnya seperti sponsor dan penjualan tiket. Menurutnya, ketidakterbukaan akan membawa masalah-masalah lainnya di kemudian hari.

“Sebelumnya Pemprov dan Jakpro percaya diri dapat sponsor dan menjual tiket dengan mudah, tapi sampai sekarang kedua hal itu masih menjadi misteri karena tidak pernah dikabarkan kepada publik,” jelasnya. (faf)