TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Suasana di Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, tidak terpengaruh kebijakan penghapusan syarat tes swab antigen atau PCR Covid-19.
Kepala Terminal Tanjung Priok Muzofar Surya Alam mengatakan, meski tidak ada kewajiban menyertakan hasil tes antigen atau PCR, penumpang wajib menerapkan protokol kesehatan.
“Dengan adanya rencana tersebut (penghapusan syarat tes swab), kami selaku pengelola Terminal Bus Tanjung Priok tetap menerapkan protokol kesehatan,” ucap Muzofar, Selasa (8/3/2022).
Salah satunya, calon penumpang wajib melakukan scan barcode aplikasi PeduliLindungi dengan status hijau atau sudah dua kali disuntik vaksin Covid-19.
“Apabila calon penumpang itu telah ter-cover di aplikasi PeduliLindungi maka berhak melakukan perjalanan," kata Muzofar.
Baca juga: Kemenhub Terbitkan Surat Edaran Transportasi Udara tentang Pencabutan Syarat Swab Antigen Covid-19
Baca juga: Ade Menilai Pemerintah Terlambat Menerapkan Tes Antigen bagi Penumpang Pesawat
Hanya saja kebijakan penghapusan syarat tes swab berupa antigen atau PCR di Terminal Tanjung Priok tidak berpengaruh di Terminal Tanjung Priok.
“Walau demikian antusias masyarakat berangkat dari Terminal Bus Tanjung Priok sendiri, terutama berangkat ke daerah masih kurang,” ujarnya.
Menurut Muzofar, ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi jumlah keberangkatan penumpang mini, salah satunya yakni faktor cuaca.
“Dibandingkan dua bulan yang lewat sampai hari ini masih landai, terutama awal bulan Maret ini,” tutur Muzofar.
Sementara itu, agen bus Kismanto berpendapat sama, kondisi jumlah penumpang di Terminal Tanjung Priok tidak terpengaruh kebijakan terbaru dari pemerintah.
"Ramean kuburan sekarang daripada terminal! Kuburan masih ada yang ngelayat!,” kata Kismanto dari agen PO Garuda Mas.
Menurutnya, kondisi yang lebih baik terjadi saat libur Tahun Baru Imlek. Kemudian, penumpang yang berangkat dengan moda transportasi bus kembali sepi seperti sedia kala.
“Palingan sehari kalo weekday itu satu sampe dua orang yang berangkat, lima kadang-kadang. Kalau weekend kan lumayan lah, bisa 10 lebih kalau lagi rame" tutur Kismanto.