Pembunuhan Wanita Muda

Dini Dijadikan Target karena Jalin Hubungan Asmara dengan Pria Beristri

Warga Cengkareng yang hilang, Dini Nurdiani (27) ditemukan dalam kondisi tewas. Dini jadi korban pembunuhan karena punya hubungan dengan pria beristri

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Ign Prayoga
TribunTangerang.com/Miftahul Munir
Kapolsek Cengkareng Kompol Ardhie Demastyo 

TRIBUNTANGERANG.COM, CENGKARENG -- Warga Cengkareng yang hilang, Dini Nurdiani (27) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di Jatisampurna, Kota Bekasi. Polisi menyatakan Dini menjadi korban pembunuhan.

Menurut polisi, Dini dihabisi oleh Neneng Umaya, wanita 24 tahun bersuamikan IDG. Neneng Umaya alias NU menghabisi korban setelah mengetahui bahwa Dini dan IDG merajut tali asmara.

Neneng juga menganggap bahwa Dini adalah pihak yang mendesak IDG agar segera cerai.

Neneng Umaya tidak kenal Dini. Dia menggunakan handphone IDG untuk mengundang Dini buka puasa di kawasan Jakarta Timur. Dini percaya pesan tersebut dikirim oleh IDG dan datang ke lokasi yang disebutkan.

Baca juga: Bandara Soekarno Hatta Catat Peningkatan Pergerakan Penumpang Jelang Hari Waisak

Kepingan-kepingan kejadian yang menimpa Dini Nurdiani ini dipaparkan Kapolsek Cengkareng, Kompol Ardhie Demastyo, Sabtu (14/5/2022).

Ardhie dan tim reserse Polsek Cengkareng berhasil mengumpulkan bukti dan data sehingga kasus pembunuhan ini terungkap.

"Jadi isi chatnya adalah korban diajak buka puasa bersama. Seolah-olah yang chat adalah IDG, ternyata itu adalah istrinya," kata Ardhie Demastyo.

Ardhie melanjutkan, isi chat tersebut mengatakan bahwa Dini akan dijemput oleh keponakan IDG di halte bus TransJakarta Taman Mini pada Selasa (26/4/2022) sore.

Ternyata, Dini dijemput oleh Neneng. Karena Dini tidak kenal Neneng, dia menyangka penjemput adalah keponakan IDG seperti disebutkan dalam pesan di handphone.

Menggunakan kendaraan yang dikemudikan Neneng, keduanya kemudian menuju ke kawasan Jatisampurna, Kota Bekasi.

Sepanjang perjalanan, NU bersikap tenang sehingga Dini tidak curiga. Mereka juga sempat berhenti di sebuah warung untuk membeli minuman untuk berbuka puasa.

"NU sudah mempersiapkan sejumlah alat yang digunakan untuk membunuh korbannya," ujar Ardhie. Alat yang dimaksud di antaranya linggis dan gunting rumput.

Di sebuah lokasi yang sepi, NU mengeluarkan linggis dari dalam tas dan menggunakannya untuk memukul kepala Dini hingga korban terjatuh.

Lalu, Neneng mengarahkan linggis dan juga gunting rumput ke tubuh korban hingga dia merasa yakin bahwa Dini telah tewas.

Neneng kemudian berusaha menghapus jejak. Barang-barang yang digunakan untuk menghabisi DIni dibuang ke semak-semak di dekat lokasi pembunuhan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved