TRIBUNTANGERANG.COM - Praka Muhammad Indra Wijaya meninggal dunia akibat dianiaya sesama rekan kerjanya di satuan Makoopsud III, Biak, Papua.
Jenazah sudah dibawa ke rumah duka di Jalan Danau Maninjau, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Kamis (24/11/2022).
Rika Wijaya, kakak dari Praka Muhammad Indra Wijaya mengatakan, keluarga sangat terkejut mendengar kabar tewasnya Praka Muhammad Indra Wijaya.
Baca juga: Rika Histeris saat Buka Peti Jenazah Praka Muhammad Indra Wijaya, Banyak Luka Diduga Sayatan
Karena itu, kedua orangtuanya masih syok dan merasa duka yang mendalam.
"Kami dari keluarga berharap TNI AU dapat transparan dan objektif dalam menindaklanjuti kasus ini. Kami juga berharap TNI AU memproses pihak-pihak yang menutupi," ujar Rika kepada media.
Sebelumnya informasi yang berkembang, TNI AU sudah menetapkan empat orang tersangka atas kasus penganiayaan Praka Muhammad Indra Wijaya.
Empat tersangka itu Prada SL, Prada MS, Pratu DD dan Pratu BG.
Rika membeberkan berbagai kejanggalan atas tewasnya Praka Muhammad Indra Wijaya adiknya. Seperti, keluarga dikabarkan bahwa Praka Muhammad Indra Wijaya meninggal karena dehindrasi.
Akan tetapi, fakta yang terjadi meninggal dunia karena tindak kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan rekan sejawatnya.
Selain itu, oknum TNI AU meminta keluarga untuk melakukan pemakaman langsung tanpa harus membuka peti jenazah.
"Saya berharapnya ini diusut tuntas sampai benar-benar jelas semuanya," kata Rika mengungkit kebohongan pihak terkait.
Baca juga: Prajurit TNI AU yang Tewas Dianiaya Senior Diautopsi di Tangerang
Keluarga Histeris
Rika menceritakan, sanak keluarga histeris saat membuka paksa peti jenazah setiba di rumah duka. Sebab, banyak luka lebam dan diduga luka sayatan di tubuh mendiang adiknya itu.
Dan, keluarga sedang menunggu hasil autopsi jenazah Praka Muhammad Indra Wijaya sehingga penyebab tewasnya bisa terbuka.
Ia menuturkan, pihak keluarga juga meminta hukuman maksimal untuk para pelaku kejahatan tersebut.
"Semoga pasal-pasalnya masuk semualah. Karena ini sudah menghilangkan nyawa ya," ujarnya.
(Raf)