TRIBUNTANGERANG.COM, GLODOK - Bos jalan tol, Jusuf Hamka, hadir pada perayaan imlek di Vihara Dharma Bakti di kawasan Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat.
Lebih dari sekadar pengunjung, Jusuf Hamka merupakan dewan pembina Vihara Dharma Bakti.
Ketua Yayasan Wihara Dharma Bhakti, Shirley Wijaya menjelaskan, pihaknya tidak melangsungkan ibadah bersama sedangkan kapasitas pengunjung maksimal mencapai 5.000 orang.
Shirley menambahkan, Vihara Dharma Bhakti tidak melakukan pembatasan pengunjung. "Sebenarnya tidak ada pembatasan, cuma kalau mau ke atas, karena tempatnya tidak terlalu besar, ada batas maksimalnya," tutur Shirley.
Pada kesempatan itu, Jusuf Hamka menyatakan, Imlek tahun ini merupakan imlek terakhir menjelang tahun pemilu 2024.
Jusuf Hamka berharap tahun 2023 menjadi tahun yang penuh kedamaian, tanpa ada gesekan di ruang-ruang politik.
"Kita tahu tahun politik ke depan ini, jangan panas-panas deh, adem-adem saja, jaga negeri tercinta ini dengan baik," tutur Jusuf di Vihara Dharma Bakti, Jakarta Barat, Minggu (22/1/2023).
Jusuf menambahkan, mereka yang akan berjuang pada Pemilu 2024, harus bisa menempatkan suasana pertemanan di tengah persaingan.
"Kalau ada pemilihan-pemilihan kepala daerah atau calon legislatif, itu biasa. Kita harus membiasakan diri, kita jadikan persaingan bukan sebagai pertandingan, tapi persaingan jadi pertemanan," tutur Jusuf.
Jusuf Hamka merupakan pemegang saham pada sejumlah jalan tol di Indonesia.
Di sisi lain, Jusuf Hamka juga dikenal sebagai pengusaha dermawan. Salah satu aksi nyatanya adalah mendirikan Warung Kuning Podjok Halal, yang menyediakan makanan dengan harga sangat terjangkau.
Jusuf Hamka ingin Warung Kuning Podjok Halal yang dirintisnya tahun 2018 tersebut bisa terus berkembang. "Saya mau ini ada di masing-masing wilayah di Jakarta," kata Jusuf, Februari 2018.
Namun demikian pria yang mualaf sejak tahun 1981 itu tidak ingin usaha serupa yang ada di sekitar warungnya menjadi mati karena harganya yang hanya Rp 3.000. Untuk itu proses pembuatan bekerja sama dengan warung-warung sekitar.
Jusuf memastikan semua orang tanpa terkecuali dipersilakan untuk datang dan makan di tempatnya. Bahkan orang-orang yang tidak mampu secara finansial mengeluarkan uang Rp 3.000, dipersilakan makan gratis.
"Kalau ada yang bawa mobil, secara penampilan juga terlihat mampu dan ingin makan di sini, silakan saja. Enggak ada masalah. Berbuat kebaikan tidak memandang status dan agama," kata Jusuf.
Jusuf Hamka memastikan makanan yang disajikan di tempatnya tidak bisa dibungkus dan dibawa pulang. Warga yang ingin memanfaatkan keuntungan itu harus melahap makanannya di tempat itu juga.