TRIBUNTANGERANG.COM, BEKASI - Dua pelatih level dunia, Thomas Doll dan Shin Tae-yong, bersitegang di kancah sepakbola Indonesia.
Polemik itu bersumber dari pemanggilan pemain ke Timnas Indonesia U-20 yang dilakukan oleh Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala untuk tergabung dalam pemusatan latihan (TC).
Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, secara terbuka mengatakan ketidak setujuannya dengan metode yang dilakukan oleh Shin Tae-yong.
Kisruh pemanggilan pemain ke Timnas Indonesia U-20 ini bukanlah kali pertama dialami oleh Persija Jakarta.
Persija Jakarta adalah klub yang langganan menyumbangkan banyak pemain muda ke skuad Garuda - julukan Timnas Indonesia.
Sejatinya pihak Persija dan Timnas Indonesia telah berkomunikasi pada situasi ini.
Namun, Thomas Doll tetap tidak puas dengan komunikasi yang dilakukan.
Pasalnya, dalam pembicaraan yang dilakukan secara virtual itu, kubu Timnas Indonesia hanya diwakili oleh asisten pelatih, Nova Arianto.
"Ini cerita yang tak pernah usai. Kami melakukan panggilan video Minggu lalu, semua staf kepelatihan saya ada di sana, tapi dari timnas hanya dari asisten pelatih (Nova Arianto), kami melakukan pembicaraan yang baik, dia orang yang profesional," ujar Thomas Doll saat konferensi pers jelang pertandingan kontra Arema FC di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu (11/2/2023).
Baca juga: Thomas Doll Sindir Shin Tae-yong Jadi Bintang Iklan: Dia Seperti Badut Bukan Pelatih Sepakbola
Baca juga: Thomas Doll Kritik Keras ke Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Tak Paham Program TC
Thomas Doll menyebut seharusnya Shin Tae-yong bisa meluangkan waktunya untuk ikut berkomunikasi dengan tim Persija Jakarta.
Alasan Shin Tae-yong tak bisa hadir dalam kesempatan itu, karena sedang ada latihan.
Menurut Thomas Doll, obrolan tersebut dilakukan saat jam makan siang, yang seharusnya tidak ada jam latihan pada waktu tersebut.
"Tapi saya sangat-sangat kecewa dengan pelatih Timnas (Shin Tae-yong) karena dia tidak ada. Dia tidak ada untuk melakukan komunikasi di pukul 1 siang pada jam makan siang, tidak ada latihan di waktu itu, dia seharusnya bisa ada di sana (obrolan)," ujar pelatih berusi 56 tahun itu.
Sejatinya, tambah Doll, ada itikad baik dari Shin Tae-yony untuk membuka obrolan dengan tim kepelatihan Persija.
Bukan tanpa alasan, dalam pemanggilan TC Timnas Indonesia U-20 ini, Persija menyumbang pemain terbanyak dibandingkan tim lain.
"Karena kami selalu mengirimkan banyak pemain ke tim nasional, dan dia tidak bisa untuk bicara langsung dalam waktu 1,5 jam itu, saya tidak bisa terima ini, ini tidak respek," ujar Doll.
"Karena dia (Shin Tae-yong) selalu bicara kalau Persija selalu memikirkan dirinya sendiri (egois) dan hanya melihat dari satu sisi. Untuk dia mungkin tidak penting, bagi kami untuk memiliki komunikasi yang normal," kata mantan pelatih Borussia Dortmund itu
"Semua orang di Indonesia harus mengetahui bahwa seharusnya tidak seperti ini. Sudah sembilan bulan saya di sini, pelatih ini tidak pernah melakukan komunikasi dengan normal, dan ini tidak benar. Karena saya berada di situ dengan asisten, pelatih fisik, selama satu jam dan dia tidak memiliki waktu," tambahnya.
Thomas Doll pun menegaskan bahwa sumber kekacauan ini ada pada Shin Tae-yong yang tidak pernah melakukan komunikasi langsung dengannya.
"Semua bisa bayangkan hal ini dan ini cerita yang tak pernah usai, tapi percaya lah pada saya, ini bukan kesalahan Persija, ini kesalahan dari dia (Shin Tae-yonh)," ucapnya.
"Dia pikir dia bisa melakukan hal ini? maka dia harus pikirkan hal ini, mungkin di Korea Selatan seperti itu cara kerjanya, tapi di dunia tidak," pungkas Thomas Doll. (m39)