TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA - Dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mengungkap penyebab meninggalnya Cipto Raharjo setelah sembilan hari menjalani perawatan.
Cipto Raharjo pria yang memiliki berat 200 kilogram itu sempat dirawat di RSUD Kota Tangerang sebelum akhirnya dirujuk ke RSCM Jakarta
Pada Rabu (19/7/2023) Cipto Raharjo akhirnya menghembuskan nasfas terakhirnya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama RSCM, Dokter Lies Dina Liastuti, pasien Cipto meninggal setelah mendapatkan perawatan intensif selama sembilan hari.
Selama perawatan itu, kata Lies, ditemukan adanya sejumlah komplikasi pada tubuh korban, sehingga perawatannya melibatkan tim dokter yang multi disiplin.
"Pasien tiba di RSCM tanggal 11 Juli 2023 dan setelah dilakukan triage kegawatdaruratan, ditemukan komplikasi sehingga pasien membutuhkan perawatan dari profesi multi disiplin ilmu dan dilakukan perawatan lanjutan di ruang rawat inap Gedung A," ujar Lies dalam keterangannya, Kamis (20/7/2023).
Lies berujar, tim dokter multi disiplin itu terdiri atas dokter ahli perawatan intensif (intensivis), pulmonologi (paru), kardiovaskular (jantung), pencernaan, syaraf, kulit, bedah pembuluh darah, gizi, dan rehabilitasi medik.
Adapun penyebab Cipto meninggal dunia, kata Lies, adalah karena gagal nafas.
"Pada hari Rabu tanggal 19 Juli 2023, pasien atas nama CR dinyatakan telah meninggal dunia sekitar pukul 02.32 WIB dikarenakan gagal nafas," ungkap Lies.
Selanjutnya, jenazah Cipto disemayakan oleh keluarga di kampung halamannya, Tegal, Jawa Tengah.
"Kami dari RSCM hanya membantu sampai proses pemulasaran dan pengantaran hingga ke mobil jenazah pasien," pungkasnya.
Di Makamkan di Tegal
Pihak keluarga Cipto Raharjo membeberkan prosesi pemakaman pria asal Tangerang yang memiliki berat 200 kilogram di Tegal Jawa Tengah.
Kakak Cipto mengatakan jika dalam prosesi pemakaman Cipto Raharjo tidak ada bantuan dari BPBD, bantuan hanya didapat saat pengangkatan jenazah untuk dipindahkan ke Ambulance menggunakan troli.
Sementara saat di lokasi pemakaman Cipto Rahaja yang berlokasi di Tegal Jawa Tengah hanya dibantu beberapa warga Desa sekitar.
"Dinyatakan meninggal oleh RSCM, enggak ada bantuan dari BPBD. Jadi sebatas angkat jenazah ke ambulan, dibawa pulang enggak ada itu (bantuan)," kata Ristanto kepada wartawan di RSCM, Kamis (20/7/2023).
"Selanjutnya kalau proses pemakaman di Tegal dari pihak keluarga sendiri sama sengenap jajaran desa yang bantu," imbuhnya.
Kendati begitu, lanjut dia, proses pemakaman Cipto berjalan lancar meski sedikit dramatis.
Pasalnya tanpa ada katrol yang membantu memasukkan jenazah Cipto ke liat lahat, pihak keluarga mengakalinya dengan cara diturunkan dari ambulan langsung ke liang lahat.
"Jadi dari RSCM cuma sebatas naikin jenazah ke ambulan aja selanjutnya dibawa ke Tegal urusan keluarga kami sendiri," ungkap Ristanto.
"Dengan cara apapun, akal apapun bisa dimasukin ke liang lahat. Ya itu dari penguburan dari ambulan didorong aja begitu (ke liang lahat)," pungkasnya.
Diberitakan Warta Kota sebelumnya, keluarga almarhum Cipto Raharjo, pasien obesitas asal Tangerang yang meninggal dunia usai dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, menyebut jika penyebab meninggalnya sang adik lantaran kompliasi.
Hal itu diungkapkan kakak Cipto, Ristanto kepada wartawan di RSCM, Kamis (20/7/2023).
Ristanto mengatakan, komplikasi itu sudah disampaikan dokter dari sejak awal sang adik dirujuk ke RSCM dari RSUD Tangerang, Selasa (11/7/2023) lalu.
"Setelah dirujuk dari RSUD Tangerang ke RSCM, banyak sekali gangguan menurut dokter RSCM, ada ginjal yang berfungsi 11 persen, jantung, dan yang lebih parah paru-paru terendam air," jelas Ristanto.
Meski mengaku kecewa dengan apa yang terjadi, namun dia dan keluarga ikhlas melepas Cipto ke pangkuan Yang Maha Kuasa.
"Namanya umur kan kami enggak tahu, itu (urusan) Yang Maha Kuasa, ya kami bukan menyalahkan siapapun dalam kasus Cipto ini," kata dia.
"Intinya semua dokter mungkin berbuat baik, cuman kan takdir bicara lain mungkin kami sadar udah waktunya dijemput yang Maha Kuasa," lanjutnya.
Ristanto berujar, sang adik dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (19/7/2023) sekira pukul 03.00 WIB setelah serangkaian upaya picu jantung oleh tim dokter RSCM.
"Pukul 03.00 WIB tanggal 19 (Juli 2023) dinyatakan berhenti jantung, diambil tindakan pemompa jantung dan sebagainya. Pihak kedokteran menyatakan bahwa sudah meninggal dunia," jelas dia.
Setelah itu, jenazah Cipto dibawa ke Tegal, Jawa Tengah untuk dikebumikan.
(WARTAKOTALIVE.COM/M40)