Bocah 4 Tahun Dianiaya Ayah Tiri di Tangerang, Korban Digigit Berkali-kali

Penulis: Rendy Rutama
Editor: Ign Prayoga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bocah 4 tahun yang diduga jadi korban penganiayaan ayah tiri di Tangerang.

TRIBUNTANGERANG.COM, DUREN SAWIT - Seorang bocah laki-laki berusia 4 tahun, jadi korban penganiayaan yang dilakukan ayah tirinya, Jovandi (25).

Penganiayaan yang dilakukan Jov membuat bocah berinisial A tersebut mengalami luka lebam di tubuhnya.

Peristiwa memilukan ini terjadi selama A ikut ayah tirinya berjualan di Pasar Pinang, Tangerang. 

Sedangkan Nita (28), ibu kandung A, berjualan di Cisalak, Sukmajaya, Kota Depok, Depok.

Penderitaan A terungkap ke publik setelah Nita memutuskan pisah dari Jovandi.

Nita kemudian bekerja menjadi asisten rumah tangga di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Majikan Nita merasa ada yang janggal pada kondisi A. Dia lalu menggali informasi dan mendapat penjelasan bahwa A jadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan ayah tirinya. 

Nita menduga Jovandi berkali-kali menganiaya A. “Udah lebih dari sekali kejadiannya,” kata Nita, Senin (26/2/2024).

Nita menuturkan, beberapa waktu lalu dirinya dan Jovandi sepakat mencari penghasilan dari berdagang di pasar.

Nita berjualan di kawasan Cisalak, Sukmajaya, Depok, sedangkan Jovandi jualan di Pinang, Tangerang.

Pasangan tersebut pisah rumah dan A ikut dan tinggal bersama Jovandi yang berjualan di Tangerang.

Ketika mendapat kesempatan bertemu anaknya, Nita melihat lebam pada lengan A.

Nita langsung bertanya kepada Jovandi.

Jovandi mengaku telah memukul A.

"Katanya, dia geram (kepada A). Saya nangis, saya nggak pernah mukul anak saya," ujar Nita.

Jovandi minta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi. "Ya sudah saya maafkan," katanya.

Nita mengizinkan A tetap tinggal bersama Jovandi di Tangerang.

Pada kesempatan berikutnya, Nita melihat ada titik merah pada mata A.

Namun hal ketika ditanyakan ke ayah tirinya, Jovandi justru menjelaskan titik merah itu akan segera sembuh.

"Nanti juga sembuh pakai obat tetes mata, nggak apa-apa nanti juga hilang,” imbuhnya.

Nita geram mendapat jawaban tersebut. Dia memarahi Jovandi dan melarang Jovandi merawat A.

"Saya bilang tidak usah mandiin dia (A) lagi, tidak usah kasih makan lagi, semuanya biar saja saya yang urus," ujarnya.

Nita mengaku, ketika hendak memandikan A, dia melihat badan anaknya penuh luka bekas gigitan.

Nita kembali marah kepada Jovandi dan minta jawaban atas penyebab luka tersebut.

"Saya marahin dia, tapi dia marah balik ke saya sampai bangku saya ditendang dan saya terjatuh saya,” ujarnya.

Dalam keributan pasangan itu, Jovandi juga menggiti Nita.

Nita mengaku digigit hingga tidak dapat berkutik.

"Saya juga digigit seluruh badannya sampai tidak bisa melawan,” imbuhnya.

Setelah kejadian itu, Nita langsung mengajak A pergi meninggalkan Jovandi.

Dia kemudian melamar pekerjaan sebagai asisten rumah tangga (ART) dan diterima bekerja di wilayah Duren Sawit, Jaktim.

Majikannya bertanya tentang kondisi A hingga akhirnya Nita menceritakan KDRT yang dilakukan Jovandi.