Pilgub Jakarta

Kunjungan RK ke Solo Temui Jokowi Disebut Pengamat Blunder, Bikin Pendukung Anies Semakin Menjauh

Editor: Joseph Wesly
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil menyambangi mantan Presiden yang juga mantan Gubernur Jakarta Joko Widodo, Jumat (1/11/2024).

TRIBUN TANGERANG.COM, SOLO- Calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil mengunjungi presiden ke-7, Joko Widodo di Solo, Jumat (1/10/2024).

Ridwan Kamil mengatakan bahwa dia bertemu Jokowi dan berbincang soal pembangunan Jakarta.

Jokowi kata Ridwan Kamil juga meminta dirinya jangan hanya melakukan pembangunan fisik semata.

Selain itu, Ridwan Kamil menyebut kemungkinan Jokowi akan mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono (Rido) di Pilgub Jakarta.

Namun pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga  Jamil, menilai kedatangan Ridwan Kamil menemui Jokowi justru akan menjadi bumerang.

“Pendukung Anies bukan tambah mendekat (ke Ridwan Kamil), tapi justru akan semakin menjauh. Pendukung Anies akan mengidentikkan orang yang dekat Jokowi layak dijauhi. Hal itu dapat berlaku pada RK yang akan dinilai sosok yang dekat dengan Jokowi,” ungkap Jamiluddin saat dihubungi, Sabtu (2/11/2024).

Mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta itu menuturkan upaya Ridwan Kamil mendekatkan diri dengan Jokowi untuk mendongkrak elektabilitas RK di Jakarta tampaknya tak cukup jeli. Langkah RK tersebut justru terkesan blunder.

“Dengan langkah RK tersebut, justru yang diuntungkan pasangan Pramono-Rano. Pendukung Anies bisa jadi akan lebih memilih Pramono-Rano daripada RK-Suswono karena RK dinilai dekat dengan Jokowi,” ucapnya.

“Karena itu, elektabilitas RK berpeluang stagnan, bahkan tak menutup kemunkinan akan semakin turun. Hal itu terjadi karena pendukung Anies akan lebih berpeluang memilih Pramono-Rano,” jelas dia.

Calon Gubernur nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK) menemui Presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo disaat elektabilitasnya di Pilkada Jakarta stagnan.

Menurut Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga wajar kalau banyak pihak berspekulasi kedatangan RK ke Prabowo dan Jokowi sebagai bentuk minta dukungan.

RK berharap dukungan dua sosok tersebut dapat meningkatkan elektabilitasnya.

“Permintaan dukungan terhadap Prabowo tampaknya logis mengingat saat ini kepercayaan publik terhadap dirinya sangat tinggi. Karena itu, RK berupaya mendompleng kepada Prabowo untuk dapat mendongkrak elektabilitasnya,” ucap Jamil.

Jamil menyarankan sebaliknya, RK minta dukungan kepada Jokowi untuk urusan Pilkada Jakarta kiranya layak dipertanyakan. 

Sebab, Jakarta bukanlah basis Jokowi, meskipun ia pernah sebentar jadi Gubernur Jakarta dan Presiden dua periode.

“Jakarta justru basisnya Anies Bawesdan. Pendukung Anies pada umumnya tidak menyukai Jokowi,” ucap Jamil.

Ingin pemimpin Jakarta dari tokoh Betawi

Putri mantan Presiden RI, Yenny Wahid, mengungkapkan alasan mendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung - Rano Karno di Pilgub Jakarta 2024.

Menurut Yenny, kader Gus Dur menginginkan putra Betawi menjadi Gubernur Jakarta.

"Kader (Gus Dur) di Jakarta kan banyak dari masyarakat Betawi. Tentu menginginkan tokoh Betawi juga," jelas Yenny, Sabtu (2/11/2024).

"Nah di sini ada Bang Doel (Rano Karno)," imbuhnya.

Sedangkan sang ibu, kata Yenny, menginginkan kandidat yang memang memperhatikan harkat perempuan dan tidak melecehkan perempuan.

"Beliau tidak pernah mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang melecehkan perempuan, soal janda dan lain sebagainya. Itu juga menjadi sangat penting buat kita," jelas Yenny.

Dalam kunjungan itu Pramono dan Rano Karno juga mendapat wejangan dari Sinta Nuriyah istri mendiang Abdurrahman Wahid alias Gusdur perihal kesetaraan gender.

Sinta meminta apabila keduanya terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Jakarta nanti, keduanya dapat memperhatikan gender dengan saksama.

Bagi Sinta, laki-laki dan perempuan adalah hal yang serupa. Ia menjelaskan, jika laki-laki adalah pakaian bagi perempuan, dan begitu pula sebaliknya.

"Saya ingin agar semua warga Jakarta diperhatikan hak hidupnya apapun status dan jenis kelaminnya," kata Sinta.

Sinta mengharapkan pasangan Pramono-Rano dapat memimpin Jakarta dengan adil dan baik. 

Dia meminta pasangan yang diusung PDIP ini untuk menghormati dan tidak merendahkan perempuan.

"Muliakanlah perempuan. Karena jika tidak ada perempuan, kita semua di sini tidak akan dilahirkan ke dunia," ujar Sinta.

Sebagai informasi, di Pilkada Jakarta 2024, Pramono-Rano Karno bersaing dengan pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono, dan pasangan nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana. Artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News