Anggota DPRD Desak Pemkot Tangerang Perkuat Mitigasi Banjir Jelang Puncak Musim Hujan

Editor: Eko Priyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Banjir mulai menggenangi pemukiman Tanah Tinggi, Kota Tangerang, Banten, usai diguyur hujan deras, Minggu (4/2).

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Anggota DPRD Kota Tangerang dari Fraksi PKB, Tasril Jamal menyoroti langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang yang menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi sebagai langkah antisipatif menghadapi cuaca ekstrem berupa hujan deras.

Menurut Tasril, Pemkot Tangerang tidak bisa hanya mengandalkan pengerukan saluran air secara insidental.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menekankan mitigasi banjir harus dilakukan secara terencana, sistematis, dan berkelanjutan.

Pendekatan tersebut dinilai lebih efektif dalam mencegah terjadinya banjir besar saat curah hujan tinggi.

"Daerah resapan air harus dilindungi agar air hujan bisa terserap dengan baik," ujar Tasril melalui keterangan yang diterima TribunTangerang.com (Warta Kota Network), Kamis (12/12/2024).

Anggota DPRD Kota Tangerang Tasril Jamal. (Dokumen Pribadi)

Tasril menilai, Pemkot Tangerang perlu belajar dari peristiwa banjir sebelumnya. Titik-titik rawan banjir, seperti kawasan, Larangan taman asri, Ciledug indah, Karang Tengah, dan Periuk, seharusnya mendapat perhatian serius karena merupakan daerah langganan banjir.

Koordinasi lintas instansi, lanjut Tasril, merupakan kunci keberhasilan dalam upaya pengendalian banjir.

Ia mengimbau Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang untuk lebih proaktif dalam bekerja sama.  

Tasril juga meminta Wali Kota Tangerang untuk mengambil peran lebih besar dalam mengoordinasikan langkah-langkah mitigasi.

Menurutnya, pemimpin daerah memiliki tanggung jawab untuk memastikan semua dinas terkait bekerja secara terpadu dan saling mendukung.

"Peran wali kota sangat penting. Jika koordinasi hanya dilakukan di tingkat dinas, hasilnya kurang maksimal. Wali kota harus turun tangan langsung, memimpin rapat koordinasi secara berkala, dan memastikan target-target pengendalian banjir tercapai sebelum puncak musim hujan tiba,” ujar Tasril.

Lebih lanjut, Tasril meminta agar pertemuan koordinasi dilakukan secara rutin, terutama menjelang musim penghujan. Ia menyarankan agar setiap dinas memiliki rencana aksi yang terukur dan berbasis data dari titik-titik rawan banjir.

Ia berharap Pemkot Tangerang dapat bergerak cepat sebelum puncak musim penghujan tiba.

Pasalnya jika langkah mitigasi hanya dilakukan setelah banjir melanda, maka kerugian ekonomi dan sosial yang ditanggung masyarakat akan jauh lebih besar.

"Upaya ini diharapkan dapat menciptakan sistem pengendalian banjir yang lebih efektif dan berkelanjutan, serta melindungi warga dari kerugian ekonomi dan sosial akibat banjir,” pungkasnya.

Dapatkan Informasi lain dari TribunTangerang.com via saluran WhatsApp

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News