Korupsi Minyak Mentah

Respons Jokowi Soal Korupsi Pertamina, Ngaku Tak Curiga: Jika Ada Kecurigaan Sudah Digebuk Dulu

Editor: Joko Supriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KORUPSI PERTAMINA - Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi), pada Senin (9/12/2024). Joko Widodo memberikan komentar perihal kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang yang merugikan negara ratusan triliun.(KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati)

TRIBUNTANGERANG.COM - Joko Widodo memberikan komentar perihal kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang.

Apalagi kasus tersebut terjadu pada  2018-2023 disaat dirinya masih menjabat sebagai Presiden RI.

Hanya saja, Jokowi mengaku tak menaruh kecurigaan terkait dugaan korupsi yang merugikan negara hampir raturan triliun itu.

"Ya, kalau ada kecurigaan sudah digebuk (sejak) dulu," kata Joko Widodo dikutip Kompas.com pada Jumat (7/3/2025). 

Jokowi menjelaskan bahwa Pertamina, sebagai perusahaan besar yang berada di bawah naungan BUMN, memerlukan manajemen yang kuat dalam mengelola semua proses yang ada.

Baca juga: Bos Pertamina Minta Maaf Soal Kasus Korupsi Minyak Mentah, Hotman Paris Justru Sindir Ahok: Dengerin

Ia menekankan pentingnya proses seleksi yang ketat bagi manajemen, termasuk direksi dan komisaris.

"Dilihat oleh menteri BUMN, dilihat oleh menteri SDM, kemudian lewat TPA, baru masuk ke saya. Jadi semuanya lewat proses. Tidak bisa, apa semuanya secara ujug-ujug," katanya.

Jokowi juga menegaskan bahwa pengelolaan aset Pertamina sangat besar sehingga kasus yang muncul harus diselidiki secara menyeluruh.

"Kemudian kalau sekarang ada masalah tahun 2018 sampai 2023, ya diproses saja. Sesuai dengan proses hukum yang ada," tegasnya.

Baca juga: DPR RI Cecar Pertamina Patra Niaga Soal Isu Praktik Oplos Pertalite Jadi Pertamax: Ini Harus Clear

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, sepengetahuannya bahwa semua produk Pertamina telah diverifikasi dan diperiksa kelayakannya untuk dijual oleh Lemigas. 

"Jadi semuanya ada proses. Produknya juga semuanya dites, dicek semuanya. Tapi ya apa pun namanya nyelewengan itu bisa aja, terjadi," jelasnya.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan adanya kecolongan terkait kasus yang baru terungkap pada tahun 2025, Jokowi menilai hal tersebut berkaitan dengan manajemen yang telah dijelaskan sebelumnya.

"Ya, sekarang ini manajemen besar ya, manajemen besar, manajemen besar. Saya kira manajemen kontrol oleh komisaris, manajemen kontrol oleh direksi harus detail," tutupnya.

(Kompas.com)

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News