Polisi Tewas Ditembak di Way Kanan

Ditembak di Wajah dan Dada, Ini Hasil Otopsi yang Menyebabkan Kematian 3 Anggota Polisi di Lampung

Editor: Joseph Wesly
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HASIL OTOPSI PENEMBAKAN- Tiga anggota polisi Way Kanan, Lampung meninggal saat menggerebek judi sabung ayam, Senin (17/5/2025) di Way Kanan, Bandar Lampung. Berdasarkan hasil otopsi ketiga polisi tersebut meninggal akibat luka tembak wajah dan kepala. (Dok. Humas Polda Lampung)

TRIBUN TANGERANG.COM, BANDAR LAMPUNG- Hasil otopsi anggota kepolisian yang gugur ditembak oknum TNI di arena penggerebekan lokasi judi sabung ayam di Kabupaten Way Kanan sudah keluar.

Hasil otopsi tersebut diungkap langsung oleh Kasubbid Dokpol Polda Lampung, AKBP Legowo Hamijaya.

AKBP Legowo Hamijaya mengatakan berdasarkan hasil otopsi yang dilakukan oleh Tim DVI Polda Lampung bersama Tim Forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara pada Selasa dini hari hingga siang hari, ketiga polisi itu meninggal dunia akibat mengalami luka tembak fatal yang menyebabkan kematian. 

Berdasarkan hasil otopsi, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Anumerta Lusiyanto mengalami luka tembak di dada kanan dengan arah tembakan dari depan.

Sementara proyektil peluru ditemukan di rongga dada sebelah kiri.

Sedangkan Aipda Anumerta Petrus Aprianto mengalami luka tembak di mata sebelah kiri dengan arah tembakan dari depan, dan proyektil peluru ditemukan di tempurung kepala. 

Sedangkan Briptu Anumerta M Ghalib Surya Nanta mengalami luka tembak di sisi kiri bibir yang menembus rongga mulut. 

Proyektil peluru ditemukan di tempurung kepala bagian belakang serta tenggorokan.

Baca juga: Bripda M Ghalib Surya Ganta Bercita-cita Jadi Polisi Sejak Kecil, Gugur setelah 4 Tahun Mengabdi

Penghormatan dan Investigasi Berlanjut Pihak kepolisian menegaskan bahwa ketiga anggota Polri ini gugur dalam tugas, dan penyebab kematian mereka adalah luka tembak yang sangat fatal. 

"Kami menyampaikan penghormatan tertinggi kepada mereka sebagai anggota terbaik yang telah gugur dalam tugas.

Kami akan terus melanjutkan investigasi untuk memastikan kejelasan peristiwa ini," ujar AKBP Legowo Hamijaya, dilansir dari Antara.

Kasus ini terus didalami untuk mengungkap pihak yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut, sementara Polri juga memberikan penghormatan dengan kenaikan pangkat anumerta kepada ketiga korban.

Duka aparat kepolisian  Polda Jawa Timur menggelar shalat gaib dan doa bersama untuk tiga anggota kepolisian dari jajaran Polda Lampung yang gugur saat menjalankan tugas di Kampung Karang Manik, Kabupaten Way Kanan, Lampung, Senin (17/3).

Kegiatan yang berlangsung di Masjid Arif Nurul Huda, Markas Polda Jatim, Selasa, usai shalat Dzuhur itu diikuti oleh seluruh jajaran satuan kerja (Satker) Polda Jatim dan dipimpin oleh K.H. A. Muzaini, SQ.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Dirmanto mengatakan bahwa keluarga besar Polda Jatim turut berdukacita atas gugurnya tiga anggota kepolisian tersebut.

"Kami bersama seluruh anggota kepolisian di jajaran Polda Jatim merasakan duka yang mendalam atas meninggalnya tiga saudara kita yang gugur dalam menjalankan tugas," ujarnya usai pelaksanaan shalat gaib. 

Adik Bungsu yang Manja ke Kakak

Sosok Kapolsek Negara Batin Polres Way Kanan, AKP Anumerta Lusiyanto dikenang sebagian adik yang manja dan penurut bagi saudara-saudara kandungnya.

Dimana almarhum AKP (Anm) Lusiyanto menjadi salah satu dari tiga korban penembakan saat penggerebekan arena judi sabung ayam. 

Almarhum akan dimakamkan di Kabupaten OKU Timur, tepatnya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Sumber Harjo, Kecamatan Buay Madang Timur, OKU Timur.

Lokasi pemakaman tidak jauh dari rumah duka dan hanya berjarak sekitar 100 meter.

Parwati, saudara perempuan almarhum AKP (Anm) Lusiyanto, SH mengatakan, bahwa dalam beberapa minggu ini, Lusiyanto ingin selalu berkomunikasi melalui handphone dan juga selalu ingin berkumpul dengan keluarga lainnya. 

"Bahkan pada hari Minggu kemarin, adik saya Lusiyanto ini pulang ke sini. Bahkan sempat ikut tarawih di mushola dekat rumah mba saya. Lalu abis sahur berangkat pulang kembali ke Way Kanan," katanya, Selasa (18/03/2025).

Lanjut kata dia, adiknya almarhum Lusiyanto ini kesehariannya baik dan orangnya sabar.

"Lusiyanto ini adik bungsu yang paling nurut sama mba-mbanya. Serta paling manja dengan keempat mba-mbanya," kenangnya sambil menangis. 

Ia juga menyampaikan, setelah mendapatkan kabar duka ini, pihak keluarga sangat merasa kehilangan sosok orang yang disayangi di keluarga besar.

"Ya kami sangat kehilangan sosok adik kami yang sangat kami sayangi ini. Dan sangat-sangat luar biasa di tengah-tengah keluarga. Kami sempat tidak menyangka akan terjadi hal seperti ini," bebernya.

Lebih lanjut ia menyampaikan, setelah kejadian ini ia meminta kepada aparat penegak hukum agar menindak tegas pelaku.

"Harapan saya dan keluarga besar meminta keadilan seadil-adilnya untuk ditindak tegas pelaku penembakan adiknya," mintanya.

Lanjutnya, untuk pemakaman akan dilaksanakan di pemakaman keluarga di Desa Sumber Harjo.

"Kami sudah izin sama istri dan anaknya bahwa pemakaman dilangsungkan disini didekat makam bapak dan kakaknya atau di pemakaman keluarga besar," bebernya.

Ia juga menuturkan, sempat ada firasat yang ia rasakan, dimana beberapa hari yang lalu pada saat libur panjang sempat kumpul-kumpul.

Bahkan Parwati juga sempat mengambil video kebersamaan saat kumpul tersebut.

"Pada saat itu Lusiyanto itu sempat bilang nanti kalau kita kumpul di Sumber Harjo nanti juga kumpul di Negara Batin. Saya diminta untuk menginap di rumah dinasnya, itu permintaannya," bebernya. 

Ia mengungkapkan bahwa almarhum AKP (anm) Lusiyanto tidak ada pesan-pesan terakhir yang disampaikan.

Namun menurut Parwati, jika almarhum Lusiyanto kangen terhadap ibunya, almarhum menelepon dirinya. 

"Tidak ada pesan terakhir namun almarhum Lusiyanto mengatakan jika dia kangen ibu, dia menelepon saya. Karena menurut almarhum, saya ini sosok penganti ibu, jadi kalau Lusiyanto kangen ibu selalu menelepon saya," tuturnya. 

Pada kesempatan ini, ia juga menyampaikan doa untuk adiknya yang meninggal dunia dalam menjalankan tugasnya.

"Semoga diterima amal ibadahnya, diampuni segala dosa-dosanya. InsyaAllah ini sudah takdir Allah jalannya. Dimana almarhum meninggal dunia ketika menjalankan tugas memberantas kebatilan," ujarnya. 

Sementara, Sarijan yang juga kerabat almarhum Lusiyanto menyampaikan, bahwa semasa hidup almarhum dikenal baik dan ramah dengan masyarakat.

"Baik orangnya, sangat ramah beliau itu," ujarnya.

Pria 86 tahun itu menceritakan, almarhum Lusiyanto merupakan sosok anggota Polri yang dekat dengan masyarakat.

"Kalau dia (almarhum) pulang ke sini pasti bergaul dengan masyarakat. Baik sekali orangnya," bebernya. Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News