TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Beredar video sejumlah orang sedang pesta miras dan narkoba di dalam sebuah ruangan kecil.
Meraka terlihat sedang menikmati alunan musik dengan volume cukup keras.
Di hadapan mereka terdapat botol minuman keras yang diduga mereka konsumsi sembari menikmati musik.
Tak hanya itu, di sekitar pemuda tersebut terlihat benda kecil mirip sebuah bong.
Bong adalah alat yang biasa terbuat dari botol atau plastik yang digunakan untuk menghisap sabu.
Beberapa pemuda tersebut juga terlihat menggoyang-goyangkan kepadalnya menikmati alunan musik.
Ada yang duduk, berdiri hingga berjoget. Musik yang dipasang adalah musik elektonik atau musik yang sering diputar di diskotik.
Video itu pun viral di media sosial.
Setelah video tersebut viral, aksi yang dilakukan sejumlah pemuda tersebut ternyata terjadi di rumah tahan atau rutan sel Rutan Kelas I Pekanbaru Riau.
Aksi itu pun mengundang reaksi netizen. Netizen pun mengkritik Karutan hingga sipir yang berjaga.
Menanggapi peristiwa itu, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Ditjen Pemasyarakatan Riau, Maizar buka suara.
Maizar soal adanya membenarkan peristiwa tersebut.
Ia menyebut lokasinya di Rutan Kelas I Pekanbaru.
“Betul (video viral terjadi di Rutan Pekanbaru, red),” kata Maizar saat dikonfirmasi, Rabu (16/4/2025).
Setelah aksi itu viral, para tahanan atau narapidana serta petugas Rutan yang terlibat dalam peristiwa tersebut dalam proses pemeriksaan.
“Sedang diperiksa,” ucap Maizar.
Berikut 4 fakta Napi di Rutan Kelas 1 Pekanbaru Riau Pesta Narkoba dan Miras,
1.Diduga Pesta Miras dan Sabu
Para napi diduga melakukan pesta miras dan sabusabu karena di depan mereka ada beberapa botol minuman.
Selain itu ada sebuah botol bekas yang dipasang sedotan warna putih, yang mirip bong atau alat hisap sabu.
Keberadaan kedua benda itu diduga menjadi barang bukti bahwa para napi sedang berpesta miras dan juga narkoba.
Ada pula seorang dari mereka, tampak duduk di sudut ruangan sambil memegang handphone di telinganya.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Ditjen Pemasyarakatan Riau, Maizar, membenarkan peristiwa tersebut.
Ia menyebut lokasinya di Rutan Kelas I Pekanbaru.
“Betul (video viral terjadi di Rutan Pekanbaru, red),” kata Maizar saat dikonfirmasi, Rabu (16/4/2025).
2. 14 Narapidana Diperiksa
Sebanyak 14 tahanan dan narapidana penghuni Rutan Kelas I Pekanbaru saat ini menjalani pemeriksaan intensif terkait video viral tersebut.
Pemeriksaan dilakukan tim dari Rutan Pekanbaru dan Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Riau.
“Ada 14 (orang diperiksa), napinya dulu. Nanti kalau ada indikasi (keterlibatan) petugas, baru kita periksa lagi,” kata Maizar.
Ia pun memastikan Narapidana yang terlibat akan mendapatkan sanksi isolasi jika terbukti.
"Narapidana yang terbukti bersalah, sudah pasti kami isolasi dan ditempatkan di ruangan tahanan yang ekstra ketat (pengamannya)," ucap Maizar.
Tak hanya itu, Maizar juga memastikan para napi tersebut tidak bisa mendapat remisi atau pengurangan masa tahanan.
3. Kepala Rutan Pekanbaru Dicopot dan Diperiksa
Maizar pun mengungkap saat ini Kepala Rumah Tahanan Negara (Karutan) Kelas I Pekanbaru, Bastian Manalu dan Kepala Pengamanannya, Arie Jelfri, dicopot dari jabatannya
Maizar menyebut, kedua pejabat Rutan Pekanbaru itu sudah ditarik ke kantor wilayah untuk menjalani pemeriksaan.
“Sudah ditunjuk penggantinya, Plh (Karutan Pekanbaru), dari Kabid pengamanan Kanwil. Nimrot Sihotang. Sementara Plh-nya beliau,” ujar Maizar, Rabu (16/4/2025).
Maizar menyebut, Kepala Rutan dan Kepala Pengamanan, dinilai merupakan orang yang paling bertanggung jawab atas kejadian ini.
“Karena yang bertanggung jawab adalah Karutan dan Kepala Pengamanan. Kita periksa, sementara mereka berdua kita bebastugaskan dan ditunjuk Plh-nya,” ulas Maizar.
Maizar menegaskan akan menindak tegas jika terbukti ada indikasi keterlibatan petugas Rutan Kelas I Pekanbaru terkait kejadian yang viral tersebut.
“Kalau ada indikasi petugas kita periksa lagi, ada tidak keterlibatan petugas di situ? Tentu akan kita periksa, akan kita berikan sanksi yang terukur,” ucapnya.
“Kalau memang ada keterlibatan petugas, kita nggak main-main dalam hal ini,” lanjut dia.
4. Disebut Kecolongan
Maizar bilang, sudah ada beberapa barang bukti yang disita terkait kasus tersebut.
“Sudah disita (beberapa barang bukti). Sesuai rencana kalau memang bermasalah kita hukum,” ucapnya.
Maizar berujar, razia rutin sebenarnya sudah sering dilaksanakan.
Termasuk melibatkan aparat penegak hukum seperti TNI dan Polri.
“Sebenarnya sudah rutin, cuma entah gimana ini bisa kecolongan begini, makanya kita cek ulang apa ada keterlibatan petugas di situ, kalau ada ya kita berikan sanksi,” ungkapnya.
Menyikapi hal tersebut Maizar juga telah memerintahkan seluruh Kepala Rutan dan Lapas se-Riau untuk melakukan razia gabungan bersama TNI serta Polri.
“Saya memerintah kepada seluruh Kepala Lapas dan Rutan se-Riau untuk melakukan razia gabungan dengan berkoordinasi dengan TNI dan Kepolisian setempat,” katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News