Laporan Reporter Tribuntangerang.com, Nurmahadi
TRIBUNTANGERANG.COM, TIGARAKSA - Kemunculan sumber air jernih dari akar pohon beringin di Desa Tapos, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, membuat geger warga.
Berdasarkan pantauan di lokasi, Kamis (26/6/2025), sejumlah warga tampak berdatangan sambil membawa botol minum hingga galon.
Mereka terlihat mengantre panjang, demi membawa pulang air jernih yang berasal dari akar pohon beringin itu.
Suasana di lokasi juga tampak masih asri, dikelilingi pohon-pohon tinggi dan bambu yang rimbun.
Air yang keluar dari dalam akar pohon beringin itu juga tampak jernih dan bersih.
Sumber air jernih itu kemudian diwadahi warga menggunakan botol dan galon dan dibawa pulang.
Ada yang dijadikan sebagai air minun ada pula yang dibawa untuk kebutuhan sehari-hari seperti memasak dan mandi.
"Saya dari pagi udah bolak-balik ke sini buat ambil air, saya pakai untuk diminum langsung atau mandi, memasak, alhamdulillah aman-aman aja," kata seorang warga Desa Tapos, Tinah saat diwawancarai di lokasi.
Tinah dan warga lainnya meyakini air ini bersifat sakral dan tidak boleh dikonsumsi hewan.
Sebab dalam beberapa waktu ke belakang air dari akar pohon beringin itu sempat berhenti mengalir usai diminum seekor kerbau.
Tinah menyebut seekor kerbau yang meminum air dari akar pohon beringin itu pun ditemukan mati.
"Warga meyakini kalau air dari dalam akar beringin ini hanya untuk manusia, untuk dikonsumsi, atau aktivitas lainnya, karena ada kerbau sempat mati sehabis minum dari sini, dan airnya juga sempet berhenti mengalir," ungkap Tinah.
Di samping itu Ketua MUI Kecamatan Tigaraksa, KH. Idrus menilai kemunculan air dari akar pohon beringin ini merupakan kehendak dari tuhan.
Dia pun berharap agar air dari akar beringin ini bisa menjadi manfaat bagi warga.
"Ya ini mungkin sudah menjadi iradah Allah SWT, semoga air ini bisa memberikan berokah dan manfaat bagi warga di sini," katanya.
KH. Idrus juga berpesan kepada warga dan masyarakat Kabupaten Tangerang agar penemuan air jernih dari akar beringin ini tidak dikaitkan dengan hal mistis atau keyakinan tertentu.
"Dikhawatirkan muncul keyakinan lain dari ditemukannya air jernih ini, jadi saya berpesan supaya masyarakat agar mengambil berkah dan manfaatnya saja dari air jernih ini," ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sumber air jernih ini diyakini sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
Lokasi yang menjadi tempat penemuan sumber air bersih ini dahulu kerap dijadikan tempat bertapa oleh seorang leluhur yang disebut Ki Buyut Gamparan. (m41)
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News