Syarifah Sidah Alatas Notaris Senior Bogor Diduga Polisi Tewas karena Pembunuhan, Berikut Sosoknya

Editor: Joseph Wesly
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KORBAN PEMBUNUHAN- Notaris senior Bogor Syarifah Sidah Alatas diduga jadi korban pembunuhan. Mobil korban hingga kini belum ditemukan. (Kolase/istimewa)

TRIBUN TANGERANG.COM, BOGOR- Kematian Notaris terkenal asal Bogor, Syarifah Sidah Alatas (60) masih menjadi misteri.

Sidah Alatas ditemukan tewas di Sungai Citarum, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Korban diduga menjadi korban pembunuhan karena ditemukan dengan kaki yang terikat di sungai Citarum, Kamis (3/7/2025).

Sebelum ditemukan tewas, dia sudah dilaporkan hilang oleh keluarga karena tidak memberikan kabar dan tidak bisa dihubungi.

Keluarga membuat laporan kehilangan orang pada tanggal 1 Juli 2025 sekitar pukul 22.30 WIB di Polsek Tansa.

Warga Tirta Mas Residen Blok B, Taman Cimanggu, Kota Bogor tersebut diduga adalah korban pembunuhan.

Sidah terakhir kali meninggalkan rumah pukul 04.00 WIB, Senin (30/6/2025) dengan menggunakan Civic putih sebelum akhirnya ditemukan tewas mengambang di Sungai Citarum.

Hingga kini dikabarkan mobil dan ponsel korban belum ditemukan.

Hingga kini pelaku yang diduga membunuh korban belum tertangkap.

Sidah Alatas sudah dimakamkan di Pemakaman Wakaf Los 1898, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jumat (4/7/2025).

Siapa Syarifah Sidah Alatas?

Sosok Sidah dikuak oleh RT setempat bernama Deni. Sidah disebut berjuang sendiri menghidupi tiga anaknya semenjak sang suami meninggal.

Sang suami juga diketahui keturunan Arab bermarga Alatas.

“Kalau sosoknya beliau ini pekerja keras. Dia menghidupi tiga orang anaknya seorang diri tanpa suami. Suaminya sudah meninggal,” kata Ketua RT setempat, Deni, Jumat (4/7/2025).

Sidah bekerja sebagai notaris dan tak mengenal waktu.

“Subuh saja dia sudah bekerja. Pulangnya tidak menentu juga. Tidak seperti jam kita biasanya,” ujarnya.

Di lingkungan sekitar, Sidah terkenal aktif bertetangga.

“Sosialnya juga bagus. Dan bergaul sama tetangganya enak,” ujarnya.

Hingga saat ini penyebab kematian Sidah Alatas masih menjadi misteri.

Deni merasa, kematian Sidah berkaitan dengan pembunuhan berdasarkan dugaan polisi.

Apalagi saat ditemukan, Sidah Alatas dalam kondisi mengenaskan dengan kaki terikat.

Selain itu, juga ditemukan beberapa luka yang diduga akibat kekerasan.

Untuk mengungkap penyebab kematian, jenazah Sidah Alatas dibawa ke RS Polri Kramat Jati.

Setelah proses autopsi, jenazah langsung dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan dan dishalatkan di Masjid An-Nur, Empang.

Jenazahnya dimakamkan di TPU Los, Lolongok, Bogor Selatan, Jumat (4/7) pagi.

Saat ini, kasus kematian Sidah Alatas masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Sidah diketahui menghilang pada Selasa (1/7/2025).

Terakhir ia berangkat dari rumahnya di Tirta Mas Residen Blok B, Taman Cimanggu, Kota Bogor Selasa sekira pukul 04.00 WIB.

Setelah itu, ia tidak bisa dikontak hingga akhirnya ada kabar penemuan mayat wanita di Sungai Citarum, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Kamis (3/7/2025) sore yang belakangan diketahui jenazah Sidah.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Agta Bhuana Putra mengatakan kuat dugaan Saidah tewas dibunuh.

"Ada diduga seperti itu (dibunuh). Dugaan sementara ada penyebab kematian tidak wajar," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Agta Bhuwana Putra kepada wartawan, Jumat (4/7/2025).

Agta mengatakan pihaknya masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui luka di tubuh korban.

Polisi masih melakukan menyelidiki sosok terduga pelaku pembunuhan.

"Kita masih lidik (penyelidikan) termasuk motif sama tersangkanya, pelakunya," ujarnya.

Keturunan Nabi Muhammad SAW

Dikutip dari Wikipedia, Syarifah adalah gelar kehormatan yang diberikan kepada wanita keturunan Nabi Muhammad SAW dari jalur Hasan, yaitu anak dari Ali bin Abu Thalib dan Fatimah, putri Nabi Muhammad.

Gelar ini menunjukkan kemuliaan dan terhormatnya wanita tersebut sebagai bagian dari Ahlul Bait, keluarga Nabi. 

Dihadiri Habib Alatas

Sidah Alatas dimakamkan di Pemakaman Wakaf Los 1898, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jumat (4/7/2025).

Pemakaman ini merupakan tempat peristirahatan terakhir warga peranakan Arab Los di Lolongok yang sudah ada sejak tahun 1898.

Di dalam pemakaman itu, terkubur jasad tokoh dan ulama terkemuka, termasuk seniman dan pejuang kemerdekaan dari kalangan keturunan Arab di Bogor.

Jenazah Sidah Alatas dibawa menggunakan ambulans dan diiringi para jemaah yang terdiri dari laki-laki.

Pemakaman itu tidak dihadiri oleh jemaah dan keluarga wanita.

Telrihat kedua anak Sidah Alatas membawa peti mati sang ibunda dan mengantarkan hingga ke liang lahat.

Suasana harus terlihat saat jenazah Sidah Alatas dimasukkan ke dalam liang lahat.

Kedua anaknya tampak menundukkan kepala di samping makam ibunda.

Kemudian makam ditaburi bunga-bunga dan ditandai dengan kayu bertuliskan nama almarhum.

Sebelum dimakamkan, jenazah sempat disemayamkan di rumah duka, kawasan Kelurahan Kedungwaringin, Kecematan Tanahsareal, Kabupaten Bogor.

Kemudian jenazah Sidah Alatas dishalatkan di Masjid An-Nur Empang.

Hanya jemaah laki-laki yang mengantarkan almarhum ke liang lahat.

Sidah Alatas diantar oleh kedua anak laki-lakinya dan rombongan para pelayat.

Tampak hadir juga pemuka agama di Kota Bogor, Habib Alatas, yang ikut dalam pemakaman.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com