TRIBUN TANGERANG.COM, JAKARTA- Aksi memberikan abolisi dan amnesti kepada Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto dinilai keren dan berkelas.
Strategi itu disebut sangat jitu dan mampu membuat menaklukan semua kekuatan politik.
Pengampunan hukum itu secara tidak langsung membuat seluruh pendukung Anies Baswedan yang selama ini memberikan dukungan kepada Tom Lembong dan juga kader PDIP takluk.
Tanggapan itu terlontar dari pengamat politik sekaligus Direktur Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago.
Diketahui sebelumnya Anies dan Prabowo berkontestasi di Pilpres.
Hasilnya Anies kalah dan Prabowo jadi presiden.
Kekalahan itu masih menyisakan dua kubu yang tersisa meski setelah Pilpres Muhaimin Iskandar yang saat itu berpasangan dengan Anies langsung berbalik arah mendukung Prabowo.
Sedangkan Anies memilih untuk tetap netral.
Tom Lembong sempat divonis 4,5 tahun penjara setelah dianggap terbukti melakukan korupsi impor gula saat masih menjadi Menteri Perdagangan (Mendag) di era Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) jilid I.
Sedangkan, Hasto dijatuhi hukuman 3,5 tahun penjara terkait kasus suap pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR RI periode 2019-2024, Harun Masiku.
Pangi bahkan menganggap keputusan Prabowo ini tidak dipikirkan oleh siapapun sebelumnya demi semata-mata menaklukan lawan politiknya.
Baca juga: Jubir KPK Sebut Hasto Kristiyanto Sudah Kembali ke Rutan KPK Setelah Keluar untuk Berobat
"Ini menandakan bahwa Prabowo adalah Presiden yang punya strategi politik menaklukan semua kekuatan politik. Prabowo secara tidak langsung sudah membuat PDIP dan pendukung Anies Baswedan takluk."
"Ini saya pikir strategi jitu dan berkelas yang nggak kepikiran banyak orang sebelumnya," kata Pangi kepada Tribunnews.com, Jumat (1/8/2025).
PDIP, dalam pemerintahan Prabowo, menempatkan diri sebagai partai politik (parpol) di luar pemerintahan meski menegaskan dukungan terhadap program Presiden.
Sementara, mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pernah menjadi rival Prabowo saat kontestasi Pilpres 2024 lalu.
Jasa Sufmi Dasco Ahmad
Pangi menganggap adanya peran Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, dalam keputusan Prabowo memberikan abolisi terhadap Tom Lembong dan amnesti untuk Hasto.
Baca juga: Anies Baswedan Temui Tom Lembong di Rutan Cipinang: Bahas Abolisi dari Prabowo?
Ia menduga Dasco meminta Prabowo membuat keputusan tersebut demi memperkuat kekuatan politik Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.
"Saya melihat Prabowo jenius dan nampaknya peran di belakang Dasco juga signifikan menentukan arah kekuatan politik Prabowo makin menguat," tuturnya.
Mazhab Prabowo: Konsolidasi Persatuan dan Akomodir seluruh Kekuatan Politik
Pangi juga mengatakan langkah Prabowo dengan memberikan abolisi terhadap Tom Lembong dan amnesti untuk Hasto karena memang dia memegang mazhab persatuan.
Dia menjelaskan mazhab tersebut dilakukan Prabowo dengan cara salah satunya yakni mengakomodir semua kekuatan politik agar mengarah kepadanya.
"Tentu saja cara Prabowo merangkul semua kekuatan politik (lewat pemberian abolisi Tom Lembong dan amnesti Hasto). Karena mazhab Prabowo ini kan mazhab konsolidasi persatuan, mengakomodir semua kekuatan politik," jelasnya.
Baca juga: Momen Hasto Kristiyanto Tinggalkan Rutan KPK, Usai Dapat Amnesti Presiden Prabowo
Pangi juga menilai apa yang dilakukan Prabowo karena melihat Tom Lembong dan Hasto sebagai representasi kekuatan sipil pro nasionalis reformais dan demokrasi.
"Bisa saja ini strategi keren dan berkelas Prabowo merangkul semua kekuatan politik dan wujud rekonsiliasi politik dengan merangkul semua kekuatan politik yang tersisa," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini
Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News