Alami Penurunan Kualitas Produksi, 1.800 Karyawan PT Victory Chingluh Tangerang Kena PHK

Sebanyak 1.800 karyawan PT Victory Chingluh, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, terkena pemutusan hubungan kerja.

Penulis: Nurmahadi | Editor: Joko Supriyanto
www.naukrigulf.com
Ilustrasi PHK - Menurut Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi), Unang Sunarno, PHK masaal di PT Victory Chingluh itu disebabkan oleh menurunnya kualitas produksi sehingga terjadi pengembalian barang atau retur produk.  

Laporan Reporter Tribuntangerang.com, Nurmahadi

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Sebanyak 1.800 karyawan PT Victory Chingluh, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), dampak dari pengembalian barang atau retur produk sepatu ekspor. 

Menurut Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi), Unang Sunarno, PHK masaal di PT Victory Chingluh itu disebabkan oleh menurunnya kualitas produksi sehingga terjadi pengembalian barang atau retur produk. 

"Kalau untuk alasan PHK sendiri itu memang ada retur barang ekspor, jadi bukan karena persoalan upah," ucapnya kepada wartawan, Minggu (2/11/2025). 

Unang menilai perusahaan yang bergerak di industri padat karya seperti ekspor sepatu seharusnya mampu untuk menyesuaikan regulasi besaran upah yang diterapkan di daerah Tangerang

"Sebenarnya mereka (perusahaan) sangat mampu untuk mengikuti aturan upah yang ada, karena kan merek-merek besar, cuma memang terutama pihak Apindo yang selalu mengaitkan PHK itu disebabkan tingginya upah," katanya. 

Baca juga: PHK Massal Ancam Pekerja di Banten, Serikat Buruh Minta Presiden Prabowo Turun Tangan

Unang mengatakan dari 3.000 buruh yang ditargetkan terkena efisiensi, kini 1.800 di antaranya sudah resmi di-PHK. 

Dia pun sangat menyayangkan adanya PHK yang semestinya dapat dihindari pihak perusahaan.

"Kami dari KASBI menyatakan keberatan atas PHK tersebut sehingga kita mendesak agar PHKnya itu tidak dilakukan secara sepihak, karena tidak semua karyawan siap untuk di PHK dan sudah disepakati oleh perusahaan," papar Unang.

"Untuk gelombang selanjutnya kita belum tahu, karena ini kan sifatnya kasuistis karena ini kan yang menjadi penyebab (barang retur) itu kualitas lem," sambungnya. (m41) 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved