Kota Tangerang Sukses Jadi Tuan Rumah Olimpiade Madrasah Indonesia 2025, Menag RI Beri Apresiasi

Pemkot Tangerang mendapat apresiasi dari Kementerian Agama usai sukses menjadi tuan rumah perdana Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI).

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Joko Supriyanto
TribunTangerang.com/Gilbert Sem Sandro
OLIMPIADE MADRASAH - Penutupan Olimpiade Madrasah Indonesia di Asrama Haji Grand El-Hajj, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Kamis (13/11). 

Laporan Wartawan,
TRIBUNTANGERANG.COM, Gilbert Sem Sandro

TRIBUNTANGERANG.COM, TANGERANG - Pemerintah Kota atau Pemkot Tangerang mendapat apresiasi dari Kementerian Agama usai sukses menjadi tuan rumah perdana Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI).

Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar mengatakan, penyelenggaraan OMI untuk pertama kali itu mengusung tema 'Islam dan Teknologi Digital: Inovasi Sains untuk Generasi Indonesia Maju yang Berdaya Saing Global'.

"Alhamdulillah suskes acaranya berjalan lancar," ujar Umar saat diwawancarai TribunTangerang.com, Kamis (13/11/2025).

Kejuaraan yang menyatukan dua konsep yakni Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Madrasah Young Researchers Supercamp atau MYRES tersebur digelar di Asrama Haji Grand El-Hajj, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten. 

Sebanyak 520 peserta didik dari berbagai daerah se-Tanah Air dipertemukan untuk merebut 60 medali tingkat MI, 90 medali untuk MTS dan 180 medali jenjang MA, sejak Senin (10/11/2025) kemarin.

Umar menjelaskan, madrasah merupakan jawaban atas kebutuhan zaman untuk mengintegrasikan dua dua kekuatan besar manusia, yaitu sains dan agama. 

Baca juga:  Tunjangan Profesi Guru Non-PNS Naik, Menag Nasaruddin Umar: Kita Naikan Rp 2 Juta per Bulan

Oleh karena itu pertemuan antara sains dan agama berfungsi mendukung kapasitas manusia agar mampu menjalankan kedua peran tersebut secara utuh. 

"Manusia sebagai khalifah alatnya adalah sains dan sebagai hamba manusia kekuatannya adalah agama, keduanya harus dimajukan secara paralel dan yang paling ideal bisa mengelaborasikan keduanya adalah madrasah," ungkapnya.

"Sebab tanpa sains, manusia tidak akan bisa menjalankan misinya sebagai khalifah dengan optimal dan tanpa agama, seorang manusia tidak mempunyai misi yang konkret dan terarah," sambungnya.

Puluhan pelajar yang berhasil meraih medali OMI 2025 diminta untuk tidak cepat puas dan berani keluar dari zona nyaman agar bisa mendapat banyak kejutan dan pelajaran dari pengalaman yang didapat.

Menurut dia, peluang madrasah untuk bersaing secara global terbuka lebar berkaca dengan latar belakang ilmuwan besar di masa lalu, baik dalam peradaban Islam maupun Barat, lahir dari latar belakang pendidikan keagamaan.

"Ilmuwan di masa lalu mengenyam pendidikan di lembaga keagamaan termasuk universitas kelas dunia seperti Harvard University yang dulunya merupakan lembaga pendidikan keagamaan yang menjadi bagian dari lingkungan gereja," jelasnya.

Lebih lanjut Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Provinsi Banten, Amrullah menjelaskan, Kota Tangerang memberi standar tinggi terhadap kualitas penyelenggaraan OMI untuk tahun yang akan datang.

Pasalnya kompetisi yang menggabungkan akademi dengan agama tersebut tidak hanya berjalan sukses secara teknis, namun memberi dampak positif bagi dunia pendidikan dan semangat kebersamaan antar-madrasah di Tanah Air.

"Ahamdulillah kegiatan OMI di Kota Tangerang berlangsung luar biasa, karena memang baru pertama kali dilakukan dan Banten langsung sukses menjadi tuan rumah," kata dia.

Atas keberhasilannya, OMI menjadi bukti nyata transformasi madrasah mewujudkan lembaga pendidikan unggul yang berani bersaing di bidang teknologi selain berfokus pada pelajaran agama.

Ia menilai penerapan teknologi, kedokteran, pertanian dan astronomi merupakan bagian integral dari ajaran Islam. Oleh karena itu OMI hadir meredefinisi kembali pengajaran Islam, tidak hanya sebatas pada ibadah mahdah, tetapi juga mencakup seluruh lini kehidupan, termasuk bidang teknologi.

Baca juga: Respons Menag Nasaruddin Umar Soal Kabar Karyawan Jan Hwa Diana Gaji Dipotong Jika Salat Jumat

Dengan demikian kehadiran OMI diharapkan menjadi ajang untuk menumbuhkan inovasi dan kolaborasi antar-satuan pendidikan, khususnya di lingkungan madrasah.

"Pengajaran Islam tidak sebatas tauhid dan pengetahuan keagamaan, tetapi mencakup seluruh aspek kehidupan, termasuk sains dan teknologi, begitu juga dengan madrasah yang tidak melulu mempelajari fikih, tajwid dan adab tapi juga sudah mempelajari teknologi," paparnya.

Amrullah menyampaikan ungkapan terima kasih kepada seluruh perangkat daerah di Kota Tangerang yang telah menyiapkan berbagai sarana dan dukungan teknis demi kelancaran kegiatan selama empat hari.

Pasalnya atas kesiapan yang maksimal menjadi tuan rumah, Kota Tangerang memberi kesan mendalam dan pelayanan menyenangkan bagi seluruh peserta OMI 2025.   

"Saya pikir luar biasa, anak-anak dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote responnya sangat bagus, sangat antusias mengikuti kegiatan ini," ucapnya.

"Jadi saya belum mendengar adanya keluhan dari anak-anak, semuanya semangat dan suka, artinya ini bisa menjadi kegiatan yang bergengsi luar biasa," terangnya. 

Sementara itu Gubernur Banten Andra Soni menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada Provinsi Banten, khususnya Kota Tangerang, sebagai tuan rumah penyelenggaraan OMI tahun ini.

"Kami memastikan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah berupaya semaksimal mungkin hingga penyelenggaraan OMI di Kota Tangerang berjalan sukses dan lancar," tutur Andra Soni. (m28)

 

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved