3 Pelatih Ternama Keturunan Indonesia yang Berkarier di Eropa, Cocok Gantikan Kluivert

Nama-nama pelatih yang sebelumnya disebut-sebut jadi pelatih Timnas tidak terbukti. Mulai dari Louis van Gaal, Frank de Boer hingga STY tidak kunjung

Editor: Joseph Wesly
(@sporx)
PELATIH KETURUNAN INDONESIA- Pelatih dan asisten pelatih Liverpool, Arne Slot dan Giovanni van Bronckhorst. Bronckhorst satu di antara tiga pelatih keturunan Indonesia. (@sporx) 

TRIBUNTANGERANG.COM- Timnas Indonesia hingga kini belum juga menunjuk pelatih baru untuk menggantikan Patrick Kluivert yang dipecat Timnas Indonesia.

Kluivert dipecat karena tidak mampu membawa Timnas Indonesia mentas di Piala Dunia 2026 yang digelar di tiga negara sekaligus.

PSSI resmi memecat Kluivert pada Kamis (16/10/2025). Sejak saat ini atau resmi selama 19 hari Timnas Indonesia kini tanpa nakhoda.

Meski PSSI sudah menggelar rapat, namun hingga kini belum belum tanda-tanda PSSI mencari pelatih.

Nama-nama pelatih yang sebelumnya disebut-sebut jadi pelatih Timnas tidak terbukti. Mulai dari Louis van Gaal, Frank de Boer hingga STY tidak kunjung datang.

Terbaru, PSSI lewat Erick Thohir bahwa mengatakan PSSI tidak sedang terburu-buru untuk mencari. Apalagi Timnas senior dipastikan tidak mengikuti FIFA Matchday yang digelar di bulan Desember 2025.

3 Pelatih ternama keturunan Indonesia

Timnas Indonesia kini tanpa pelatih. Setelah Shin Tae-yong, PSSI mempercayakan timnas kepada Kluivert. Meski keduanya-duanya warga negara asing, namun PSSI merasa kualitas keduanya belum mumpuni.

Namun PSSI bisa saja mempercayakan kursi pelatih Timnas Indonesia kepada tiga pelatih keturunan Indonesia yang berkarier di Eropa.

Selain memiliki nama besar, mereka juga memiliki jam terbang yang mumpuni. Tim yang dilatih juga bukan tim kecil.

Ada Liverpool, Ajax Amsterdam dan AS Trencin.

Lantas siapa saja mereka?

1.Giovanni van Bronckhorst

Giovanni Christiaan van Bronckhorst lahir pada 5 Februari 1975 di Rotterdam, Belanda. Bronckhorst saat ini menjadi asisten pelatih di Liverpool.

Dia merupakan mantan pemain sepak bola yang pernah membela Feyenoord, Arsenal, dan FC Barcelona, serta menjadi kapten tim nasional Belanda. 

Van Bronckhorst dikenal sebagai pemain serbaguna yang mampu bermain sebagai bek kiri maupun gelandang bertahan dengan gaya yang disiplin dan elegan.

Giovanni memiliki darah Indonesia dari garis keturunan ayahnya yang berasal dari Maluku. Identitas itu sering ia akui dengan bangga, bahkan beberapa kali ia menyebut Indonesia sebagai bagian dari jati dirinya.

Ia juga pernah berkunjung ke Indonesia dan mendapat sambutan meriah dari para penggemar sepak bola Tanah Air.

Setelah pensiun, Van Bronckhorst beralih menjadi pelatih dan menorehkan sukses besar bersama Feyenoord dengan membawa klub tersebut juara Eredivisie musim 2016–2017.

Ia kemudian sempat menangani Rangers FC di Skotlandia, Beşiktaş di Turki, dan sejak pertengahan 2025 bergabung dengan Liverpool FC sebagai asisten pelatih mendampingi Arne Slot.

Keterlibatannya di klub besar Eropa menunjukkan reputasinya sebagai pelatih berpengalaman dengan sentuhan khas Belanda yang modern dan disiplin.

2. Ricardo Moniz

Ricardo Aloysius Frederik Moniz lahir pada 17 Juni 1964 di Rotterdam, Belanda. Dia adalah pealtih AS Trencin.

AS Trencin diketahui sat ini adalah klub tempat wonderkid Timnas Indonesia, Marcelino Ferdinan berkarier setelah dipinjamkan Oxford United.

Ia dikenal sebagai pelatih yang menekankan aspek teknik dan kreativitas, serta memiliki latar belakang kuat sebagai pelatih pengembangan pemain muda di berbagai akademi ternama. 

Sebelum menjadi pelatih kepala, Moniz dikenal sebagai “skills coach” yang bekerja di bawah Red Bull Football Group dan Tottenham Hotspur.

Moniz juga memiliki darah Indonesia dari garis keturunan keluarganya yang berasal dari Ambon. Ia termasuk dalam deretan pelatih Belanda berdarah Indonesia yang berkarier di Eropa.

Kedekatannya dengan budaya Indonesia sering membuatnya menjadi perhatian media ketika membicarakan pelatih asal Belanda dengan akar Nusantara.

Sepanjang kariernya, Moniz pernah menangani Red Bull Salzburg, Lechia Gdańsk, dan FC Zürich. Pada 2025, ia melatih klub Slovakia, AS Trenčín, dan dikenal dengan gaya permainan menyerang berbasis teknik tinggi.

Filosofi sepak bolanya yang menonjolkan penguasaan bola dan kreativitas menjadikannya salah satu pelatih dengan pendekatan khas dalam sepak bola modern Eropa.

3. John Heitinga

John Gijsbert Alan Heitinga lahir pada 15 November 1983 di Alphen aan den Rijn, Belanda. Kini dia adalah pelatih Ajax Amsterdam.

Sebelumnya dia merupakan asisten wakil pelatih Liverpool. Posisinya kini digantikan oleh Giovanni van Bronckhorst.

Ia adalah mantan bek tangguh yang pernah bermain untuk Ajax Amsterdam, Atlético Madrid, Everton, Fulham, dan Hertha Berlin. 

Bersama tim nasional Belanda, Heitinga tampil di 87 pertandingan dan menjadi bagian skuad yang mencapai final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.

Heitinga juga memiliki darah Indonesia dari neneknya yang berasal dari Jawa. Meski lahir dan besar di Belanda, ia beberapa kali mengungkap kebanggaannya atas latar belakang keturunan Indonesia tersebut.

Setelah pensiun, Heitinga melanjutkan karier di dunia kepelatihan. Ia memulai dari akademi Ajax dan sempat menangani tim utama klub itu sebagai pelatih interim pada 2023.

Pada Mei 2025, Ajax kembali mempercayakan posisi pelatih utama kepadanya untuk dua musim ke depan. Ia dianggap sebagai simbol regenerasi Ajax, yang kembali memberikan kepercayaan pada mantan pemain didikan klub sendiri untuk mengembalikan gaya sepak bola menyerang khas Amsterdam.

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved