Budi Arie Tegaskan Projo Gabung Gerindra, Ganti Logo Wajah Jokowi dan Bukan Lagi Akronim Pro Jokowi

Dasco datang seorang diri dan disambut oleh Sekretaris Jenderal Projo, Handoko, serta para peserta kongres. Dia datang mengenakan

Editor: Joseph Wesly
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menghadiri Kongres III Projo di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (1/11/2025). Tribunnews.com/Igman Ibrahim
PROJO GABUNG GERINDRA- Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menghadiri Kongres III Projo di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (1/11/2025). Ketum Projo, Budi Arie mengatakan Projo akan gabung Gerindra. (Tribunnews.com/Igman Ibrahim) 
Ringkasan Berita:
  1. Projo menggelar Kongres III di Jakarta dengan kehadiran Sufmi Dasco dari Partai Gerindra.
  2. Projo menyatakan arah politiknya kini sejalan dengan Partai Gerindra dan mendukung Presiden Prabowo.
  3. Organisasi Projo akan melakukan transformasi, termasuk perubahan logo, dan “Projo” kini berarti negeri/rakyat, bukan “Pro Jokowi”.

 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA- Pro Jokowi atau Projo menggelar Kongres III Projo di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (1/11/2025). 

Kongres tersebut dihadiri  oleh Ketua Harian Gerindra sekaligus tangan kanan Presiden Prabowo Subianto, Sufmi Dasco.

Dasco datang seorang diri dan disambut oleh Sekretaris Jenderal Projo, Handoko, serta para peserta kongres. Dia datang mengenakan seragam putih khas Partai Gerindra.

Kedatangan Dasco menjadi sorotan karena bertepatan dengan pernyataan Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, yang menegaskan arah politik organisasi kini sejalan dengan partai yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto. 

Tak sungkan-sungkan dia mengatakan Projo akan merapat ke partai yang dibesarkan oleh Presiden Jokowi, yakni Gerindra.

Budi Arie mengatakan bahwa Projo berkomitmen untuk memperkuat Partai Gerindra, sambil menunggu hasil akhir dinamika Kongres III yang berlangsung hingga Minggu.

Dalam kesempatan yang sama, Budi Arie juga menyampaikan rencana transformasi organisasi Projo, termasuk perubahan logo agar tidak lagi mencerminkan kultus individu.

Ia menjelaskan bahwa istilah “Projo” tidak lagi berarti “Pro Jokowi”, melainkan berasal dari bahasa Sanskerta yang bermakna negeri, dan dalam bahasa Jawa Kawi berarti rakyat.

Projo sendiri merupakan organisasi kemasyarakatan yang awalnya terbentuk sebagai relawan pendukung Joko Widodo pada Pemilihan Presiden 2014.

Setelah Kongres Pertama pada 23 Agustus 2014, Projo resmi bertransformasi menjadi ormas. Meski berawal sebagai pendukung Jokowi, Projo kemudian mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024 dikutip dari tribunnews

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved