Pemprov Banten

Pemprov Banten Siagakan 450 Personel Antisipasi Cuaca Ekstrem

Pemprov Banten menyiagakan 450 personel gabungan guna mengantisipasi potensi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi di wilayah Banten.

Editor: Mochammad Dipa
dok. Pemprov Banten
Gubernur Banten Andra Soni memimpin Apel Siaga Bencana personel gabungan di Lapangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, Banjaragung, Cipocok Jaya Kota Serang, Senin (24/11/2025). 

TRIBUNTANGERANG.COM, BANTEN - ​Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menyiagakan 450 personel gabungan guna mengantisipasi potensi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi di wilayah Banten.

Kesiapsiagaan ini dikukuhkan melalui Apel Siaga Bencana yang dipimpin langsung oleh Gubernur Banten Andra Soni di Lapangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, Banjaragung, Cipocok Jaya Kota Serang, Senin (24/11/2025).

​Langkah ini diambil merujuk pada prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai potensi hujan dengan intensitas tinggi hingga sangat tinggi di sejumlah wilayah Banten, serta instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman banjir dan tanah longsor.

​Gubernur Andra Soni menegaskan, kesiapsiagaan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah mutlak diperlukan mengingat bencana dapat terjadi sewaktu-waktu tanpa peringatan.

​"Kita tidak berharap bencana datang, tetapi kesiapsiagaan harus selalu diutamakan. Kesiapan infrastruktur, sistem peringatan dini, dan kapasitas masyarakat harus terus diperkuat secara berkelanjutan," ujar Andra Soni usai memimpin apel.

​Peremajaan peralatan kebencanaan

​Selain memeriksa kesiapan personel, Gubernur turut meninjau kelayakan peralatan penanggulangan bencana.

Ia menilai peremajaan peralatan merupakan kebutuhan mendesak, mengingat luasnya wilayah Banten dan riwayat bencana dalam beberapa tahun terakhir.

​Dalam kesempatan tersebut, Gubernur menginstruksikan Sekretaris Daerah (Sekda) Banten, Deden Apriandhi, dan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Banten, Lutfi Mujahidin, untuk segera menginventarisasi kondisi peralatan operasional.

​"Peralatan yang tidak lagi optimal agar segera ditingkatkan kapasitasnya, sehingga pelayanan kebencanaan dapat berjalan maksimal," tegas Gubernur.

​Pemetaan titik rawan

​Kepala Pelaksana BPBD Banten, Lutfi Mujahidin, menjelaskan bahwa 450 personel yang disiagakan merupakan tim gabungan dari TNI, Polri, relawan sosial dan kebencanaan, serta instansi terkait dari tingkat provinsi hingga pusat.

Sinergi lintas sektor ini diharapkan mampu mempercepat respons saat terjadi keadaan darurat.

​Lutfi memaparkan, berdasarkan pemetaan risiko, terdapat ratusan titik rawan bencana yang tersebar di Banten.

Potensi tanah longsor teridentifikasi dominan di wilayah Banten bagian selatan, sementara potensi banjir mengancam wilayah Tangerang Raya serta beberapa titik di Serang, Lebak, dan Pandeglang.

​"Seluruh peralatan BPBD telah kami keluarkan untuk dicek kelayakannya demi memastikan operasional siap saat dibutuhkan," kata Lutfi.

​Ia juga mengimbau masyarakat yang tinggal di zona rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan mandiri, termasuk memahami jalur evakuasi dan mengamankan dokumen-dokumen penting.

​"Ketika bencana datang, kita harus siap," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved