Super League

Hajar Persib dan PSM Makassar, Carlos Pena Bawa Persita Nangkring di Peringkat Kedua Klasemen

Dari tujuh laga yang sudah dilewati, Persita mampu menang dalam empat laga dan sekali imbang

Editor: Joseph Wesly
Tangkapan layar/Istagram/Persita Tangerang
PERINGKAT KEDUA KLASEMEN- Pendekar Cisadane saat menjamu Menjamu Persik Kediri. Pendekar Cisadane menyapu bersih empat laga terakhir dengan meraup 12 poin alias memenangkan semua laga. (Tangkapan layar/Istagram/Persita Tangerang) 

TRIBUNTANGERANG.COM- Sempat tersek-seok di awal musim, Persita Tangerang kini menjadi lawan yang ditakuti musuh-musuhnya.

Membuka musim musim Super League 2025/2026 dengan dengan dua kekalahan beruntun, siapa sangka kini Persita Tangerang nangkring di peringkat kedua klasemen sementara Super League.

Dari tujuh laga yang sudah dilewati, Persita mampu menang dalam empat laga dan sekali imbang.

Dua laga perdana berujung kekalahan. Hal ini yang menjadi titik Persita bangkit menata tim hingga berhasil meraih satu poin perdana.

Kini Persita bahkan belum pernah laai menyentuh kekalahan.

Pendekar Cisadane menyapu bersih empat laga terakhir dengan meraup 12 poin alias memenangkan semua laga.

Luar biasa!

Pendekar Cisadane kini duduk manis di peringkat kedua klasemen sementara, hanya terpaut lima poin dari pemuncak klasemen, Borneo FC.

Momentum terbaru mereka datang usai kemenangan meyakinkan 2-0 atas PS Semen Padang di Stadion Indomilk Arena (4/10/2025), lewat gol Shin-young Bae dan Nur Hardianto.

Kebangkitan Persita terbilang impresif. Dari tim peringkat ke-10, kini mereka melesat dengan catatan lima laga tak terkalahkan, termasuk kemenangan atas tim-tim kuat.

Lantas apa resep Carlos Pena hingga membuat Persita Tangerang bangkit dan bahkan menodai nama besar Persib Bandung dan PSM Makassar?

Carloes Pena mengungkapkan bahwa kunci dari kebangkitan ini adalah kerja keras dan mentalitas para pemain.

"Kami memang kalah dua kali di awal, tapi bukan berarti kami buruk. Sejak hasil imbang lawan Madura, kepercayaan diri mulai tumbuh dan sekarang para pemain menunjukkan kapasitas mereka," ujar Pena.

Pena menegaskan pentingnya menganggap setiap pertandingan sebagai final. Dengan filosofi tersebut, Persita tak hanya memetik poin demi poin, tapi juga membentuk identitas tim yang kuat dan solid.

Selanjutnya, Persita akan menghadapi ujian berat kontra PSIM Yogyakarta pada 17 Oktober. Laga ini bisa jadi penentu apakah kebangkitan Persita akan berlanjut atau justru kembali tersandung.

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved