Timnas Indonesia

PSSI Bukan Klub, Zainudin Amali Minta Kasus Penunjukan Nova Arianto Tak Terjadi untuk Timnas Senior

Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, menegaskan bahwa penunjukan pelatih untuk tim nasional Indonesia harus mengikuti prosedur resmi

Editor: Joseph Wesly
(TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro)
PSSI BUKAN KLUB- Pelatih Timnas Indonesia U20 Nova Arianto saat diwawancarai media di Terminal 3 Kedatangan Internasional Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Banten, Kamis (17/4/2025) malam WIB. Waketum PSSI meminta kasus penunjukan Nova Arianto sebagai pelatih Timnas U20 tidak terjadi di Timnas senior Indonesia. (TribunTangerang/Gilbert Sem Sandro) 
Ringkasan Berita:
  • Waketum PSSI Zainudin Amali menegaskan bahwa penunjukan pelatih timnas harus melalui prosedur organisasi, diputuskan bersama Exco, bukan keputusan individu.
  • Penunjukan Nova Arianto sebagai pelatih Timnas U20 sempat menimbulkan pro dan kontra karena diumumkan tanpa rapat Exco. Amali menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas.
  • Untuk Timnas Senior, semua calon pelatih diwawancara dan dinilai, kemudian diputuskan kolektif oleh Exco agar keputusan adil, resmi, dan diterima seluruh pihak.

 

TRIBUNTANGERANG.COM, JAKARTA- Ada fakta mengejutkan yang dilontarkan oleh wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali.

Selama ini fakta tersebut tersebut dan tidak diketahui oleh khalayak ramai. Fakta tersembunyi itu adalah soal Nova Arianto yang saat ini menjadi pelatih Timnas U20.

Kini terkuak rahasia di balik terpilihnya Nova Arianto menjadi pelatih Garuda Muda tersebut.

Ternyata Nova Arianto terpilih sebagai pelatih bukan hasil rapat Exco PSSI namun ternyata karena ditunjuk oleh seseorang.

Namun tidak diketahui siapa sosok yang menunjuk Nova Arianto menjadi pelatih para pemain muda yang menjadi masa depan Timnas Indonesia tersebut.

Untuk itu, Zainudin Amali menegaskan bahwa penunjukan pelatih untuk tim nasional Indonesia harus mengikuti prosedur resmi organisasi, bukan keputusan perorangan. 

Pernyataan ini disampaikannya untuk memastikan kasus penunjukan Nova Arianto sebagai pelatih Timnas U20 yang sempat menuai pro dan kontra tidak terulang lagi.

“Penentuan pelatih itu harus melalui mekanisme organisasi, diputuskan bersama dalam rapat Exco, bukan oleh individu tertentu,” ujar Amali saat diwawancarai Kompas TV dalam program Sapa Indonesia Malam.

Contoh Kasus Nova Arianto Jadi Pelajaran

Amali mencontohkan kasus Nova Arianto, yang menurutnya ditetapkan sebagai pelatih Timnas U20 tanpa melalui rapat Exco.

“Kami kaget karena keputusan itu diumumkan sebelum Exco membahasnya. Saya tidak tahu mekanisme yang dipakai saat itu,” jelasnya.

Kejadian ini menurut Amali menjadi pengingat pentingnya mengikuti aturan organisasi agar keputusan bersifat transparan dan akuntabel.

Pemilihan Pelatih Timnas Senior Harus Lebih Terstruktur

Untuk timnas senior, Amali menegaskan mekanisme yang sama harus diterapkan. Calon pelatih harus diwawancara, dinilai, dan keputusan akhir diambil secara kolektif oleh Exco PSSI.

“Kalau untuk timnas senior, semua calon harus melalui proses wawancara, kemudian Exco yang memutuskan bersama. Yang penting, keputusan itu jadi keputusan bersama,” ujarnya.

Amali menekankan kembali prinsip utama: PSSI adalah organisasi, bukan klub, sehingga semua keputusan strategis harus dilakukan secara terstruktur dan transparan.

 Transparansi dan Mekanisme Resmi Kunci Keputusan Pelatih

Dengan penerapan mekanisme ini, diharapkan penunjukan pelatih timnas tidak menimbulkan kontroversi, serta seluruh pihak merasa keputusan yang diambil adil dan sesuai prosedur organisasi.

“Keputusan bersama memastikan siapa pun yang terpilih, hasilnya diterima secara sah dan resmi oleh organisasi,” pungkas Amali dikutip dari kompas.com

Dapatkan Informasi lain dari Tribuntangerang.com via saluran Whatsapp di sini

Baca berita TribunTangerang.com lainnya di Google News

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved