Virus Corona Tangsel
Meski Vaksin Moderna Mulai Tersedia di RS Sari Asih Ciputat, Warga Tangsel Tak Boleh Pilih Vaksin
Vaksin jenis Moderna hari ini, diberikan untuk masyarakat Tangsel yang berusia di atas 18 tahun, Ibu hamil, ibu menyusui, dan lansia.
Penulis: Miftachul Jannah IT | Editor: Mohamad Yusuf
WARTAKOTALIVE.COM, CIPUTAT - Rumah Sakit Sari Asih Ciputat bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melakukan vaksinasi massal di Auditorium RS Sari Asih.
Peserta yang sudah mendaftar Vaksinasi Covid-19 hari ini di RS Sari Asih akan diberikan vaksin jenis Moderna.
Fitriyati Irviana PIC Vaksinator Covid-19 RS Sari Asih Ciputat mengungkapkan kegiatan vaksinasi hari ini menggunakan Moderna sesuai stok yang diberikan Dinas Kesehatan Tangsel.
Baca juga: Mengintip Perkiraan Gaji Wakil Komisaris BRI, Posisi yang Ditinggalkan Rektor UI Ari Kuncoro
Baca juga: Ketika Oknum Satpol PP, Dishub hingga BPBD Kompak Pungli ke Sopir Truk Modus Surat Vaksin Covid-19
• PILU, Suami Istri Ini Terpaksa Jual Panci hingga Rice Cooker untuk Beli Beras Akibat Terdampak PPKM
"Untuk Vaksinasi hari ini tidak ada pemilihan menggunakan apa, kita memang disesuaikan dengan stok yang diberikan dinas kesehatan Tangsel," ungkapnya kepada Wartakota di RS Sari Asih, Ciputat, Tangsel, Selasa (24/8/2021).
Setelah 28 hari kegiatan vaksinasi Covid-19 dosis pertama, akan dilanjutkan kembali dengan vaksinasi dosis kedua dengan menggunakan vaksinasi jenis Moderna.
Kegiatan vaksinasi Covid-19 menggunakan vaksin jenis Moderna hari ini, diberikan untuk masyarakat Tangsel yang berusia di atas 18 tahun, Ibu hamil, ibu menyusui, dan lansia.
Ibu hamil saat mau mengikuti vaksinasi ini harus menyertakan surat yang dianjurkan oleh dokter kandungan, hal ini karena petugas tak mungkin mengukur usia kehamilan di tempat vaksinasi massal.
"Perlu diperhatikan ke mereka yang sedang hamil, karena kami tidak mungkin mengukur usia kehamilan di sini, jadi memang harus di ukur dari surat dari dokter kandungan," pungkasnya.
Dalam pantauan Wartakotalive.com di dalam vaksinasi massal Rumah Sakit Sari Asih Ciputat, masyarakat cukup banyak yang antusias mengikuti vaksinasi Covid-19 hari ini.
Baca juga: CATAT! Terbitkan Aturan PPKM Level 4, Anies: Pasar Buka hingga Pukul 13.00, Swalayan Sampai 20.00
Baca juga: HATI-HATI! Penggunaan Narkoba di Tengah Pandemi Meningkat 45.227 Kasus, Pengedar Manfaatkan Situasi
Baca juga: Hasil Tes PCR Tetap Positif Setelah 2 Minggu, Perlukah Tes Ulang? Berikut Penjelasan dari WHO
Sebelum melakukan penyuntikan vaksinasi Covid-19, calon peserta harus screening terlebih dahulu, petugas akan menanyakan kondisi terkini calon peserta.
Hal ini dilakukan agar petugas bisa memberikan keputusan apakah calon peserta vaksinasi bisa mengikuti vaksinasi Covid-19 atau tidak.
Selanjutnya peserta akan diarahkan untuk melakukan tensi, jika darah terlalu tinggi maka peserta disarankan untuk tidak melakukan vaksinasi terlebih dahulu, banyak yang menunggu agar dirinya tenang dan tekanan darahnya kembali stabil.
Selanjutnya peserta bisa melakukan penyuntikan vaksinasi menggunakan Moderna di dalam ruangan khusus, agar tidak terjadi penumpukan di satu ruangan, karena saat ini masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan.
Setelah penyuntikan Vaksinasi Covid-19, peserta diarahkan untuk menunggu selama 30 menit, hal ini dilakukan agar peserta bisa berkonsultasi kepada dokter jika ada gejala yang dirasakan.
Vaksin Ibu Hamil
Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) menyebut pihaknya telah melangsungkan penyuntikan vaksin Covid-19 kepada ibu hamil.
Hal itu disampaikan Kepala Seksi Surveilans Imunisasi dan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel, Abdillah.
"Ibu hamil sudah diperbolehkan untuk mendapat vaksinasi. Memang untuk idealnya tetap kalau bisa ada rekeomendasi (kesehatan-red) dari bidan atau sepesialis kandungannya lebih afdallah," katanya kepada Wartakotalive.com saat dikonfirmasi, Kota Tangsel, Selasa (24/8/2021).
Baca juga: Mengintip Perkiraan Gaji Wakil Komisaris BRI, Posisi yang Ditinggalkan Rektor UI Ari Kuncoro
Baca juga: Ketika Oknum Satpol PP, Dishub hingga BPBD Kompak Pungli ke Sopir Truk Modus Surat Vaksin Covid-19
• PILU, Suami Istri Ini Terpaksa Jual Panci hingga Rice Cooker untuk Beli Beras Akibat Terdampak PPKM
Abdillah mengatakan penyuntikan vaksin kepada ibu hamil memiliki syarat tersendiri pada kesehatannya.
Menurutnya ibu hamil yang bakal melakoni penyuntikan vaksinasi dengan syarat kandungan yang telah berusia trimester ketiga atau 29 minggu lebih.
"Tapi dari pemerintah ibu hamil sudah diperbolehkan dari trimester ketiga sudah boleh dengan syarat memenuhi screening sendiri seperti itu, dan sudah disosilasikan," jelasnya.
Adapun ia memastikan peserta ibu hamil termasuk pada kategori masyarakat umum pada program penyuntikan vaksinasi covid-19.
"Kalau data ibu hamil enggak data rinci, itu masuknya kategori masyarakat umum. Sedangkan jenis vaksin boleh pakai Moderna, Pfizer, Jhonson & Jhonson boleh, Astrazeneca, Sinovac juga boleh," pungkasnya.
Update Vaksinasi
Sementara itu sejak program vaksinasi Covid-19 dimulai pada 13 Januari 2021, pemerintah sudah menyuntikkan dosis pertama kepada 56.986.150 (27,36%) penduduk hingga Sabtu (21/8/2021).
Sedangkan dosis kedua sudah diberikan kepada 31.210.922 (14,99%) orang.
Dikutip dari laman kemkes.go.id, rencana sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia adalah 208.265.720 penduduk yang berumur mulai dari 12 tahun.
Baca juga: UPDATE Covid-19 Indonesia 21 Agustus 2021: 23.011 Orang Sembuh, 16.744 Pasien Baru, 1.361 Wafat
Hal ini untuk mencapai tujuan timbulnya kekebalan kelompok (herd immunity).
Karena ketersediaan jumlah vaksin Covid-19 bertahap, maka dilakukan penahapan sasaran vaksinasi.
Untuk tahap pertama, vaksinasi Covid-19 dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK).
Baca juga: CATAT! Terbitkan Aturan PPKM Level 4, Anies: Pasar Buka hingga Pukul 13.00, Swalayan Sampai 20.00
Baca juga: HATI-HATI! Penggunaan Narkoba di Tengah Pandemi Meningkat 45.227 Kasus, Pengedar Manfaatkan Situasi
Baca juga: Hasil Tes PCR Tetap Positif Setelah 2 Minggu, Perlukah Tes Ulang? Berikut Penjelasan dari WHO
Yang meliputi tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang yang bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan sampai saat ini, jumlah SDM Kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 adalah 1.468.764 orang, sedangkan populasi vaksinasi sebanyak 12.552.001 orang.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 19 Agustus 2021, dikutip Wartakotalive dari laman Covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 842.647 (21.6%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 660.151 (16.9%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 457.259 (11.7%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 363.439 (9.3%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 142.434 (3.6%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 140.898 (3.6%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 125.476 (3.2%)
RIAU
Jumlah Kasus: 116.792 (3.0%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 98.897 (2.5%)
BALI
Jumlah Kasus: 98.637 (2.5%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 84.273 (2.2%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 82.738 (2.1%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 60.376 (1.5%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 55.545 (1.4%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 54.806 (1.4%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 50.712 (1.3%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 43.397 (1.1%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 42.795 (1.1%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 40.875 (1.0%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 36.917 (0.9%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 32.512 (0.8%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 30.693 (0.8%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 30.226 (0.8%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 28.876 (0.7%)
ACEH
Jumlah Kasus: 28.547 (0.7%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 25.727 (0.7%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 23.854 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 21.671 (0.6%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 21.574 (0.6%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 18.846 (0.5%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 14.166 (0.4%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 11.284 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 10.746 (0.3%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 10.462 (0.3%). (*)
(m23/m30)