Virus Corona
Sekjen DPR Batalkan Pengadaan Multivitamin dengan Anggaran Rp 2 M, Siap Tanggung Konsekuensi Hukum
Dengan pembatan lelang atau tender tersebut, Indra mengaku siap menanggung segala risiko hukum yang terjadi.
TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR Indra Iskandar membatalkan pengadaan multivitamin dengan nilai anggaran mencapai Rp 2 miliar.
Anggaran tersebut diketahui bersumber dari APBN 2021.
Indra menyebut pengadaan multivitamin tersebut sudah melalui proses lelang.
Baca juga: Pakai Hati Nurani, Kejaksaan Hentikan 268 Perkara Berdasarkan Keadilan Restoratif
"Jadi kami memang melakukan pengadaan vitamin, pagu anggarannya itu sekitar Rp 2,09 M."
"Dengan menggunakan lelang cepat, didapat pemenang dengan angka Rp 1.773.000.000," kata Indra di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/9/2021).
"Dan setelah mendengar masukan publik, terutama keinginan dari teman-teman wartawan di DPR, tadi pagi jam 10 saya putuskan untuk dibatalkan," imbuhnya.
Baca juga: Takut Melebar ke Mana-mana, Jokowi Tolak Amandemen UUD 1945 Terbatas Maupun Terbuka
Dengan pembatan lelang atau tender tersebut, Indra mengaku siap menanggung segala risiko hukum yang terjadi.
Dia kembali menegaskan, pengadaan multivitamin tersebut dibatalkan.
"Sekarang tidak kita adakan, ditanyakan lagi ada konsekuensi apa?"
Baca juga: Menko PMK: Kebijakan Pemerintah Tangani Covid-19 Sesuai Keadaan, Masyarakat Anggap Berubah-ubah
"Konsekuensi apapun akan saya ambil sebagai pengguna anggaran."
"Konsekuensi apapun akan saya ambil ya, yang penting wartawan di DPR vitamin tidak jadi ada kan, saya ikutin," ujarnya.
Indra menjelaskan, awalnya pengadaan itu untuk pegawai di lingkungan DPR.
Baca juga: Cegah Perang Merembet ke Indonesia, BIN Menyusup ke Taliban
Total, ada 7.856 paket multivitamin yang dibagikan.
Paket tersebut berbentuk vitamin untuk seluruh pegawai di DPR guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan parlemen, dan tak ada kaitannya dengan anggota DPR.
"Jadi jumlah keseluruhan paket yang rencananya diadakan sebesar 7.856 paket."
Baca juga: Satgas: Butuh Waktu 2-3 Minggu Turunkan Angka Kematian Pasien Covid-19 Setelah Kasus Landai