Cegah Perang Merembet ke Indonesia, BIN Menyusup ke Taliban
Hal itu dilakukan dalam upaya memperkuat diplomasi di seluruh elemen, guna mengantisipasi potensi perang yang melebar hingga ke Indonesia.
TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Juru Bicara Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan H Purwanto mengungkapkan, pihaknya menyusup masuk ke kelompok Taliban di Afganistan.
Wawan menjelaskan, hal itu dilakukan dalam upaya memperkuat diplomasi di seluruh elemen, guna mengantisipasi potensi perang yang melebar hingga ke Indonesia.
Tak hanya Taliban, Wawan mengatakan BIN juga telah masuk ke kelompok perlawanan lainnya.
Baca juga: Jaksa Agung: Saya Tidak Butuh Jaksa Pintar tapi Tak Bermoral, Cerdas tapi Tak Berintegritas
Hal itu disampaikan Wawan dalam diskusi bertajuk Tantangan Taliban: Mampukah Membentuk Pemerintahan yang Efektif? Yang disiarkan kanal YouTube Gelora Tv, Rabu (2/9/2021).
"Kita menyusup ke seluruh kelompok-kelompok perlawanan, termasuk ke dalam Taliban sendiri," ungkap Wawan.
Meski Wawan tak merinci kelompok mana saja yang juga disusupi BIN, pihaknya memastikan hal itu dilakukan demi mencegah perang merembet ke Indonesia.
Baca juga: Ini Penyebab Covid-19 Bisa Ganggu Sistem Syaraf Pusat Para Penyintas, Salah Satunya Suka Menempel
Terlebih, Wawan menyadari betul, tak sedikit masyarakat Indonesia yang terpancing saat melihat situasi kondisi Timur Tengah yang bergejolak.
"Kita terus usahakan supaya mereka tetap menjaga komitmen, supaya tidak sedikit-sedikit melepaskan emosi untuk meledakkan bom, termasuk bom bunuh diri," beber Wawan.
Ia juga menyatakan, BIN berupaya memastikan kelompok perlawanan itu tetap pada komitmennya untuk menjaga perdamaian.
Baca juga: Waspada Gejala Post Covid-19 Neurologis Syndrome, dari Nyeri Kepala Hingga Lupa Cara Naik Motor
"Kita bergerak menyusupkan teman-teman kita kepada kubu lawan-lawan itu di berbagai negara."
"Untuk apa? Untuk bareng-bareng menjaga (perdamaian)," jelasnya.
Butuh Pengakuan Dunia Internasional
Juru Bicara BIN Wawan H Purwanto menuturkan, Taliban membutuhkan pengakuan dunia internasional setelah berhasil menguasai Afganistan.
Menurut Wawan, tanpa pengakuan itu, masa depan Afganistan tidak baik, serta hanya akan berada dalam lingkaran di dalam negeri sendiri.
Sehingga, tak menutup kemungkinan pemerintahan Afganistan akan kembali runtuh.
Baca juga: Tak Banding Vonis 12 Tahun Penjara, Juliari Batubara Bakal Segera Dieksekusi