Virus Corona

Minta Pemda Pelototi Data Covid-19, Mendagri: Kalau Data Lama Dimasukkan Nanti Salah Ambil Kebijakan

Input data ini, kata Tito, akan sangat menentukan arah kebijakan dan penentuan sikap pemerintah ke depannya.

Editor: Yaspen Martinus
Kemendagri
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta setiap pemda melakukan rapat koordinasi mengenai sistem penginputan data Covid-19. 

Sebelumnya, pemerintah kembali memasukkan angka kematian sebagai salah satu indikator penentuan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Sebelumnya, angka kematian dikeluarkan dari salah satu indikator penentuan level PPKM, lantaran datanya berantakan.

"Dalam evaluasi level 4 PPKM di atas, pemerintah kembali masukkan data indikator kematian sebagai penilaian asesmen level, sesuai acuan yang ditetapkan WHO," kata Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Senin (23/8/2021).

Baca juga: Surya Paloh Minta Jokowi Konsentrasi Tangani Pandemi, Tak Usah Sibuk Tambah Anggaran Belanja

Pemerintah, lanjut penanggung jawab PPKM Jawa-Bali ini, telah merapikan sebagian besar data kematian yang sempat kacau, sehingga menyebabkan penentuan level PPKM kurang tepat.

"Jadi kalau waktu dua minggu yang lalu kami mengambil itu (mengeluarkan dari indikator), karena kami mencoba bereskan datanya."

"Dan saya kira sekarang kerja keras dari Kementerian Kesehatan harus kita apresiasi, data itu sudah makin baik," tuturnya.

Sekarang ini, kata Luhut, kasus kematian sudah banyak yang langsung terlaporkan, sehingga dapat digunakan untuk menentukan level PPKM.

Beberapa Hari ke Depan Tren Kasus Positif Covid-19 dan Kematian Bakal Naik

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan adanya kenaikan kasus konfirmasi positif dan kasus kematian dalam beberapa hari ke depan.

Hal itu disebabkan banyak kasus yang belum terdata atau terlaporkan.

"Bahwa dalam beberapa hari ke depan akan kembali terjadi kenaikan tren kasus konfirmasi dan juga kasus kematian."

Baca juga: Vaksin Covid-19 Pfizer Baru Tersedia di Jabodetabek, Butuh Penanganan dan Penyimpanan Khusus

"Akibat tabungan kasus konfirmasi dan kematian yang dikeluarkan oleh beberapa kabupaten dan kota," kata Luhut dalam Konferensi pers virtual yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (23/8/2021).

Luhut tidak menyebutkan detail angka kasus yang belum terlaporkan tersebut.

Namun yang pasti, kasus yang belum terlaporkan tersebut akan dikeluarkan secara bertahap selama 10 hari ke depan.

Baca juga: Menteri Kesehatan: Jangan Takut Dites Covid-19 dan Dilacak

"Ada mungkin beberapa ratus atau mungkin ribu data yang secara bertahap akan dikeluarkan, dalam minggu atau 10 hari ke depan ini," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved