Virus Corona
Kasus Covid-19 di Amerika Meledak lagi, Indonesia Diminta Waspada Meski Kini telah Turun Drastis
Amerika Serikat kini kembali berjibaku dengan tingginya angka penularan covid-19 meski hampir semua warganya sudah menjalani vaksinasi.
TRIBUNTANGERANG, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo meminta masyarakat Indonesia tetap waspada dan selalu mematuhi protokol kesehatan (prokes).
Meskipun saat ini kasus positif Covid-19 sudah turun drastis.
Kewaspadaan itu terkait dengan melihat contoh kasus di Amerika Serikat (AS).
Di mana kini kembali berjibaku dengan tingginya angka penularan covid-19 meski hampir semua warganya sudah menjalani vaksinasi.
Sebab kasus Covid-19 bisa saja kembali meledak jika masyarakat mengabaikan protokol kesehatan.
Baca juga: Bagaimana Nasib Peserta Tes SKD CPNS 2021 di Jawa-Madura-Bali yang Belum Vaksin? Ini Solusinya
Baca juga: VIRAL, Ojol Antar Pesanan Obat Naik Sepeda Sejauh 15 Km karena Tak Punya Motor, Begini Kisahnya
Baca juga: Lokasi Tes PCR di Tangerang Selatan yang Sudah Sesuai Harga Keputusan Pemerintah
“Karena ini angkanya masih labil. Amerika sempat turun, kemudian meledak lagi. Saya kira kita perlu tetap menjaga kewaspadaan melawan Covid-19,” kata Rahmad, Selasa(7/9/2021).
Rahmad Handoyo menilai kebijakan pemerintah untuk penanganan Covid-19 sudah on the track atau sesuai rencana.
Salah satu indikatornya adalah kasus Covid-19 yang terus turun.
Gelombang kedua penyebaran Covid-19 di Indonesia mulai pertengahan Juni dan mencapai titik puncak pada pertengahan Juli.
Saat itu, penambahan kasus harian bisa lebih dari 40 ribu. 3 Juli, pemerintah membatasi mobilitas masyarakat dengan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang terus diperpanjang hingga saat ini.
Agustus, penurunan kasus Covid-19 mulai terlihat. Bahkan, tiga hari terakhir penambahan kasus harian Covid-19 terus di bawah 10 ribu. 4 September, ada 6,7 ribu kasus baru. 5 September, ada 5,4 ribu kasus baru. Kemarin, kasus baru hanya 4,4 ribu.
Pasien sembuh sudah mencapai 90%. Saat ini rasio keterisian rumah sakit secara nasional berada pada angka 19%.
Pekerjaan rumah pemerintah yang cukup menantang adalah mengurangi risiko kematian. Kebijakan yang diambil adalah dengan membangun isolasi terpusat dan meningkatkan cakupan program vaksinasi.
Rahmad menilai capaian-capaian tersebut merupakan hasil dari kebijakan yang tepat dan dukungan seluruh masyarakat.
“Saya kira kebijakan pemerintah on the track dan sesuai keinginan bersama. Banyak yang menyangsikan sebelumnya, tapi rakyat bersama pemerintah bergotong royong, bergandengan tangan penuh kesabaran,” kata Rahmad.
Kendati demikian, menurut Rahmad, masyarakat tidak boleh berpuas diri atas penurunan kasus Covid-19 belakangan ini.